Pilgrims of Christ’s Mission

Prompang

Prompang

Membangun Kultur Promosi Panggilan: Rangkaian Tiga Seri Temu Promotor Panggilan

Situasi zaman sekarang menawarkan banyak pilihan jalan hidup bagi orang-orang muda untuk melayani Tuhan. Panggilan hidup religius, sebagai suster, bruder, imam atau anggota institut sekuler, menjadi salah satu diantara panggilan pelayanan itu. Dalam konteks keragaman panggilan pelayanan hidup ini, muncul keprihatinan mengenai panggilan hidup dalam tarekat religius atau panggilan imamat dalam Gereja. Tim Promosi Panggilan Serikat Jesus Provindo mengorganisasi acara berbagi suka duka bersama-sama para religius dari berbagi tempat di Indonesia dalam mempromosikan panggilan religius. Acara yang diberi judul Temu Virtual Promotor Panggilan dibagi ke dalam tiga seri yang berlangsung pada tanggal 22 April, 27 Mei, dan 30 Juni 2021 secara virtual melalui akun ZOOM. Pada pertemuan pertama, tak kurang dari 150 religius dari aneka Lembaga Hidup Bakti (LHB) dan keuskupan yang bergabung.  Pada pertemuan pertama, Rm. Ag. Setyodarmono, Magister Novisiat Serikat Jesus di Girisonta, membagikan spiritualitas promosi panggilan. Beliau mengambil Yohanes Pembaptis sebagai teladan promosi panggilan. Yohanes mendampingi dan menuntun dua orang muda, Andreas dan Yohanes anak Zebedeus, agar sampai pada Yesus. Oleh karena itu, seorang promotor panggilan pertama-tama bukan “menjual” kongregasi atau keuskupannya dengan satu atau dua pertemuan dan mengharapkan akan ada banyak orang muda bergabung, melainkan ia mendampingi orang untuk mengenal dan berelasi dengan Yesus. Sesudah orang memiliki relasi dengan Yesus, baru panggilan hidup religius dapat ditawarkan.  Pertemuan kedua mulai masuk pada pedoman-pedoman yang lebih praktis. Kali ini Rm. Nano masih menjadi pemateri dengan membagikan saripati surat Pater Jenderal Arturo Sosa tanggal 12 April 2021 tentang membangun budaya promosi panggilan. Terdapat sepuluh pedoman yang kemudian diolah menjadi tabel dengan rinciannya. Tabel tersebut diusulkan dapat menjadi bahan diskusi di LHB atau keuskupan masing-masing sehingga gerak promosi panggilan dapat lebih efektif.  Dalam ruang bersama, banyak terjadi diskusi antara Rm. Nano dengan para peserta. Semua peserta dipecah ke dalam kelompok-kelompok kecil yang masing-masing didampingi oleh fasilitator skolastik atau romo Jesuit. Di dalam kelompok, materi pertemuan dibahas bersama. Para peserta saling berbagi pengalaman dalam mempromosikan panggilan religius. Pertemuan kelompok kecil menjadi ruang untuk saling memperkaya dan menguatkan satu sama lain.  Pertemuan ketiga menjadi kesempatan bagi LHB dan keuskupan lain untuk membagikan budaya promosi panggilan yang hidup dalam tarekat dan keuskupan mereka.. Kelompok imam diosesan diwakili oleh Keuskupan Agung Semarang dengan pembicara Rm. Y. Gunawan, Pr dan Rm. F. X. Sukendar, Pr. Kelompok religius wanita diwakili oleh Tarekat Carolus Borromeus dengan pembicara Sr. Thresmiati, CB dan kelompok religius pria diwakili Ordo Praedicatorum dengan pembicara Fr. Robertus Silveriano Ferry, OP. Pada akhir acara, Rm. Paul Prabowo, selaku koordinator Tim Promosi Panggilan SJ, menutup  seluruh rangkaian acara dengan refleksi bahwa promosi panggilan adalah menemani orang muda mengenali diri mereka sendiri, mengajak mereka mendengarkan kehendak Tuhan, syukur-syukur berjumpa dengan Tuhan, dan membiarkan hidup mereka diubah. Hidup yang diubah ini harapannya kemudian mengarah pada menanggapi panggilan dari Tuhan bagi diri mereka. Para promotor panggilan, termasuk kita semua sebagai Jesuit, diundang menjadi jembatan atau teman orang muda dalam berdiskresi dan Tuhan sendiri yang akan memanggil dengan cara-Nya. Kontributor : Teilhard Soesilo, S.J. – Prompang SJ

