Pilgrims of Christ’s Mission

jesuit indonesia

Karya Pendidikan

Warna-Warni Cinta dalam Senandika Adiwarna

Waktu sudah berlalu dan kini kelas XII memiliki waktu yang singkat untuk menyelesaikan pendidikannya di SMA Kolese Loyola. Sebagai bentuk perpisahan dan proyek terakhir, angkatan 72 mempersembahkan acara Gelar Karya 2024 yang mengangkat tema “Senandika Adiwarna”. Tema ini berarti ekspresi yang berwarna. Gelar Karya ini diadakan pada Rabu, 21 Februari hingga Kamis, 22 Februari di Selasar Pamong sekaligus menjadi salah satu rangkaian kegiatan perayaan 75 tahun SMA Kolese Loyola. Hari pertama acara diawali dengan pembukaan Gelar Karya 2024 yang dimulai dengan doa yang dipimpin oleh Gerrard dari Campus Ministry angkatan 72. Setelah doa, MC mengimbau para hadirin untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dan menjelaskan teknis acara terlebih dahulu. Kemudian, Pater Antonius Vico Christiawan, S.J., M.Hum. sebagai Kepala SMA Kolese Loyola menyampaikan bahwa Gelar Karya tahun ini unik, karena adanya lukisan yang berbahan dasar kain perca. Keunikan yang kedua adalah pengangkatan tema wayang yang menceritakan kisah wayang Ramayana. Selain itu, ada sambutan dari Ketua Panitia Siswa Gelar Karya 2024, Vincentius Andika. Untuk mengakhiri sesi pembukaan, MC kembali mengundang Pater Vico untuk memukul gong sebagai tanda dimulainya Gelar Karya dan dilanjutkan penampilan musik oleh Loyola Jazz Band. Selesai pembukaan, para pengunjung mulai memadati area pameran. Nampak juga beberapa tamu dari PRESIDIUM Kolese De Britto, para siswa dari SMK Kolese PIKA, dan perwakilan dari CONCILIO Kolese Mikael yang hadir menikmati karya-karya di area pameran Gelar Karya. Pada pameran seni ini, terdapat sekitar 141 lukisan yang indah nan bermakna, dan 88 di antaranya berbahan dasar kain perca. Terdapat juga lukisan tentang perjalanan Rama dan Sinta dalam cerita Ramayana yang mengilustrasikan kisah romantis Rama dan Sinta dan menggambarkan sisi perjuangan KKL 72 selama pembelajaran di SMA Kolese Loyola. Selain lukisan, ada juga berbagai kerajinan hasil karya kelas XII yang terbuat dari bahan bekas. Namun, yang lebih menarik dari Gelar Karya ini adalah dark room. Ruangan ini berisi cahaya ilustrasi dari proyektor yang membuat ruangan menjadi lebih indah. Di sana terdapat tempat melukis (painting by numbers) yang dapat digunakan oleh pengunjung. Tak lupa, terdapat pula papan untuk memberikan kesan dan pesan terhadap Gelar Karya 2024 dan KKL 72. Tidak hanya lukisan ataupun barang kerajinan saja, tetapi ada juga beberapa pertunjukan yang dapat dinikmati. Di antaranya adalah pertunjukan melukis secara kontemporer, pembacaan puisi tentang cerita Ramayana, dan tarian kontemporer. Pembacaan puisi dengan pembawaan yang tegang membuat suasana sekitar larut dalam puisi yang dibacakan. Kemudian ada pertunjukan vokal grup, orkestra, tarian tradisional, modern dance, Loyola Akustik Band, dan Loyola Rock Band. Untuk memeriahkan acara, terdapat pula berbagai stan makanan dari angkatan 73 yang dapat dinikmati para pengunjung. Setelah itu, Gelar Karya pada hari pertama ini ditutup dengan DJ party. Acara Gelar Karya pun telah memasuki hari yang terakhir. Meskipun begitu, masih banyak orang-orang yang berdatangan untuk melihat dan mengagumi karya-karya para KBKL. Gelar Karya merupakan suatu acara yang mempersembahkan karya terakhir KKL 72 dan para KKL lain yang berpotensi untuk berkarya dalam bentuk karya