Pilgrims of Christ’s Mission

serikat yesus

Kuria Roma

KITA TIDAK BISA TINGGAL DIAM

Perang di Gaza telah berlangsung selama hampir enam bulan dan dentuman meriam serta desingan peluru belum berhenti. Kita para Jesuit, sebagaimana banyak umat Katolik, perempuan dan laki-laki dari semua agama, dan orang-orang yang tidak percaya pada Tuhan, menolak untuk diam. Kita senantiasa mendaraskan doa, melontarkan ratapan dan protes atas begitu banyak kematian dan kehancuran yang terus terjadi di Gaza dan wilayah-wilayah lain di Israel atau Palestina, dan meluas ke negara-negara tetangga di Timur Tengah.   Paska serangan mengerikan terhadap Israel Selatan pada 7 Oktober 2023, Israel melakukan pemboman besar-besaran di Jalur Gaza dan melancarkan serangan darat yang membuat sebagian besar Jalur Gaza luluh lantak. Kini kita menyaksikan terjadinya kelaparan dan penyebaran wabah penyakit di Gaza. Puluhan ribu orang tewas, hampir 1.800 orang Israel dan lebih dari 32.000 orang Palestina (belum termasuk mereka yang masih harus digali dari bawah reruntuhan). Selain kematian, ada ratusan ribu jiwa yang hancur, terluka, kehilangan tempat tinggal, dan kini kelaparan dan terserang penyakit.   Kita menegaskan kembali komitmen untuk tidak tinggal diam. Tidak dapat diterima bahwa, meskipun sudah ada upaya, hampir enam bulan memasuki babak konflik tetapi tidak ada yang mampu menghentikan kematian. Memalukan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat memastikan bahwa penduduk Gaza memiliki cukup makanan. Memalukan bahwa tidak ada yang mampu meminta pertanggungjawaban atas para penghasut. Dan yang lebih menyedihkan, kita tahu bahwa konflik berdarah di “tanah suci” ini telah dibiarkan terus berlanjut dan menjadi luka yang menganga dan membusuk pada wajah Timur Tengah.   Kita telah melibatkan diri selama puluhan tahun dalam komunitas dan masyarakat di Timur Tengah. Kita ingin mengatakan bahwa peperangan semacam itu tidak seharusnya dibiarkan. Kita tidak bisa lebih memilih kematian daripada kehidupan, balas dendam daripada rekonsiliasi, mencari kesalahan daripada keadilan, mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan bersama, dan kekerasan daripada dialog. Itu semua bukanlah takdir, melainkan sesuatu yang sengaja kita pilih. Tentu ada pilihan-pilihan lain yang bisa diambil dan kita akan terus memupuk mimpi akan masa depan yang berbeda, yaitu masa depan yang telah diramalkan oleh para nabi dalam Kitab Suci. “Mereka akan mengasah pedang mereka menjadi mata bajak dan tombak mereka menjadi mata pisau. Bangsa tidak akan mengangkat pedang melawan bangsa lainnya dan mereka tidak akan belajar berperang lagi.” (Yesaya 2:4)   Kita satukan suara bersama Bapa Suci, Paus Fransiskus, yang telah berulang kali memperingatkan bahwa perang adalah kekalahan! Setiap perang adalah kekalahan! (Angelus, 8 Oktober 2023). Kita ulangi seruan agar gencatan senjata segera dilakukan. Agar semua sandera 7 Oktober dibebaskan. Agar terjadi negosiasi demi memulai proses yang akan membawa kebebasan, kemerdekaan, dan keadilan bagi semua orang di Timur Tengah. Inilah satu-satunya jalan menuju perdamaian sejati.   Artikel ini merupakan terjemahan dari artikel “We Cannot be Silent” dalam https://www.jesuits.global/2024/03/29/we-cannot-be-silent/ Artikel ini diterjemahkan dengan penyesuaian oleh Tim Sekretariat SJ Provindo pada tanggal 1 April 2024.

Provindo

Santo Yusuf yang Setia

Bertepatan dengan Hari Raya Santo Yusuf, Pelindung Gereja Universal dan Serikat Jesus, pada 19 Maret 2024, lima orang imam Jesuit mengucapkan kaul akhir di hadapan Provinsial, Pater Benedictus Hari Juliawan, S.J. Kelima imam Jesuit tersebut ialah Pater Ernest Justin, S.J., Pater Heribertus Heri Setyawan, S.J., Pater Nicolaus Devianto Fajar Trinugroho, S.J., Pater Rikhardus Sani Wibowo, S.J., dan Pater Stephanus Advent Novianto, S.J. Pengucapan Kaul Akhir ini diselenggarakan di Kapel St. Robertus Bellarminus, Mrican, Yogyakarta dan dihadiri oleh para nostri, keluarga kaules, dan tamu undangan.   Santo Yusuf adalah sosok yang taat hukum namun bijaksana dan penuh belas kasih. Ia begitu taat pada perintah Tuhan sehingga berani memikul tanggung jawab untuk merawat Maria yang sedang hamil dan menghindarkannya dari hukuman sosial saat itu. Karena kesetiaan dan ketaatannya, Tuhan tidak pernah meninggalkan Yusuf. Yusuf menjadi salah satu bagian penting dalam karya penyelamatan manusia melalui anaknya, Yesus. Santo Yusuf menjadi ayah yang menemani dan mendidik anaknya serta salah satu sosok yang menginspirasi Yesus yang sedang tumbuh remaja.   Kaul akhir menandai setiap Jesuit yang telah secara penuh menjadi anggota Serikat Jesus. Dalam retret persiapan kaul, para kaules bercerita tentang makna kaul akhir bagi mereka. Mereka sekarang melihat bahwa Serikat bukan lagi sebagai orang atau pihak luar yang sekadar menjadi penonton ketika sesuatu terjadi. Serikat kini menjadi bagian konkret dalam diri dan hidup mereka sehingga segala hal yang baik dan yang buruk akan ditanggung bersama. Para kaules ingin meneladan St. Yusuf yang berani mengambil tanggung jawab agar penyelenggaraan dan karya penyelamatan Allah terus terjadi di dunia ini.   Mari kita berdoa agar para kaules dapat meneladan kesetiaan St. Yusuf.   Kontributor: Margareta Revita – Tim Komunikator

