MENSYUKURI NARASI KECIL
Terhitung lebih dari 60 hari, komunitas Unit Pulo Nangka bersama warga DKI Jakarta lainnya mulai menjalani pembatasan fisik, bahkan pembatasan […]
Terhitung lebih dari 60 hari, komunitas Unit Pulo Nangka bersama warga DKI Jakarta lainnya mulai menjalani pembatasan fisik, bahkan pembatasan […]
Pada 26-28 Desember 2019 lalu diselenggarakan pertemuan para yesuit imam dan bruder muda di Rumah Retret Hening Griya Batu Raden. Pertemuan ini dihadiri 53 yesuit muda, bersama dengan Rama Edi Mulyono sebagai delegatus Imam Muda dan Rama Provinsial.
Kamis, 21 November 2019 Komunitas Kolese Hermanum, unit Pulo Nangka mengadakan Café Puna dengan judul “Konsolasi atau Desolasi, Kedalaman Rasa
Pada 13-15 September 2019, Kolese Hermanum, yang diwakili oleh Rm. Suyadi, Br. Suprih dan sembilan frater-bruder filosofan, mengikuti Jambore Kebangsaan
Film-film pendek yang mereka hasilkan mengangat tema-tema tentang lingkungan hidup, masalah-masalah psikologi, dan fenomena post truth. Pada akhir pelatihan mereka mendapatkan sertifikat dan kredit 2 SKS yang diakui oleh STF Driyarkara dan Fakultas Teologi, Universitas Sanata Dharma
Tema yang mereka ambil untuk perayaan Kaul Pertama mereka adalah “Berjalan Bersama-Mu”. Fr Septian mengatakan dalam sambutannya bahwa “berjalan bersama-Mu” ingin mengungkapkan diri manusia yang rapuh, lemah, dan tidak bisa berjalan sendirian. Mereka sadar bahwa Allah selalu menuntun dan membimbing hidup hidup mereka semenjak kecil.
Kamis, 9 Mei 2019, kami para Pater, Frater, dan Bruder Unit Pulo Nangka baru saja menyelenggarakan event semesteran Café Puna yang sangat spesial. Café Puna kali ini didedikasikan untuk launching 3 buku (trilogi) hasil dari bunga rampai makalah-makalah Café Puna tentang Pembedaan Roh dan Doa Examen karya para skolastik Unit Pulo Nangka (Kolese Hermanum) sejak tahun 2011 s.d. 2018. Trilogi ini diterbitkan oleh OBOR.
Salah satu hal yang penting ketika orang ditahbisakan menjadi Diakon atau menjadi Imam adalah soal ketaatan. Dalam bacaan Injil dikatakan oleh Yesus, ketika kamu masih muda, kamu bisa mengatur diri sendiri, pergi kemana pun kamu mau. Namun ketika sudah menjadi dewasa atau sudah ditahbiskan maka kita tidak bisa berbuat semaunya kita. Sebaliknya kita akan ditali, diikat dan ditarik kemana Tuhan mengundang. Akhirnya Tahbisan menjadi tanda Ketaatan kita yang paling total kepada Kristus.