seni. Mereka berusaha yang terbaik demi memeriahkan dan memperkenalkan budaya Jawa kepada orang-orang. Alhasil tidak hanya para KKL yang datang namun banyak siswa dari sekolah lain yang ikut melihat acara hari ini. Banyak alumni yang mengunjungi SMA Kolese Loyola tepatnya pada ruang Galeri Kanisius hanya untuk melihat dan mengapresiasi hasil karya terakhir dari adik-adik kelas mereka. Gelar Karya tidak hanya mempromosikan SMA Kolese Loyola ke orang luar namun juga menjadi salah satu nilai ujian sekolah terakhir bagi KKL 72. Persiapan yang dilakukan untuk mempresentasikan karya tersebut hanya dalam waktu satu bulan. Dengan waktu yang sesingkat itu, kelas XII mampu membuat suatu acara pameran seni dengan sangat baik dan digemari oleh banyak orang, bukan hanya para KBKL. Hari terakhir acara diawali dengan Closing Ceremony Gelar Karya 2024. Di hari terakhir ini, para KKL 72 telah mempersiapkan diri sejak pagi hingga sore hari untuk memeriahkan acara ini untuk yang terakhir kalinya. Pak Army selaku guru Sejarah SMA Kolese Loyola mengungkapkan bahwa acara ini penting terutama bagi para KKL kelas XII yang menjadi sebuah nilai dan juga kenangan untuk menampilkan karya seni mereka yang sudah disusun sedemikian rupa. Gelar Karya juga diberi tema khusus untuk menuju 75 Tahun SMA Kolese Loyola yaitu “Senandika Adiwarna”. Menurut Pak Army, Gelar Karya tahun ini sangatlah spesial karena acara ini dijalankan kembali setelah hampir tiga tahun sehingga sekolah sangat mendukung acara Gelar Karya ini dengan memberikan ruang bagi para KKL untuk berkarya dan dapat menampilkan karya-karya terbaik mereka. Berbagai karya seni interaktif berhasil menarik perhatian para pengunjung yang menyaksikannya. Walaupun temanya bercerita tentang pewayangan kisah cinta Rama dan Sinta, banyak karya yang mengejutkan tidak hanya dalam bentuk lukisan kain perca saja, tetapi juga menampilkan karya-karya lain yang baru dan aktual yang sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini menunjukkan betapa kreatif dan inovatifnya anak-anak muda dalam berkarya terutama para KKL 72. Acara akhir Gelar Karya ditutup dengan menyanyikan Mars Popsila kebanggaan KKL 72. Mereka menyanyikannya dengan sangat lantang dan kompak secara bersama-sama. Mereka mengakhiri acara tersebut dengan foto bersama satu angkatan di depan Selasar Pamong supaya menjadi sebuah kenangan yang tidak akan mereka lupakan. Dengan diadakannya acara ini, diharapkan dapat membuat anak-anak muda tidak lupa dengan budaya lokal di tengah maraknya budaya-budaya luar yang mulai mempengaruhi kita. Menunjukkan betapa kreatif dan inovatif remaja zaman sekarang yang mampu membuat sesuatu yang baru dan menjadi lebih unik. Seluruh KBKL diajak untuk bisa lebih mengenal budaya lokal serta mengembangkannya dalam berbagai cara bergantung oleh potensi masing-masing. Kita sebagai KBKL juga diajak untuk mengapresiasi dan menghormati hasil kerja keras para KKL 72 yang sebentar lagi akan memasuki dunia kuliah. Gelar Karya 2024 ini memiliki harapan, yaitu supaya kebudayaan lokal Indonesia dapat dilestarikan di kalangan remaja, di tengah gempuran zaman modern yang serba instan. Tak hanya itu, Gelar Karya 2024 ini melibatkan seluruh KBKL untuk berpartisipasi dan merayakan acara bersama, serta untuk mengapresiasi berbagai macam karya dari angkatan 72 yang sebentar lagi akan menyelesaikan pendidikannya di SMA Kolese Loyola. Kontributor: Jurnalistik Serigala SMA Kolese Loyola