Penjelajahan dengan Orang Muda

F.O.M.O. : Filter Out Masalah dan Obsesimu 

Kolaborasi MAGIS Jakarta dan OMK HSPMTB Tangerang Gaya hidup fancy, seperti fashion terbaru, liburan keluar negeri, gadget termutakhir, pencapaian seseorang, dan lainnya, banyak bermunculan di media sosial. Bagi sebagian orang, hal tersebut menimbulkan tekanan emosional tersendiri, seperti perasaan terobsesi untuk mengikuti tren atau merasa kurang update terhadap sesuatu. Perasaan emosional yang muncul itu merupakan salah satu dampak  penggunaan media sosial. Bagi orang muda khususnya, ketika tidak bisa mengikuti  tren terbaru, muncullah perasaan tertinggal dan tidak percaya diri.  Menghindar dari media sosial mungkin sulit bagi sebagian besar orang muda. Apalagi kini, media sosial menjelma menjadi sarana yang efektif guna mengekspresikan dan membangun citra diri (personal  branding). Tak sedikit orang muda terobsesi dengan media sosial dan menjadikannya sebagai ajang pamer. Di lain sisi, perasaan terobsesi berlebih atau kecenderungan untuk terus membandingkan diri sendiri dengan konten media sosial akan memberikan dampak pada kesehatan mental orang muda.  Berangkat dari fenomena itu, Magis Jakarta berkolaborasi dengan Orang Muda Katolik Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda (HSPMTB) Paroki Tangerang menggelar talkshow tentang penggunaan media sosial yang berpengaruh pada  kesehatan mental, dengan tema ‘’FOMO: Filter Out Masalah & Obsesimu’’. Acara ini diselenggarakan pada Minggu, 4 Februari 2024 di Selasar Gereja HSPMTB Tangerang dan dihadiri oleh 90 orang peserta yang mayoritas adalah orang muda.  Talkshow yang diselenggarakan ini juga merupakan rangkaian kegiatan Ekaristi Kaum Muda yang menjadi ajang kolaborasi MAGIS Jakarta dengan OMK berbagai paroki di Keuskupan Agung Jakarta. Dalam kesempatan ini, Alexander Yosua (MAGIS Jakarta 2021), menggandeng Angelia Juwita dari OMK Paroki HSPMTB menjadi ketua panitia EKM. Persiapan telah dimulai sejak akhir tahun 2023. Pengurus dan alumni MAGIS Jakarta berpartisipasi aktif dalam kepanitiaan EKM dalam kolaborasi dengan teman-teman OMK serta Seksi Kepemudaan (SieKep) Paroki HSPMTB.  Talkshow ini difasilitasi oleh Kak Inca Agustina Arifin, M.Psi dan Fr. Albertus Alfian Ferry Setiawan, SJ. Pembahasan berangkat dari tema “Self-love” dan semakin mengerucut pada tema “FOMO (fear of missing out) yang diasosiasikan perasaan takut terasing karena ketinggalan berita atau tren. Istilah tersebut muncul di kalangan Gen Z yang lekat dengan media sosial. Banyak orang di zaman ini yang seakan tidak bisa lepas dari gawai dan media sosial, selalu haus dengan berbagai update. Kelekatan tersebut memunculkan perasaan fomo, yang kemudian mengganggu kesehatan mental seseorang.  Dalam sesi diskusi, para peserta yang hadir diajak memahami pentingnya kesehatan mental, menyadari fenomena fear of missing out, dan cara pencegahannya. Kak Inca mengawali sesi dengan mendefinisikan fomo sebagai rasa “takut merasa “tertinggal’’ karena tidak mengikuti aktivitas tertentu, sebuah perasaan cemas dan takut yang timbul di dalam diri seseorang akibat ketinggalan sesuatu yang baru, seperti berita, tren, dan lainnya.” Rasa takut ketinggalan ini mengacu pada perasaan atau persepsi bahwa orang lain bersenang-senang, menjalani kehidupan yang lebih baik, atau mengalami hal yang lebih baik, sedangkan dirinya sendiri tertinggal.  Para peserta talkshow juga diajak Kak Inka agar bisa melakukan deteksi mandiri apakah kita sudah terkena dampak fomo, yakni dengan cara menjawab benar atau  tidak pertanyaan-pertanyaan berikut :  Cara mengetahuinya, apabila kita memiliki sebanyak 3 jawaban benar atau lebih  maka bisa dikategorikan kita telah terkena fomo.  Diketahui ternyata fomo tidak hanya berkaitan perasaan terobsesi saja. Fomo juga menimbulkan dampak-dampak negatif, seperti gangguan pola tidur, kesulitan dalam mengambil keputusan yang benar dan bijaksana, gangguan pada hubungan dengan  orang-orang sekitar yang berarti, produktivitas terganggu, dan sulit fokus. Guna  menghindari itu, Kak Inka memberikan tips atau practical steps to overcome fomo,  yakni dengan cara melatih mindfulness, memahami apa yang dapat memicu perasaan negatif, membatasi penggunaan media sosial, menuliskan jurnal rasa  syukur untuk secara rutin menyadari aspek-aspek positif yang dimiliki, terlibat dalam aktivitas-aktivitas yang berarti dan sesuai dengan tujuan atau nilai kehidupan, serta memelihara hubungan-hubungan yang berarti dalam hidup.  Fr. Ferry juga menawarkan latihan doa ala Ignatian sebagai  cara ampuh “penangkal” fomo, yaitu Examen Conscientiae. Examen dapat menjadi sarana bagi orang muda zaman sekarang untuk menyadari peristiwa yang dialami, beserta pengalaman dan perasaan dominan. Dalam Examen, orang diajak untuk  menemukan hal-hal yang disyukuri dalam sehari, juga berani menyesali perbuatan perbuatan buruk yang mungkin dilakukan, dan diakhiri dengan membuat niat untuk  menjadi pribadi yang lebih baik. Dominasi perasaan syukur diharapkan dapat  membantu orang muda untuk tidak terobsesi atau tidak lekat pada hal tertentu, atau  setidak-tidaknya mampu membedakan mana yang harus dilakukan dan tidak.  Talkshow yang dimulai pada pukul 14.00 WIB itu selesai pada pukul 16.30 WIB dan dilanjutkan dengan Ekaristi Kaum Muda, yang juga di dalamnya menampilkan teater dari OMK Paroki HSPMTB. EKM dipimpin oleh Pater Alexander Koko, SJ,  moderator MAGIS Jakarta. Dalam homilinya, Pater Koko berharap agar umat semakin dapat mengerti  bentuk cinta dari sekitar dan semakin mampu memberikan cinta pada orang-orang terdekatnya. Bisa jadi ada cinta yang tidak saling memberi dan menerima apabila kita, pelaku cinta, tidak memahami bentuk cintanya, seperti contoh bahasa cinta dari orang muda yang tidak dipahami oleh orangtua.  Suasana senang dan bahagia terlihat dari senyuman dan raut wajah para panitia kegiatan ini setelah seluruh rangkaian acara telah terlaksana. Para peserta dan panitia menutup acara dengan mengabadikan momen bersama. Rasanya tidak ingin mengucapkan “sayonara”. Gerimis di malam itu membuat acara perpisahan Magis Jakarta dan OMK HSPMTB menjadi haru. Usailah euforia persiapan dan pelaksanaan  EKM MAGIS Jakarta dan OMK Paroki HSPMTB. Kini yang  harus terus diupayakan adalah keberanian untuk melepaskan kelekatan dan menggenggam harapan. Esok akan bertemu di lain kesempatan. Kontributor: Samuel Rajagukguk dan Monica Yosinayang