Prompang

AYOK: A Joyful Vocation Week 2021

Dalam rangka memeriahkan Hari Minggu Panggilan Sedunia ke-58, Tim Prompang SJ menyelenggarakan serangkaian acara bertajuk AYOK: A Joyful Vocation Week 2021. Rangkaian kegiatan ini diadakan pada 22-24 April 2021. Pada Kamis, 22 April 2021, AYOK dimulai dengan “Temu Virtual Tim Prompang” yang melibatkan religius dari berbagai LHB (Lembaga Hidup Bakti atau Ordo/Tarekat) dan Keuskupan. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 180 peserta. Rm. Agustinus Setyodarmono menjadi fasilitator utama yang menuntut refleksi bersama atas kinerja Tim Prompang setiap komunitas. Antusiasme peserta begitu besar sehingga acara ini dilanjutkan dalam dua kesempatan ke depan pada bulan Mei dan Juni. Pada Jumat, 23 April 2021, AYOK dilanjutkan dengan “Tilik Hidup Membiara.” Acara ini dihadiri oleh lebih dari 190 OMK yang tersebar di seluruh Indonesia. Sejumlah sekolah bahkan mengikuti acara ini bersama-sama. Acara ini mengundang sejumlah pembicara seperti Rm. Harry Setianto, S.J., Br. Andri Pratomo, FIC, Sr. Hetwika, SJMJ, Rm. Frans Kristiadi, Pr., dan Jennifer Odelia (OMK). Mereka saling berbagi pengalaman hidup membiara dan bagaimana perspektif OMK memandang para biarawan/wati. Pada Sabtu, 24 April 2021, AYOK ditutup dengan “Talkshow dan Ekaristi Kaum Muda.” Acara ini merupakan kolaborasi antara para Frater Filosofan Unit Johar Baru dengan OMK Theresia. Talkshow diramaikan oleh fr. Petrus Craver, S.J., Sr. Alexandrine, OSU, dan Walma Jelena. EKM dimeriahkan oleh Rm. L. Suharjanto, S.J., Jennifer Odelia, dan Bapak Ignatius Kardinal Suharyo melalui rekaman homili. Bagi Tim Prompang SJ, acara AYOK 2021 menjadi kesempatan untuk merayakan sukacita rahmat panggilan yang Tuhan berikan. Kata ‘AYOK’ tidak sekadar menjadi akronim atau singkatan, tetapi juga berarti undangan atau ajakan (kata seru ayo). Kami ingin mengajak orang muda untuk mengalami sukacita perjumpaan dengan para religius dalam menghidupi panggilan Tuhan. Panggilan Tuhan tidak pernah eksklusif. Maka dari itu, kami mengundang religius dari berbagai LHB dan Keuskupan untuk turut memeriahkan acara ini. Selain itu, ada pula OMK yang terlibat karena panggilan Tuhan begitu beragam. Paus Fransiskus dalam Gaudete et Exultate juga menekankan bahwa panggilan kekudusan tidak hanya dimiliki oleh kaum berjubah, tapi semua orang. Inilah tanggapan kami atas ajakan Pater Jenderal Arturo Sosa untuk membangun “kultur promosi panggilan” yang sudah kita lakukan selama bertahun-tahun. Sebagai Jesuit, sejatinya kita semua adalah promotor panggilan karena hidup kita adalah kesaksian bagi orang-orang yang kita layani. Kontributor: Tomas Becket Pramudita, SJ – Prompang SJ