Karya Pendidikan

“Awaken The Sleeping Giant ”

Temu Alumni Kolese (TAKOL) 2024 Setelah sukses menyelenggarakan TAKOL (TEMU ALUMNI KOLESE) Ke-1 di Kolese Mikael, Surakarta pada tahun 2022, Asosiasi Alumni Jesuit Indonesia (𝐀𝐀𝐉𝐈) yang sekarang berbadan hukum resmi dan terdaftar di Kemenkumham dengan nama Perkumpulan Alumni Kolese Jesuit (𝐏𝐀𝐊𝐉) akan kembali menyelenggarakan kegiatan Temu Alumni Kolese (TAKOL) edisi yang kedua pada tahun 2024 ini dan bertempat di Kolese De Britto, Yogyakarta. Apa yang menjadi spesial dari TAKOL 2024 ini? Penulis mencatat ada beberapa hal penting yang membuat kegiatan Temu Alumni Kolese (TAKOL) 2024 ini menjadi spesial, (1) Temu Alumni Kolese 2024 diselenggarakan di Kolese De Britto, Yogyakarta. Kenapa Yogyakarta? Karena di tahun 2026, Indonesia akan menjadi Tuan Rumah dari kegiatan World Union Jesuit Alumni (WUJA) XI Congress yang akan menjadikan kota Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai lokasi kegiatannya. (2) Tema “Awaken The Sleeping Giant” dipilih sebagai tema TAKOL 2024. Bukan tanpa sebab, namun kegiatan TAKOL 2024 akan menjadi Kegiatan Pembuka dari rangkaian acara yang akan dilakukan sampai ke puncak Acara WUJA XI Congress di tahun 2026. (3) Selain itu, bagi kami alumni Kolese Jesuit di Indonesia, kegiatan ini akan menjadi momen baik selepas dari pandemi covid untuk terus membangun kolaborasi antar Alumni Kolese Jesuit (4). Tahun ini PAKJ menginjak usia organisasi ke-17 di mana pada kesempatan yang sama, PAKJ baru melakukan regenerasi pengurus sejak akhir tahun 2023 untuk masa kepengurusan 2023-2027. Oleh karenanya, TAKOL 2024 akan ditutup dengan perayaan Ekaristi sebagai bentuk syukur atas ulang tahun 𝐀𝐀𝐉𝐈 / 𝐏𝐀𝐊𝐉 yang ke-17 dan pelantikan kepengurusan yang baru. TAKOL 2024 akan diselenggarakan dari hari Jumat, 1 Maret 2024 s/d Minggu, 3 Maret 2024. Berdasarkan data yang masuk per hari ini, sudah ada sekitar 400 Alumni Lintas Kolese yang akan turut berpartisipasi dan meramaikan kegiatan ini. Pada hari ke-1, para peserta akan datang dari seluruh wilayah Nusantara dan melakukan registrasi. Acara TAKOL akan secara resmi dibuka pada sore hari pada saat Welcoming Dinner bersama antar kontingen Alumni Kolese. Hari Sabtu, 2 Maret 2024 merupakan acara paling padat dari TAKOL 2024. Dimulai dengan Exhibition Games antara peserta kontingen yang mempertandingkan cabang olahraga bola basket, sepak bola, tenis meja, dan bulu tangkis dilanjutkan dengan makan siang bersama. Setelah makan siang, acaranya akan dilanjutkan dengan Talkshow. Talkshow pertama adalah PAKJ Talkshow yang dibawakan oleh Ketua PAKJ, Hendra Hudiono dan Ketua Dewan Penasihat Bapak Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro, M.Sc., M.A., Ph.D. dengan topik Awaken the Sleeping Giant. Talkshow kedua akan dibawakan oleh para Alumni (Alumni Talkshow) dengan beberapa topik yang menarik antara lain, Kolaborasi Merawat Bumi (Yustinus Wahyo Nusanto), Pembekalan Keahlian Bermusik (Silvester Alvon Ditya Aru Diskara), Penjelasan Akibat dari Sebuah Peraturan (Engelbertus Wendratama), dan pengembangan Mind, Body & Soul (AM Bebet Darmawan). Kemudian para peserta akan lanjut mengikuti Jesuit Talkshow yang dibawakan oleh P. E. Baskoro Poedjinoegrohi, S.J. dengan topik “Pendidikan Jesuit di Indonesia : Dulu, Masa Kini, dan Masa Depan” dan P. Fransiskus Pieter Dolle, S.J. dengan topik “70 Tahun Berjalan bersama yang tersingkirkan : Karya Jesuit melalui SPM Realino”. Talkshow terakhir dengan Provinsial Serikat Jesus Provinsi Indonesia, P. Benedictus Hari Juliawan, S.J. dengan topik “Provinsial Menyapa Alumni”. Setelah rangkaian talkshow yang menarik, para peserta akan break sebelum masuk ke acara Pentas Kesenian di malam hari. Berbagai penampilan telah dipersiapkan untuk mengisi malam kesenian tersebut seperti Saxophone (Sanggar Tiup), band dari Alumni De Britto dan Alumni Mikael, dan ditutup dengan penampilan dari DJ Maria Valle. Salah satu acara penting yang akan dilakukan pada malam kesenian tersebut adalah Kick Off Road to WUJA XI Congress Yogyakarta tahun 2026. Hari Minggu, 3 Maret 2024 merupakan hari terakhir dari pelaksanaan TAKOL 2024. Di pagi hari akan diselenggarakan Misa Syukur 17th PAKJ dan Pelantikan Pengurus PAKJ masa bakti 2023-2027. Setelah misa, akan dilakukan acara penutupan TAKOL 2024 untuk kemudian setiap peserta akan kembali ke kota masing-masing membawa cerita indah untuk dibagikan. Kontributor: FX Krishna “Macin” Juwono – AAJI