Pelayanan Masyarakat

Kebersamaan, Keberagaman, dan Pengenalan Budaya pada Anak-anak Bongsuwung 

Hari itu tanggal 28 Oktober 2023, bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda. Kami Divisi Kewirausahaan dan Sosial, Keluarga Mahasiswa Antropologi (KEMANT) berkolaborasi dengan Realino SPM. Dalam kerjasama ini kami mengajarkan keberagaman Indonesia pada anak-anak Komunitas Belajar Realino di Bongsuwung. Kami ditemani para volunteer dan suster yang sama-sama tergerak hatinya berbagi pengetahuan sekaligus kebersamaan dengan anak-anak Bongsuwung. Kedekatan anak-anak Bongsuwung sangat terasa ketika kami datang. Ada candaan yang membuat kami, yang baru pertama kali berkunjung ke sana merasakan kehangatan diterima baik. Ini dapat dilihat dan dirasakan lewat sikap-sikap yang mereka ekspresikan. Berbagai latar belakang kami, anak-anak, serta para volunteer Realino yang mengajar bukan menjadi pembatas kebersamaan kami. Kami merefleksikan keanekaragaman sifat anak-anak Bongsuwung bukanlah penghalang bagi kami untuk menyampaikan materi. Sebaliknya, justru itu menjadi poin penting yang mengajarkan kami bersikap lebih sabar dan responsif. Di setiap sesi pengenalan materi, kami merasakan keunikan, keistimewaan masing-masing pribadi anak. Kami menyadari bahwa setiap karakter membawa tantangan dan kegembiraan sendiri. Setiap jenjang kelompok pendidikan anak-anak ini memiliki keunikannya. Kami berusaha mengakomodasi gaya belajar berbeda-beda, mulai dari mewarnai, menggambar, hingga membuat prakarya. Lewat kegiatan ini, kami tidak hanya mendapati keragaman dalam keperibadian anak-anak Bongsuwung, melainkan juga karakter tingkat pemahaman mereka pada materi. Ada yang dengan cepat mengerti. Sementara ada yang perlu bimbingan dalam pengerjaannya. Meskipun demikian, kerja sama tim yang solid antara kami dan Realino SPM, ditambah semangat berbagi pengetahuan, membuat proses pengajaran tetap berjalan lancar. Kami berusaha memberikan pendidikan yang merata, melibatkan setiap anak tanpa memandang perbedaan sifat atau kemampuan mereka. Melalui pengalaman bersama anak-anak Bongsuwung ini, kami belajar bahwa kesabaran dan kerjasama adalah kunci utama dalam memberikan pendidikan yang baik terhadap karakter anak-anak yang berbeda-beda. Dalam memberikan pengajaran, tanpa sadar, kami juga menerima pelajaran berharga tentang keragaman, empati, dan kegigihan dalam menghadapi perbedaan. Tidak terasa waktu berjalan cepat hingga tiba di penghujung acara. Rasanya sangat senang sekaligus bangga melihat hasil karya mereka dimasukkan ke dalam tote bag masing-masing. Melalui hasil karya ini, kami melihat setiap anak memiliki ciri khas dan kreativitas yang unik dan berbeda-beda. Kami pun tidak melewatkan kesempatan untuk mengabadikan momen ini sebagai memori pengalaman, kenangan kami dan tanda kebersamaan di Bongsuwung. Persiapan kegiatan ini tentu jauh dari sempurna. Kami ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada keluarga besar Realino SPM untuk keramahan, keterbukaan, dan kerjasama yang kami rasakan selama kegiatan. Acara mengajar di Bongsuwung kami rasakan sangat berkesan. Bagi kami, pendidikan keberagaman kepada anak-anak Bongsuwung bukan hanya sekadar pemenuhan program kerja, melainkan juga peluang membentuk generasi lebih toleran, terbuka pada perbedaan, khususnya pada anak-anak yang terpinggirkan. Tidak hanya itu, pendidikan keberagaman juga memiliki peran penting membentuk rasa cinta terhadap tanah air. Kami berharap melalui pengenalan keanekaragaman budaya dan kehidupan sekitar mereka, anak-anak Bongsuwung akan semakin menghargai nilai-nilai kebangsaan dan semangat persatuan. Ini sejalan dengan semangat Sumpah Pemuda. Kami belajar inilah bentuk kontribusi sederhana mempersiapkan anak-anak, khususnya mereka yang tidak diperhatikan, menjadi generasi penerus bangsa yang cinta tanah air. Mimpinya, mereka siap meneruskan perjuangan para pahlawan kita. Kontributor: Keluarga Mahasiswa Antropologi (KeMAnt) UGM