Prompang

Jesuit dan Kesehariannya

Kampanye promosi panggilan baru dalam Serikat Jesus. Minggu ini Pater Jenderal telah meluncurkan proyek digital untuk Promosi Panggilan untuk menjaring kandidat Jesuit masa depan. Dalam suratnya yang ditujukan kepada seluruh anggota Serikat tertanggal 12 April 2021, Pater Jenderal memberitahukan website baru promosi panggilan dan video terbaru tentang kampanye media sosial. “Serikat membutuhkan orang-orang yang memiliki hasrat kepada Injil dan cinta akan Yesus, memiliki fleksibilitas untuk pergi ke mana saja, dan memiliki kebebasan batin seperti Santo Ignatius dan Fransiskus Xaverius,” kata Pater Jenderal Arturo Sosa. “Dunia kita saat ini berteriak memohon kesembuhan. Hanya melalui Kristus, kesembuhan ini bisa terjadi dengan cara yang bertahan lama. Kita hendak membagikan pesan Kristus mengenai penyembuhan dan rekonsiliasi. Itulah keberadaan kita sebagai Serikat Jesus.” Jesuit berkarya di tempat-tempat yang jauh seperti Afghanistan, Venezuela, Sri Lanka, Swedia, Angola, dan Vietnam. Karya tersebut meliputi paroki, sekolah, advokasi sosial, universitas, dan spiritualitas. Jadi, fitur utama kampanye ini adalah rasa universalitas Serikat kita. Situs ini telah diterjemahkan ke dalam empat bahasa dan video-video dapat dibagikan melalui media sosial dan bisa dengan mudah disesuaikan secara lintas budaya. “Di seluruh Serikat, saya melihat hasrat yang inspiratif terhadap Injil dan kreativitas yang luar biasa selama periode pembatasan sosial akibat pandemi  ini,” kata Pater Ravizza yang menjadi organisator proyek ini. “Wajah orang-orang di potongan film dan di situs Prompang kita yang baru berbicara tentang cinta yang ditampilkan lebih banyak dalam perbuatan daripada kata-kata. Kita hendak memastikan bahwa Serikat Jesus bisa dikenal melampaui mitos atau stereotip apa pun dan melampaui apapun yang dilakukannya. Kita ingin dikenal karena cinta kita kepada Yesus dan hasrat kita untuk melayani dan mengikuti Dia.” Dalam beberapa tahun, perutusan Serikat bermuara pada empat titik utama, yaitu: · menunjukkan jalan menuju Tuhan; · berjalan bersama mereka yang terpinggirkan dan tersisih; · bersama kaum muda mewujudkan masa depan yang penuh harapan; dan · bekerja sama merawat rumah kita bersama. “Kita memiliki karya yang beragam di berbagai belahan dunia tetapi fokus kita selalu pada Yesus,” kata Pater Sosa.  “Dialah yang memanggil kita. Dia masih tetap memanggil kaum muda laki-laki dari budaya dan bangsa yang berbeda. Kita menaruh kepercayaan kepada-Nya dan selalu percaya pada kesetiaan-Nya.” Proyek ini dikerjakan oleh Konsultor Jenderal P Mark Ravizza bersama dengan tim Komunikator Kuria Jenderal. Beragam video pendek dan situs web ini diproduksi oleh pembuat film dan desainer lepas Mikoɫaj Cempla dari Human Stories Studio (https://humanstories.studio). *Tautan laman Promosi Panggilan Jesuit Global: https://vocations.jesuits.global

Prompang

Menabur Benih PANGGILAN di Dunia Digital

Hari Panggilan Sedunia tahun ini jatuh pada hari Minggu, 12 Mei 2019. Tim Promosi Panggilan Serikat Yesus yang didukung oleh para Nostri ikut memeriahkan acara yang diselenggarakan sejumlah Komisi Panggilan Paroki bersama dengan Ordo atau Kongregasi lain, baik di KAJ maupun KAS. Dalam acara yang bertajuk “Aksi Panggilan” ini, kami diminta untuk membuka stand, mengikuti live in, mengisi sharing panggilan ketika homili, bertugas koor, dan bertegur sapa dengan umat seusai bubaran misa.

prompang SJ rekoleksi di civita
Prompang

“MERAWAT PANGGILAN DENGAN PROMOSI PANGGILAN”

Tim Promosi Panggilan, mengadakan pertemuan tahunan di Sinnewente, Bandungan. Pertemuan ini merupakan agenda rutin tim prompang untuk melakukan konsolidasi dan mengevaluasi program yang telah berjalan satu tahun. Pertemuan kali ini terasa istimewa karena semua anggota tim prompang dapat hadir.