Kuria Roma

Jesuit Melayani Lebih dari 100.000 Pengungsi Ukraina Sejak Perang Meletus

Melalui program One Proposal, Jesuit berusaha memberikan bantuan emergensi, tempat tinggal, psikososial, pendidikan, dan integrasi secara berkelanjutan bagi mereka yang mengungsi dari Ukraina akibat terjadinya perang dan kekerasan. Sejak perang meletus di Ukraina, organisasi-organisasi Jesuit telah melayani dan mendampingi 100.765 orang yang mengungsi karena kekerasan. Dikoordinasikan oleh JRS Eropa dan Jaringan Xaverius, bekerja sama dengan LSM dan mitra lokal, Serikat telah memberikan bantuan darurat, tempat tinggal, dukungan psikososial, pendidikan, integrasi, dan lainnya. Alberto Ares Mateos, S.J., Direktur Regional JRS Eropa, mengatakan, “Sejak hari pertama, kami telah menemani para pengungsi yang melarikan diri karena peperangan dengan respons holistik yang terkoordinasi di Ukraina, negara-negara tetangga, dan di seluruh Eropa. Meskipun mungkin tidak lagi muncul di halaman utama media massa, krisis ini masih terus berlangsung dan kami tetap berkomitmen memberikan dukungan jangka panjang bagi para pengungsi.” “Hati kami dipenuhi dengan harapan dari banyaknya kesaksian para pengungsi dan komunitas tuan rumah yang telah menunjukkan solidaritas dan penerimaan. Kita terus menyaksikan bahwa dalam konteks yang penuh dengan rasa sakit, tertekan dan penuh kesedihan, harapan masih tetap hidup. Kami sangat berterima kasih atas solidaritas yang tiada henti dari banyak orang, kemurahhatian banyak yayasan dan organisasi yang dipercayakan kepada karya Serikat Jesus.” Seiring dengan berlanjutnya keadaan darurat, kebutuhan para pengungsi telah berevolusi, dan responsnya pun menyesuaikan. Jika pada tahun pertama lebih dari separuh kegiatan bantuan ditujukan untuk bantuan jangka pendek dan darurat, maka pada tahun 2023, angka tersebut turun menjadi 17%. Sementara itu, kegiatan jangka menengah, seperti perumahan dan pendidikan, meningkat lebih dari dua kali lipat dari 20% menjadi 52%. Namun, peningkatan terbesar terjadi pada pendampingan jangka panjang, yang pada tahun 2022 kurang dari 10% menjadi tiga kali lipatnya, yaitu 31% di tahun 2023. One Proposal, yang dipresentasikan pada bulan Juli 2022, setelah assessment mendalam atas kebutuhan, mencakup berbagai layanan yang akan diberikan kepada 73.168 orang yang pada awalnya diproyeksikan selama tiga tahun. Sejak saat itu, rencana ini terus direvisi dan diperluas dengan penilaian kebutuhan tahunan. Program ini menjawab kebutuhan para pengungsi Ukraina yang mengungsi secara paksa di seluruh Eropa, mulai dari respons kemanusiaan dan bantuan darurat di Ukraina dan negara-negara tetangganya, hingga program jangka panjang untuk memajukan dan menyatukan para pengungsi. Oleh karena itu, program ini akan bermanfaat bagi para pengungsi internal, pengungsi berkewarganegaraan Ukraina, dan pengungsi berkewarganegaraan lain yang mengungsi akibat konflik di Ukraina. Unduh lembar fakta untuk mempelajari lebih lanjut tentang One Proposal, respon terkoordinasi dari Serikat. Untuk membaca laporan lengkap dan banyak kisah dari mereka yang kita layani, situs jrseurope.org/en/project/the-one-proposal/ dapat diakses dengan mudah. Situs tersebut juga menyediakan informasi lebih lanjut mengenai cara berdonasi atau berpartisipasi untuk membantu para pengungsi. Artikel ini merupakan terjemahan dari artikel “Jesuits Served More Than 100.000 Ukrainian Refugees Since The war Started” dalam https://www.jesuits.global/2024/02/23/jesuits-served-more-than-100-000-ukrainian-refugees-since-the-war-started/ Artikel ini diterjemahkan dengan penyesuaian oleh Tim Sekretariat SJ Provindo pada tanggal 26 Februari 2024.