Karya Pendidikan

‘Orang Muda Menemukan Makna’

Dalam rangka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024/2025, SMK PIKA Semarang menyelenggarakan Open House (Casa Abierta) yang mengambil tema ‘Orang Muda Menemukan Makna’. Kegiatan Open House yang dilaksanakan di SMK PIKA Semarang ini merupakan ajang promosi dan platform inklusif yang melibatkan berbagai tingkat pendidikan dan memperkuat keterlibatan komunitas pendidikan. Kegiatan ini diadakan pada 27-29 Februari dan 2 Maret 2024 sebagai puncak kegiatan Open House. Selain itu, karya-karya yang dihasilkan dari proyek siswa ini akan dipamerkan kepada siswa/i TK, SD, SMP, orang tua, dan tamu yang berkunjung ke SMK PIKA Semarang sebagai bentuk apresiasi, dengan harapan dapat meningkatkan motivasi siswa/i. ‘Orang Muda Menemukan Makna’ Tema ini dilatarbelakangi oleh pencarian orang muda dalam menentukan masa depan. Masa depan perlu dipersiapkan sejak dini dengan melihat, merasakan, dan menimbang pilihan-pilihan yang ada. Tidak jarang pilihan-pilihan yang tersedia itu perlu disesuaikan dengan bakat, minat, kebutuhan, keadaan, dan tantangan zaman. SMK PIKA Semarang menawarkan salah satu pilihan menjadi seorang spesialis di bidang perkayuan. Di era sekarang, teknologi perkayuan masih memiliki banyak peluang untuk dimasuki mengingat minimnya ahli perkayuan serta luasnya lapangan kerja dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja yang masuk di dalamnya. Diharapkan dari tema tersebut para siswa/i TK, SD, SMP dan orang tua melihat dan menemukan makna, sehingga dapat lebih mantap dan yakin untuk sekolah dan menyekolahkan putra-putrinya ke SMK PIKA Semarang. Workshop tentang Furniture Selama tiga hari dari 27 – 28 Februari 2024 mulai dari pukul 08.00 – 15.00 SMK PIKA mengundang secara khusus beberapa SMP swasta di Kota Semarang. Dalam kesempatan ini ada beberapa kegiatan yaitu: presentasi furniture dari instruktur, sharing pengalaman siswa/i SMK PIKA, serta keliling (study tour) area bengkel, unit produksi, dan gedung teori di SMK PIKA. Acara diakhiri dengan sesi tanya-jawab di aula dan pemberian souvenir. Berikut merupakan SMP yang berkunjung ke SMK PIKA Semarang: 1 Selasa, 27 Februari 2024 2. Rabu, 28 Februari 2024 3. Kamis, 29 Februari 2024 Workshop dengan judul ‘Tips memilih furniture yang tepat’ dipresentasikan bukan hanya untuk memperkenalkan SMK PIKA, namun memberikan edukasi bagi para tamu yang datang agar dapat mengetahui ciri-ciri furniture yang layak. Dan ternyata sewaktu sesi tanya jawab, masih banyak orang yang belum mengetahui cara memilih furniture yang tepat. Setelah itu sharing oleh siswa/i SMK PIKA mengenai kegiatan-kegiatan yang ada di PIKA dan model pembelajaran yang cukup unik. Study Tour, menjadi rangkaian kegiatan yang sangat ditunggu-tunggu oleh siswa/i SMP. Siswa/i SMP berkeliling dan diperkenalkan beberapa sudut yang ada di SMK PIKA. Siswa/i SMK PIKA selama open house masih berkegiatan belajar mengajar seperti menjalani praktek di bengkel pendidikan, hal ini memperlihatkan model pembelajaran di SMK PIKA sewaktu praktik. Kelas X yang sibuk dengan membuat sambungan serta finishing, lalu kelas XI yang sedang praktek melanjutkan proyek membuat kotak HP, dan kelas XII yang disibukkan dengan proyek membuat kursi yang telah mereka desain. Terdapat juga stand yang memperlihatkan karya/produk yang dibuat oleh para siswa/i SMK PIKA di masing-masing kelasnya. Banyak dari siswa/i SMP tertarik sewaktu mendatangi stand Barisan Suporter Orang-Orang PIKA (BASOOKA) dikarenakan ada maskot yang menari diselingi oleh pukulan drum dan nyanyian dari para penjaga stand BASOOKA. Puncak Perayaan Open House Sabtu, 2 Maret 2024 merupakan puncak dari kegiatan Open House. Beberapa kegiatan di dalamnya meliputi lomba untuk TK – SMP, tour PIKA, pameran produk dari Unit Produksi dan kreativitas anak-anak, stand makanan beraneka macam baik dari siswa/I PIKA dari tiap angkatan, maupun dari luar. Tidak hanya peserta lomba, banyak alumni dan pengunjung umum menyempatkan untuk berkeliling dan menikmati suasana pentas seni dan stand makanan. Berbagai lomba seperti lomba live sketch dan fotografi untuk siswa/i SMP, lalu lomba mewarnai dan menggambar untuk siswa/i TK dan SD. Para guru dari beberapa TK dan SD daerah kota Semarang serta orangtua tampak sangat antusias dalam mendampingi putra/i mereka. Kegiatan Open House kali ini juga melibatkan siswa/i SMK PIKA, mulai dari angkatan 50 sampai 52 untuk menampilkan pentas seni akhir acara. Beberapa ada yang menampilkan tarian modern maupun tradisional dan band. Masing-masing dari penampil mempunyai ciri khasnya yang membuat penampilan pada siang itu meriah. Dapat didengar sorakan-sorakan penonton yang ikut serta dalam menyemangati pada penampil pentas seni Open House ini. Selain pentas seni, di bagian belakang SMK PIKA terdapat bazar makanan. Beberapa stand makanan berasal dari siswa/i SMK PIKA angkatan 49 sampai 52. Masing-masing angkatan memperlihatkan kreativitas dalam berjualan makanan. Terlihat jelas stand Angkatan 51 menarik banyak perhatian dikarenakan ada permainan ‘Serok Ikan’ menggunakan kertas tisu. Beberapa pelanggan ada yang berhasil dan membawa pulang ikan yang dapat diseroknya. Di kantin SMK PIKA juga terdapat stand makanan dari luar yang meliputi bakso, telur gulung, dimsum, es krim, dan masih banyak lagi stand makanan lainnya. Area kantin menjadi area yang terus-menerus ramai dipenuhi oleh para tamu Open House, mulai dari anak kecil hingga orang tua. Ada pula spot dimana para alumni SMK PIKA berkumpul untuk sekedar makan dan bersenda gurau. Open House: Latihan Hospitalitas Acara Open House SMK PIKA bukan hanya untuk PPDB. Open House ini memiliki makna yang lebih dalam, mulai dari tema yang digunakan ‘Orang Muda Menemukan Makna’ hingga serangkaian acara yang dibuat sedemikian rupa untuk memberikan kesempatan bagi siswa/i TK, SD, hingga SMP mengekspresikan kemampuannya. Acara ini juga sarana bagi peserta didik belajar menjadi tuan rumah yang baik, bisa menjadi panitia yang ramah, dan melatih jiwa kepemimpinan dan kerjasama di dalam kepanitiaan sehingga para peserta dan pengunjung merasa terbantu dalam mengenal SMK PIKA Semarang. Kontributor: Angellica Darmawan (PIKA 50)