Pengumuman A24

PENGUMUMAN KAUL AKHIR

Pater Jenderal Arturo Sosa, S.J. dalam keputusannnya tertanggal 27 November 2023 dan 19 Februari 2024, telah mengundang saudara-saudara kita di bawah ini untuk mengucapkan kaul akhir dalam Serikat Jesus: Kita mengucapkan proficiat untuk saudara kita ini dan membawanya dalam doa-doa kita. Tempat dan tanggal pengucapan kaul akhir akan diumumkan menyusul. Bambang A. Sipayung, S. J. Socius Provinsial SJ Indonesia

Obituary

Selamat Jalan Pater Michael Sastrapratedja, S.J.

Pater Sastrapratedja adalah seorang Jesuit yang telah banyak berkiprah dalam karya pendidikan akademik dan intelektual, khususnya bidang filsafat. Lahir di Kecamatan Kepil, Wonosobo, 22 Oktober 1943, Pater Sastrapratedja adalah putera dari pasangan suami-istri (Alm.) Bapak Bartholomeus Sastrapratedja dan Ibu Cristina Soebandinah. Ia dibaptis pada 25 Oktober 1943 di Kepil, Wonosobo, Keuskupan Purwokerto. Pendidikan dasar ia tempuh di Wonosobo (1949-1955). Setamat SD, Pater Sastrapratedja melanjutkan pendidikan menengah pertama dan pendidikan menengah atas di Seminari Menengah Santo Petrus Canisius, Mertoyudan (1956-1963). Tertarik menjadi Jesuit, ia melamar ke Novisiat Santo Stanislaus, Girisonta dan diterima. Ia memulai formasi novisiat pada 7 September 1963 dan mengucapkan kaul pertamanya pada 8 September 1965. Setelah mengucapkan kaul pertama, ia diminta untuk menjalani program juniorat selama satu tahun (1965-1966) di Kolese Stanislaus, Girisonta. Selesai juniorat, ia ditugasi untuk menjalani formasi filsafat di Fakultas Kepausan Athenaeum, Pune, India (1966-1969). Selesai filsafat, Frater Sastrapratedja menjalani Tahap Orientasi Kerasulan (TOK) sebagai pengajar di Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara (1970-1971). Setelah selesai menjalani formasi TOK dan dirasa siap untuk formasi teologi, Frater Sastrapratedja diutus ke Fakultas Teologi Wedabhakti – Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta (waktu itu masih bernama Institut Filsafat dan Teologi, Kentungan) untuk belajar teologi selama tiga tahun (1971-1974). Pater Sastrapratedja menerima tahbisan imam dari tangan Bapak Uskup Justinus Kardinal Darmojuwono pada 3 Desember 1974 di Gereja Santo Antonius Kotabaru, Yogyakarta. Setelah ditahbiskan imam, dalam rentang tahun 1974-1975, Pater Sastrapratedja membantu pelayanan paroki di Muntilan dan Ungaran. Lalu pada tahun 1975, Pater Sastrapratedja diminta untuk menjalani studi khusus bidang filsafat di Universitas Gregoriana, Roma dan lulus sebagai doktor filsafat tahun 1979 dengan disertasi mengenai budaya dan agama. Dalam tahap akhir studinya di Gregoriana, Pater Sastrapratedja menjalani formasi tersiat di Belanda dan Roma di bawah bimbingan Pater J. van Deenen, S.J. (3 Agustus 1978 – 8 Maret 1979). Dua tahun setelah tersiat, tepatnya pada 6 Februari 1981, di hadapan Provinsial Pater Paulus Suradibrata, S.J., Pater Sastrapratedja mengucapkan kaul akhir sebagai profes di Kolese Hermanum, Jakarta. Riwayat Tugas Pater Michael Sastrapratedja, S.J. Pelayanan pastoral di Paroki Muntilan dan Paroki Ungaran – Muntilan, Ungaran – 1974-1975Studi khusus program doktoral filsafat di Universitas Gregoriana – Roma – 1975-1979Tersiat di Nijmegen – Nijmegen, Roma – 1978-1979Ketua STF Driyarkara – Jakarta – 1980-1984Pengajar di STF Driyarkara – Jakarta – 1980-1989Sekretaris Nasional SELA – Jakarta – 1983-1986Pastor Rekan Gereja Santa Theresia – Jakarta – 1988-1989Rektor Universitas Katolik Soegijapranata – Semarang – 1989-1993Rektor Universitas Sanata Dharma – Yogyakarta – 1993-2001Direktur Paska Sarjana merangkap Ketua Program Studi Doktor di STF Driyarkara – Jakarta – 2006-2010Dosen Paska Sarjana di STF Driyarkara – Jakarta -2010-2021Pengajar Epistemologi Budaya di Universitas Negeri Yogyakarta – Yogyakarta – 2007-2019Pendoa bagi Gereja dan Serikat Jesus di Wisma Emmaus – Girisonta – 2021-wafat Pater Sastrapratedja merupakan pribadi yang mempunyai kecintaan dan komitmen untuk pengembangan ilmu pengetahuan terutama filsafat. Komitmen itu ia wujudkan dalam menulis buku filsafat, mengajar dan sekaligus mendorong para dosen-dosen muda untuk memiliki kecintaan terhadap ilmu pengetahuan. Tanggal 2 Februari 2024, P. Sastrapratedja dibawa ke RS. Elisabeth, Semarang karena terjatuh di kamar mandi. Analisa dokter menemukan beliau mengalami stroke. Sejak 9 Februari 2024, kondisi kesehatannya menurun sehingga harus dirawat secara intensif di ICU. Kondisi kesehatannya tidak mengalami perbaikan dan cenderung terus menurun hingga akhirnya dinyatakan wafat pada Sabtu, 17 Februari 2024 jam 23.13 WIB.

Kuria Roma

“Napak Tilas bersama Santo Ignatius selama Masa Prapaskah” dengan Aplikasi Jesuit Pilgrimage

“Apa yang akan kita lakukan selama masa Prapaskah?” Ini adalah pertanyaan yang kerap kita ajukan kepada diri sendiri. Jawabannya sering kali berakhir dengan sekadar melakukan apa yang kita lakukan tahun lalu atau bahkan apa yang kita lakukan saat masih kecil!  Di bawah ini beberapa ide untuk menjadikan Prapaskah tahun ini berbeda. “Dalam masa Prapaskah ini, kita diajak mengambil kesempatan terhubung dengan spiritualitas Ignasian dan memperdalam ziarah iman dengan menggunakan aplikasi Jesuit Pilgrimage yang baru,” kata Pater John Dardis SJ, Direktur Biro Komunikasi Kuria Roma. “Minggu demi minggu, kita diajak napak tilas ke tempat-tempat Ignasian yang berbeda melalui “Travel Miles.” “Travel Miles” membawa kita ke tempat yang berbeda di setiap minggu masa Prapaskah. Pamplona, Loyola, Paris, dan Venesia serta Roma. Dari minggu ke minggu, kita dapat menikmati platform yang mudah digunakan yang menganimasi tempat-tempat di atas dengan audiovisual dan konten sejarah yang memukau. Biarkanlah Tuhan sendiri yang menjangkau kita! Berikut ini adalah ikhtisarnya. “Aplikasi ini tersedia dalam bahasa Inggris, Perancis, Spanyol, dan Italia,” kata Pater Vivian Richard, S.J., direktur proyek aplikasi. “Kami sedang bekerja keras untuk menghadirkan versi bahasa Korea dan Vietnam, dan entah berapa banyak lagi yang akan menyusul. Aplikasi ini bukan hanya sebuah pengalaman wisata tetapi juga sebuah latihan rohani modern.” Untuk itu, kita dapat mengambil bagian dengan dua cara: a. Duduk dan langsung unduh aplikasinya. Setelah itu, lakukan perjalanan dengan penuh gaya, kemudian kita bagikan pengalaman di media sosial dengan tagar #TravelMiles kemudian tag ke Instagram @jesuitglobal dan @jesuitindonesia. b. Jika cukup beruntung dan kita berada di salah satu tempat di atas, lakukan selfie dan bagikan di media sosial dengan tagar #LentWithIgnatius. Jika kita sudah pernah ke sana sebelumnya, tinggal unggah foto dengan tagar #LentWithIgnatius kemudian tag ke Instagram @jesuitglobal dan @jesuitindonesia. Silakan unduh aplikasi Jesuit Pilgrimage dari App Store atau Google Play dan notifikasi khusus akan segera dikirim setiap minggu. Kita hanya perlu mengaktifkan notifikasinya! Mulailah berziarah pada Rabu Abu, 14 Februari 2024. Bergabunglah dan mulailah petualangannya!