Karya Pendidikan

Warna-Warni Cinta dalam Senandika Adiwarna

Waktu sudah berlalu dan kini kelas XII memiliki waktu yang singkat untuk menyelesaikan pendidikannya di SMA Kolese Loyola. Sebagai bentuk perpisahan dan proyek terakhir, angkatan 72 mempersembahkan acara Gelar Karya 2024 yang mengangkat tema “Senandika Adiwarna”. Tema ini berarti ekspresi yang berwarna. Gelar Karya ini diadakan pada Rabu, 21 Februari hingga Kamis, 22 Februari di Selasar Pamong sekaligus menjadi salah satu rangkaian kegiatan perayaan 75 tahun SMA Kolese Loyola. Hari pertama acara diawali dengan pembukaan Gelar Karya 2024 yang dimulai dengan doa yang dipimpin oleh Gerrard dari Campus Ministry angkatan 72. Setelah doa, MC mengimbau para hadirin untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dan menjelaskan teknis acara terlebih dahulu. Kemudian, Pater Antonius Vico Christiawan, S.J., M.Hum. sebagai Kepala SMA Kolese Loyola menyampaikan bahwa Gelar Karya tahun ini unik, karena adanya lukisan yang berbahan dasar kain perca. Keunikan yang kedua adalah pengangkatan tema wayang yang menceritakan kisah wayang Ramayana. Selain itu, ada sambutan dari Ketua Panitia Siswa Gelar Karya 2024, Vincentius Andika. Untuk mengakhiri sesi pembukaan, MC kembali mengundang Pater Vico untuk memukul gong sebagai tanda dimulainya Gelar Karya dan dilanjutkan penampilan musik oleh Loyola Jazz Band. Selesai pembukaan, para pengunjung mulai memadati area pameran. Nampak juga beberapa tamu dari PRESIDIUM Kolese De Britto, para siswa dari SMK Kolese PIKA, dan perwakilan dari CONCILIO Kolese Mikael yang hadir menikmati karya-karya di area pameran Gelar Karya. Pada pameran seni ini, terdapat sekitar 141 lukisan yang indah nan bermakna, dan 88 di antaranya berbahan dasar kain perca. Terdapat juga lukisan tentang perjalanan Rama dan Sinta dalam cerita Ramayana yang mengilustrasikan kisah romantis Rama dan Sinta dan menggambarkan sisi perjuangan KKL 72 selama pembelajaran di SMA Kolese Loyola. Selain lukisan, ada juga berbagai kerajinan hasil karya kelas XII yang terbuat dari bahan bekas. Namun, yang lebih menarik dari Gelar Karya ini adalah dark room. Ruangan ini berisi cahaya ilustrasi dari proyektor yang membuat ruangan menjadi lebih indah. Di sana terdapat tempat melukis (painting by numbers) yang dapat digunakan oleh pengunjung. Tak lupa, terdapat pula papan untuk memberikan kesan dan pesan terhadap Gelar Karya 2024 dan KKL 72. Tidak hanya lukisan ataupun barang kerajinan saja, tetapi ada juga beberapa pertunjukan yang dapat dinikmati. Di antaranya adalah pertunjukan melukis secara kontemporer, pembacaan puisi tentang cerita Ramayana, dan tarian kontemporer. Pembacaan puisi dengan pembawaan yang tegang membuat suasana sekitar larut dalam puisi yang dibacakan. Kemudian ada pertunjukan vokal grup, orkestra, tarian tradisional, modern dance, Loyola Akustik Band, dan Loyola Rock Band. Untuk memeriahkan acara, terdapat pula berbagai stan makanan dari angkatan 73 yang dapat dinikmati para pengunjung. Setelah itu, Gelar Karya pada hari pertama ini ditutup dengan DJ party. Acara Gelar Karya pun telah memasuki hari yang terakhir. Meskipun begitu, masih banyak orang-orang yang berdatangan untuk melihat dan mengagumi karya-karya para KBKL. Gelar Karya merupakan suatu acara yang mempersembahkan karya terakhir KKL 72 dan para KKL lain yang berpotensi untuk berkarya dalam bentuk karya seni. Mereka berusaha yang terbaik demi memeriahkan dan memperkenalkan budaya Jawa kepada orang-orang. Alhasil tidak hanya para KKL yang datang namun banyak siswa dari sekolah lain yang ikut melihat acara hari ini. Banyak alumni yang mengunjungi SMA Kolese Loyola tepatnya pada ruang Galeri Kanisius hanya untuk melihat dan mengapresiasi hasil karya terakhir dari adik-adik kelas mereka. Gelar Karya tidak hanya mempromosikan SMA Kolese Loyola ke orang luar namun juga menjadi salah satu nilai ujian sekolah terakhir bagi KKL 72. Persiapan yang dilakukan untuk mempresentasikan karya tersebut hanya dalam waktu satu bulan. Dengan waktu yang sesingkat itu, kelas XII mampu membuat suatu acara pameran seni dengan sangat baik dan digemari oleh banyak orang, bukan hanya para KBKL. Hari terakhir acara diawali dengan Closing Ceremony Gelar Karya 2024. Di hari terakhir ini, para KKL 72 telah mempersiapkan diri sejak pagi hingga sore hari untuk memeriahkan acara ini untuk yang terakhir kalinya. Pak Army selaku guru Sejarah SMA Kolese Loyola mengungkapkan bahwa acara ini penting terutama bagi para KKL kelas XII yang menjadi sebuah nilai dan juga kenangan untuk menampilkan karya seni mereka yang sudah disusun sedemikian rupa. Gelar Karya juga diberi tema khusus untuk menuju 75 Tahun SMA Kolese Loyola yaitu “Senandika Adiwarna”. Menurut Pak Army, Gelar Karya tahun ini sangatlah spesial karena acara ini dijalankan kembali setelah hampir tiga tahun sehingga sekolah sangat mendukung acara Gelar Karya ini dengan memberikan ruang bagi para KKL untuk berkarya dan dapat menampilkan karya-karya terbaik mereka. Berbagai karya seni interaktif berhasil menarik perhatian para pengunjung yang menyaksikannya. Walaupun temanya bercerita tentang pewayangan kisah cinta Rama dan Sinta, banyak karya yang mengejutkan tidak hanya dalam bentuk lukisan kain perca saja, tetapi juga menampilkan karya-karya lain yang baru dan aktual yang sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini menunjukkan betapa kreatif dan inovatifnya anak-anak muda dalam berkarya terutama para KKL 72. Acara akhir Gelar Karya ditutup dengan menyanyikan Mars Popsila kebanggaan KKL 72. Mereka menyanyikannya dengan sangat lantang dan kompak secara bersama-sama. Mereka mengakhiri acara tersebut dengan foto bersama satu angkatan di depan Selasar Pamong supaya menjadi sebuah kenangan yang tidak akan mereka lupakan. Dengan diadakannya acara ini, diharapkan dapat membuat anak-anak muda tidak lupa dengan budaya lokal di tengah maraknya budaya-budaya luar yang mulai mempengaruhi kita. Menunjukkan betapa kreatif dan inovatif remaja zaman sekarang yang mampu membuat sesuatu yang baru dan menjadi lebih unik. Seluruh KBKL diajak untuk bisa lebih mengenal budaya lokal serta mengembangkannya dalam berbagai cara bergantung oleh potensi masing-masing. Kita sebagai KBKL juga diajak untuk mengapresiasi dan menghormati hasil kerja keras para KKL 72 yang sebentar lagi akan memasuki dunia kuliah. Gelar Karya 2024 ini memiliki harapan, yaitu supaya kebudayaan lokal Indonesia dapat dilestarikan di kalangan remaja, di tengah gempuran zaman modern yang serba instan. Tak hanya itu, Gelar Karya 2024 ini melibatkan seluruh KBKL untuk berpartisipasi dan merayakan acara bersama, serta untuk mengapresiasi berbagai macam karya dari angkatan 72 yang sebentar lagi akan menyelesaikan pendidikannya di SMA Kolese Loyola. Kontributor: Jurnalistik Serigala SMA Kolese Loyola