Feature

Ketika Kepentingan dan Kemurnian Bercengkrama di Jombor

Tulisan ini hasil refleksi pandangan kami sebagai pihak yang ‘berkepentingan.’ Mulanya, kami datang sebagai tamu yang ‘terpaksa’ terlibat karena sebuah tuntutan dalam organisasi yang menaungi kami, KEMANT UGM. Namun, kepentingan inilah yang pada akhirnya membawa kami mengenal sebuah ‘penerimaan’ berharga dari keluarga Realino SPM. Kami merasa keluarga ini terbentuk karena sebuah panggilan dengan akar kasih dan kerinduan melayani. Panggilan itulah yang terus Realino pegang sebagai sebuah prinsip, ketaatan, dan komitmen dari tahun ke tahun. Bukan suatu kebetulan ketika Keluarga Mahasiswa Antropologi (KEMANT UGM) diperkenalkan salah satu volunteer dari Realino SPM. Dia adalah ketua organisasi kami sendiri. Jika memang disebut kebetulan, maka kebetulan ini layak untuk dirayakan. Proses merayakan dan dirayakan pada tulisan ini, akan kami fokuskan pada kegiatan di Komunitas Belajar Realino (KBR) di Jombor yang berlangsung pada Sabtu, 28 Oktober 2023. Tepatnya saat itu adalah hari Sumpah Pemuda. KEMANT UGM berkolaborasi dengan Realino SPM melakukan sebuah pengabdian sekaligus kontribusi kepada saudara-saudara kita yang terpinggirkan. Tema yang kami angkat adalah keberagaman. Tema ini kemudian dibungkus dalam sebuah aktivitas yang secara tidak langsung melatih kognitif, psikomotorik, dan afektif anak. Pada jenjang TK, kami ajak mereka mewarnai gambar yang melambangkan kebhinekaan. Di kelompok SD kecil, kami kenalkan mereka tentang wayang. Sedangkan di SD besar kami berbagi ilmu ragam motif batik. Sayangnya, anak-anak pada jenjang SMP yang rencananya akan kami perkenalkan pada bentuk-bentuk wilayah Indonesia, tidak hadir hari itu. Aktivitas-aktivitas di atas sepertinya terkesan sederhana. Dalam persiapan, ternyata rencana kegiatan terus mengundang revisi dan perdebatan ringan antara kami KEMANT UGM. Konsep dan rundown yang kami rancang, pada akhirnya tak bisa jadi pegangan. Kami melaksanakannya tanpa ancang-ancang yang cukup baik. Hal-hal tak terduga, kendala yang muncul di hari-H, cukup membuncah dan menguras tenaga. Semua perasaan dan pikiran itu tidak sekejap lenyap ketika kami sudah berada di lokasi. Kami akui ini pengalaman kami yang pertama kali. Rasanya sangat asing. Ada kesulitan membangun relasi dan melakukan pendekatan kepada anak-anak untuk berinteraksi. Kami belajar mencoba memahami setiap pribadi, membuka diri saling menghargai. Kami belajar membiasakan menanggapi dan membangun hubungan emosional dengan anak-anak yang masih polos. Hal paling penting adalah memposisikan diri tidak menjadikan mereka merasa berbeda dari kami, melainkan sahabat. Kami merasa layak dirayakan karena disambut hangat ketulusan Komunitas Realino SPM yang mengabdikan dirinya bagi kemanusiaan. Kami juga merasa dirayakan sebab mendapat kekuatan dan kebahagiaan dari ketulusan anak-anak di Jombor. Kami mampu berproses karena mendapat bimbingan dan arahan teman-teman volunteer Realino. Kami sanggup menjalankan rencana ini karena belajar dari kejujuran dan keterbukaan anak-anak tentang bagaimana mengungkapkan perasaan dan pemikiran mereka. Kami merayakan pengalaman ini dengan penuh sukacita, gelaran tikar sebagai alas bincang-bincang. Ada banyak warna yang tertuang, sekaligus tawa yang terlukis manis. Kepentingan awal kami dan ketulusan perjumpaan berhasil dipersatukan, bersinergi dan bercengkrama untuk satu tujuan sama, kasih yang memanusiakan sesama. Kami, awalnya, merasa kegiatan ini sebatas tanggung jawab pada organisasi. Namun kemudian, ini berubah menjadi rasa empati dan ingin melakukan yang terbaik bagi anak-anak di Jombor. Kami menyadari bahwa mereka memiliki hak dan kelayakan yang sama untuk meraih mimpi sama seperti anak-anak lainnya. Pasti bukan perkara mudah terus berinovasi supaya dapat menarik minat anak-anak setiap minggunya. Bukan perkara mudah pula terus berkomunikasi di tengah kesibukan pribadi dan kuliah. Realino berhasil bertahan di Jombor dan kami harap akan berkembang untuk waktu yang lama. Inilah perayaan yang kami ingin tuangkan melalui tulisan. Kami harap ini dapat memberikan kelegaan dan kekuatan bagi semua yang membaca, juga dapat merasakan ikatan emosional yang kami rasakan selama berdinamika di Jombor. Kontributor: Keluarga Mahasiswa Antropologi (KeMAnt) UGM