Karya Pendidikan

“Awaken The Sleeping Giant ”

Temu Alumni Kolese (TAKOL) 2024 Setelah sukses menyelenggarakan TAKOL (TEMU ALUMNI KOLESE) Ke-1 di Kolese Mikael, Surakarta pada tahun 2022, Asosiasi Alumni Jesuit Indonesia (𝐀𝐀𝐉𝐈) yang sekarang berbadan hukum resmi dan terdaftar di Kemenkumham dengan nama Perkumpulan Alumni Kolese Jesuit (𝐏𝐀𝐊𝐉) akan kembali menyelenggarakan kegiatan Temu Alumni Kolese (TAKOL) edisi yang kedua pada tahun 2024 ini dan bertempat di Kolese De Britto, Yogyakarta. Apa yang menjadi spesial dari TAKOL 2024 ini? Penulis mencatat ada beberapa hal penting yang membuat kegiatan Temu Alumni Kolese (TAKOL) 2024 ini menjadi spesial, (1) Temu Alumni Kolese 2024 diselenggarakan di Kolese De Britto, Yogyakarta. Kenapa Yogyakarta? Karena di tahun 2026, Indonesia akan menjadi Tuan Rumah dari kegiatan World Union Jesuit Alumni (WUJA) XI Congress yang akan menjadikan kota Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai lokasi kegiatannya. (2) Tema “Awaken The Sleeping Giant” dipilih sebagai tema TAKOL 2024. Bukan tanpa sebab, namun kegiatan TAKOL 2024 akan menjadi Kegiatan Pembuka dari rangkaian acara yang akan dilakukan sampai ke puncak Acara WUJA XI Congress di tahun 2026. (3) Selain itu, bagi kami alumni Kolese Jesuit di Indonesia, kegiatan ini akan menjadi momen baik selepas dari pandemi covid untuk terus membangun kolaborasi antar Alumni Kolese Jesuit (4). Tahun ini PAKJ menginjak usia organisasi ke-17 di mana pada kesempatan yang sama, PAKJ baru melakukan regenerasi pengurus sejak akhir tahun 2023 untuk masa kepengurusan 2023-2027. Oleh karenanya, TAKOL 2024 akan ditutup dengan perayaan Ekaristi sebagai bentuk syukur atas ulang tahun 𝐀𝐀𝐉𝐈 / 𝐏𝐀𝐊𝐉 yang ke-17 dan pelantikan kepengurusan yang baru. TAKOL 2024 akan diselenggarakan dari hari Jumat, 1 Maret 2024 s/d Minggu, 3 Maret 2024. Berdasarkan data yang masuk per hari ini, sudah ada sekitar 400 Alumni Lintas Kolese yang akan turut berpartisipasi dan meramaikan kegiatan ini. Pada hari ke-1, para peserta akan datang dari seluruh wilayah Nusantara dan melakukan registrasi. Acara TAKOL akan secara resmi dibuka pada sore hari pada saat Welcoming Dinner bersama antar kontingen Alumni Kolese. Hari Sabtu, 2 Maret 2024 merupakan acara paling padat dari TAKOL 2024. Dimulai dengan Exhibition Games antara peserta kontingen yang mempertandingkan cabang olahraga bola basket, sepak bola, tenis meja, dan bulu tangkis dilanjutkan dengan makan siang bersama. Setelah makan siang, acaranya akan dilanjutkan dengan Talkshow. Talkshow pertama adalah PAKJ Talkshow yang dibawakan oleh Ketua PAKJ, Hendra Hudiono dan Ketua Dewan Penasihat Bapak Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro, M.Sc., M.A., Ph.D. dengan topik Awaken the Sleeping Giant. Talkshow kedua akan dibawakan oleh para Alumni (Alumni Talkshow) dengan beberapa topik yang menarik antara lain, Kolaborasi Merawat Bumi (Yustinus Wahyo Nusanto), Pembekalan Keahlian Bermusik (Silvester Alvon Ditya Aru Diskara), Penjelasan Akibat dari Sebuah Peraturan (Engelbertus Wendratama), dan pengembangan Mind, Body & Soul (AM Bebet Darmawan). Kemudian para peserta akan lanjut mengikuti Jesuit Talkshow yang dibawakan oleh P. E. Baskoro Poedjinoegrohi, S.J. dengan topik “Pendidikan Jesuit di Indonesia : Dulu, Masa Kini, dan Masa Depan” dan P. Fransiskus Pieter Dolle, S.J. dengan topik “70 Tahun Berjalan bersama yang tersingkirkan : Karya Jesuit melalui SPM Realino”. Talkshow terakhir dengan Provinsial Serikat Jesus Provinsi Indonesia, P. Benedictus Hari Juliawan, S.J. dengan topik “Provinsial Menyapa Alumni”. Setelah rangkaian talkshow yang menarik, para peserta akan break sebelum masuk ke acara Pentas Kesenian di malam hari. Berbagai penampilan telah dipersiapkan untuk mengisi malam kesenian tersebut seperti Saxophone (Sanggar Tiup), band dari Alumni De Britto dan Alumni Mikael, dan ditutup dengan penampilan dari DJ Maria Valle. Salah satu acara penting yang akan dilakukan pada malam kesenian tersebut adalah Kick Off Road to WUJA XI Congress Yogyakarta tahun 2026. Hari Minggu, 3 Maret 2024 merupakan hari terakhir dari pelaksanaan TAKOL 2024. Di pagi hari akan diselenggarakan Misa Syukur 17th PAKJ dan Pelantikan Pengurus PAKJ masa bakti 2023-2027. Setelah misa, akan dilakukan acara penutupan TAKOL 2024 untuk kemudian setiap peserta akan kembali ke kota masing-masing membawa cerita indah untuk dibagikan. Kontributor: FX Krishna “Macin” Juwono – AAJI

Kuria Roma

Jesuit Melayani Lebih dari 100.000 Pengungsi Ukraina Sejak Perang Meletus

Melalui program One Proposal, Jesuit berusaha memberikan bantuan emergensi, tempat tinggal, psikososial, pendidikan, dan integrasi secara berkelanjutan bagi mereka yang mengungsi dari Ukraina akibat terjadinya perang dan kekerasan. Sejak perang meletus di Ukraina, organisasi-organisasi Jesuit telah melayani dan mendampingi 100.765 orang yang mengungsi karena kekerasan. Dikoordinasikan oleh JRS Eropa dan Jaringan Xaverius, bekerja sama dengan LSM dan mitra lokal, Serikat telah memberikan bantuan darurat, tempat tinggal, dukungan psikososial, pendidikan, integrasi, dan lainnya. Alberto Ares Mateos, S.J., Direktur Regional JRS Eropa, mengatakan, “Sejak hari pertama, kami telah menemani para pengungsi yang melarikan diri karena peperangan dengan respons holistik yang terkoordinasi di Ukraina, negara-negara tetangga, dan di seluruh Eropa. Meskipun mungkin tidak lagi muncul di halaman utama media massa, krisis ini masih terus berlangsung dan kami tetap berkomitmen memberikan dukungan jangka panjang bagi para pengungsi.” “Hati kami dipenuhi dengan harapan dari banyaknya kesaksian para pengungsi dan komunitas tuan rumah yang telah menunjukkan solidaritas dan penerimaan. Kita terus menyaksikan bahwa dalam konteks yang penuh dengan rasa sakit, tertekan dan penuh kesedihan, harapan masih tetap hidup. Kami sangat berterima kasih atas solidaritas yang tiada henti dari banyak orang, kemurahhatian banyak yayasan dan organisasi yang dipercayakan kepada karya Serikat Jesus.” Seiring dengan berlanjutnya keadaan darurat, kebutuhan para pengungsi telah berevolusi, dan responsnya pun menyesuaikan. Jika pada tahun pertama lebih dari separuh kegiatan bantuan ditujukan untuk bantuan jangka pendek dan darurat, maka pada tahun 2023, angka tersebut turun menjadi 17%. Sementara itu, kegiatan jangka menengah, seperti perumahan dan pendidikan, meningkat lebih dari dua kali lipat dari 20% menjadi 52%. Namun, peningkatan terbesar terjadi pada pendampingan jangka panjang, yang pada tahun 2022 kurang dari 10% menjadi tiga kali lipatnya, yaitu 31% di tahun 2023. One Proposal, yang dipresentasikan pada bulan Juli 2022, setelah assessment mendalam atas kebutuhan, mencakup berbagai layanan yang akan diberikan kepada 73.168 orang yang pada awalnya diproyeksikan selama tiga tahun. Sejak saat itu, rencana ini terus direvisi dan diperluas dengan penilaian kebutuhan tahunan. Program ini menjawab kebutuhan para pengungsi Ukraina yang mengungsi secara paksa di seluruh Eropa, mulai dari respons kemanusiaan dan bantuan darurat di Ukraina dan negara-negara tetangganya, hingga program jangka panjang untuk memajukan dan menyatukan para pengungsi. Oleh karena itu, program ini akan bermanfaat bagi para pengungsi internal, pengungsi berkewarganegaraan Ukraina, dan pengungsi berkewarganegaraan lain yang mengungsi akibat konflik di Ukraina. Unduh lembar fakta untuk mempelajari lebih lanjut tentang One Proposal, respon terkoordinasi dari Serikat. Untuk membaca laporan lengkap dan banyak kisah dari mereka yang kita layani, situs jrseurope.org/en/project/the-one-proposal/ dapat diakses dengan mudah. Situs tersebut juga menyediakan informasi lebih lanjut mengenai cara berdonasi atau berpartisipasi untuk membantu para pengungsi. Artikel ini merupakan terjemahan dari artikel “Jesuits Served More Than 100.000 Ukrainian Refugees Since The war Started” dalam https://www.jesuits.global/2024/02/23/jesuits-served-more-than-100-000-ukrainian-refugees-since-the-war-started/ Artikel ini diterjemahkan dengan penyesuaian oleh Tim Sekretariat SJ Provindo pada tanggal 26 Februari 2024.