Pelayanan Gereja

SMP Negeri 2 Surakarta Belajar Toleransi di Pondok Pesantren

Sabtu, 27 Januari 2024, Pondok Pesantren Roudhotus Sholihin, Demak menerima kunjungan dari SMP Negeri 2 Surakarta. Pimpinan Pondok Pesantren Roudhotus Sholihin, K.H. Abdul Qodir menerima kunjungan dengan penuh hangat dan kasih. Kunjungan ini menjadi sebuah pelajaran penting bagi SMPN 2 Surakarta untuk belajar mengenai toleransi dari pondok pesantren. SMP Negeri 2 Surakarta mengadakan acara kunjungan ke rumah-rumah ibadah dalam rangka merayakan Natal. Sebanyak 88 siswa-siswi Kristen dan Katolik beserta 8 guru pendamping berkunjung ke Klenteng Sam Poo Kong, Katedral Semarang, Pondok Pesantren Roudhotus Sholihin, dan Vihara Watugong. Setelah mengunjungi keempat rumah ibadah tersebut, siswa-siswi dan guru pendamping diharapkan memiliki pemikiran yang terbuka sehingga toleransi pun semakin bertumbuh. Dalam konteks mengenal Islam, SMP Negeri 2 Surakarta memilih berkunjung ke Pondok Pesantren Roudhotus Sholihin. Mereka ingin mengenal lebih jauh kehidupan pondok pesantren. Kedatangan siswa-siswi dan guru SMP Negeri 2 Surakarta disambut secara meriah dengan penampilan kesenian rebana. Untuk pertama kalinya mereka melihat secara langsung penampilan kesenian rebana. Pondok Pesantren Roudhotus Sholihin memiliki tim rebana yang sudah banyak tampil di gereja-gereja Katolik dan Kristen. Para guru merasa terharu dan takjub atas sambutan yang begitu meriah dan hangat. Mereka sungguh bersyukur karena diterima dengan sangat baik dan penuh sukacita. Sambutan dari pihak pesantren mengubah pandangan mereka. Mereka semakin mengenal secara dekat dan tahu seperti apa pola pendidikan yang diterapkan di pesantren. K.H. Abdul Qodir memberikan penjelasan kepada siswa-siswi dan guru bahwa Pondok Pesantren Roudhotus Sholihin memiliki visi SICMA (Soleh, Inklusif, Cerdas, dan Mampu memimpin). Para santri tidak hanya dididik memiliki kecerdasan tetapi juga dididik memiliki nilai-nilai inklusif. Visi inklusif ditekankan oleh K.H. Abdul Qodir agar para santrinya memiliki pemikiran terbuka sehingga mampu berelasi dengan orang lain tanpa membeda-bedakan agama. Setiap tahun, Pondok Pesantren Roudhotus Sholihin selalu mengadakan program-program penguatan toleransi beragama bagi para santri. Tahun 2023 yang lalu, mereka mengadakan kunjungan ke Dusun Thekelan, Kecamatan Kopeng untuk belajar mengenai agama Budha dan live in di desa Buntu, kecamatan Kejajar Wonosobo untuk melihat keragaman agama. Desa Buntu merupakan desa laboratorium kebhinnekaan. Selain itu, Pondok Pesantren Roudhotus Sholihin menerima beberapa kunjungan dari SMA Kolese Loyola, Jesuit Refugee Service (JRS), dan para Magister Novis JCAP. K.H. Abdul Qodir menceritakan juga bahwa ada frater yang belajar di pesantren ini dan tinggal bersama dengan para santri. K.H. Abdul Qodir ingin berbagi pengalaman kepada siswa-siswi dan guru bahwa visi inklusif dari pesantren bukanlah sekadar jargon manis. Visi inklusif selalu dihidupi di dalam hati dan dilaksanakan dalam tindakan sehari-hari. Pondok Pesantren Roudhotus Sholihin selalu berusaha membangun jembatan kepada semua orang. Dalam hidup ini, sangat diperlukan membangun jembatan dan bukan membangun sekat. Kita perlu membangun relasi dan berbuat baik kepada semua orang karena inti dari ajaran setiap agama adalah kemanusiaan. Gus Dur pernah mengatakan tidak penting apapun agamamu. Jika kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak akan pernah bertanya apa agamamu. Kontributor: Sch. Wahyu Mega, S.J.