Pilgrims of Christ’s Mission

Obituary

Obituary

Selamat Jalan P. Wolfgang Bock Kastowo, S.J.

Pater Bock adalah seorang misionaris Jesuit dari Jerman dengan nama Indonesia Wolfgang Bock Kastowo. Selain sebagai penulis buku seri kerohanian dan psikologi, ia juga telah banyak berkiprah dalam karya pastoral paroki, kemahasiswaan, dan spiritualitas. Diahirkan di Berlin, Jerman pada 14 Januari 1935, ia menghabiskan masa kecil hingga remaja di kota kelahirannya. Pendidikan dasar hingga menengah juga ia selesaikan di sana.    Ketertarikannya menjadi seorang Jesuit membawanya ke Novisiat Neuhausen, Esslingen, Stuttgart, Jerman. Ia melamar di situ dan diterima, lalu memulai formasi novisiat pada 14 September 1960. Dua tahun kemudian ia mengucapkan kaul pertama, tepatnya pada 14 September 1962, di Novisiat Neuhausen dan diterima oleh P Duempelmann, S.J. Setelah mengucapkan kaul pertama, ia diminta untuk melaksanakan formasi filsafat di Jerman selama tiga tahun (1962-1965). Setelah selesai filsafat, ia tertarik untuk mengabdikan diri sebagai misionaris di Indonesia. Oleh karena itu, Provinsial Jerman waktu itu segera mengutusnya pergi ke Indonesia.   Ia tiba di Indonesia tahun 1966 di Kolese Santo Ignatius, Yogyakarta. Di sana, ia langsung mempelajari bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Dirasa kemampuan bahasanya telah memadai, ia ditugasi untuk menempuh formasi teologi di Fakultas Teologi Wedabhakti–Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta (waktu itu masih bernama Institut Filsafat dan Teologi, Kentungan) untuk belajar teologi selama tiga tahun (1967-1970).   Pater Bock menerima tahbisan diakon di Yogyakarta pada 16 Desember 1969 dari tangan Bapak Uskup Justinus Kardinal Darmojuwono. Dua hari kemudian, 18 Desember 1969, ia menerima tahbisan imam di Gereja Santo Antonius, Yogyakarta, juga dari tangan Bapak Uskup Justinus Kardinal Darmojuwono.   Setelah menerima tahbisan imamat dan menyelesaikan formasi teologi, Pater Bock ditugasi menjadi Vikaris Parokial Paroki Wonosari, Gereja Santo Petrus Kanisius (1970-1974). Setelah itu, ia ditugaskan untuk menjalani formasi tersiat di Kolese Stanislaus, Girisonta (12 Februari 1974-24 September 1974) di bawah bimbingan Pater Antonius Soenarja, S.J. Tiga tahun setelah tersiat, pada 17 November 1977, Pater Bock mengucapkan kaul akhir sebagai Spiritual Coadjutor di Gereja Santo Antonius, Purbayan, Surakarta dan diterima oleh Provinsial Pater Paulus Suradibrata, S.J.  Pater Bock dikenal sebagai pribadi yang serius, aktif dalam mendalami dan mempelajari banyak hal. Semasa mudanya, ia serius mempelajari dan mengembangkan enneagram dalam membantu pendampingan dan bimbingan retret. Di usia tuanya di Rumah Retret Panti Semedi, Klaten dia pun tetap aktif dan tekun belajar. Ia menuliskan refleksinya tentang banyak aspek kehidupan seperti usia lanjut, berduka cita, dan belasungkawa. Dalam bukunya, Pater Bock menulis “Meninggal adalah suatu kegiatan. Orang telah berpulang, meninggalkan kita, dan menempuh perjalanan.” Baginya meninggalkan dunia ini ialah saat di mana ia beralih ke tempat lain, aktif melakukan sesuatu, bukannya sekadar pasif menunggu.   Riwayat Tugas Pater Wolfgang Hermann Bock, S.J. setelah Tahbisan Imam  Vikaris Parokial Paroki Wonosari, Gereja Santo Petrus Kanisius  Wonosari  1970-1974  Tersiat di Kolese Stanislaus  Girisonta  1974-1974  Vikaris Parokial Paroki Purbayan, Gereja Santo Antonius (juga melayani di Paroki Jumapolo dan Gereja Jl. Lawu)  Surakarta  1974-1983  Pastor Paroki Magelang Utara, Gereja Santa Maria Fatima  Magelang  1983-1988  Sabatikal  –  1988-1989  Pembimbing retret dan Minister Rumah Retret Panti Semedi  Klaten  1989-1998  Pastor Paroki Gereja Kristus Sahabat Kita, Nabire & Pastor Mahasiswa Universitas Cenderawasih, Abepura  Papua  1998-2007  Kembali ke Provinsi Jerman  Frankfurt  2007-2014  Anggota Staf Rumah Retret Panti Semedi  Klaten  2014-wafatnya  Beberapa bulan belakangan kondisi kesehatannya tidak stabil maka ia diminta untuk bertempat tinggal ke Wisma Emmaus untuk proses penyembuhan. Dan pada hari Kamis dini hari, 16 November 2023 pukul 02.50 WIB, Pater Bock meninggalkan kita semua menghadap Bapa di surga.  Jenazah Pater Bock disemayamkan di Kapel Wisma Emmaus, Girisonta mulai Kamis, 16 November 2023.   Selanjutnya, Misa Requiem akan diadakan pada:   hari, tanggal : Jumat, 17 November 2023  pukul : 09.00 WIB  tempat : Taman Makam Maria Ratu Damai, Girisonta, Ungaran, Jawa Tengah  dan dilanjutkan dengan pemakaman di tempat yang sama. 

Obituary

Selamat Jalan P. Alexander Dirjasusanta, S.J.

Pater Alex adalah seorang Jesuit senior dengan model formasi Jesuit yang cukup lama. Ia telah banyak berkiprah dalam karya pastoral, gubernasi provinsi, dan formasi, baik formasi dalam Serikat Jesus sendiri maupun dalam lingkup keuskupan, antara lain Keuskupan Agung Jakarta dan Keuskupan Agung Medan. Lahir di Kulon Progo, 24 Februari 1938, Pater Alex adalah putera dari pasangan suami-istri (Alm.) Bapak Jacobus Jahman Tirtasumarta dan (Almh.) Ibu M. Theresia Sutimah. Ia dibaptis pada 25 Februari 1938 di Gereja Santa Maria dari Lourdes, Promasan, Kulon Progo. Pendidikan dasar ia tempuh di Boro, Kulon Progo (1946-1951). Setamat SD, Pater Alex melanjutkan pendidikan menengah pertama dan atas di Seminari Menengah Santo Petrus Canisius, Magelang (1951-1958). Pada masa tersebut, memang pendidikan Seminari Mertoyudan dimulai dari tingkat SMP.   Tertarik menjadi Jesuit, ia melamar ke Novisiat Santo Stanislaus, Girisonta dan diterima. Ia memulai formasi novisiat pada 7 September 1958 dan mengucapkan kaul pertamanya pada 8 September 1960. Setelah mengucapkan kaul pertama, ia diminta untuk melanjutkan ke program Juniorat selama dua tahun di Kolese Santo Stanislaus, Girisonta (1960-1962). Setelah itu, ia ditugasi untuk melaksanakan formasi filsafat di Pune, India selama tiga tahun (1962-1965). Dalam masa studi filsafat di India ini, Frater Alex menerima tahbisan tonsura dan tahbisan rendah pada bulan Januari 1965 dari tangan Mgr. A. D’Souza. Selesai filsafat, Frater Alex menjalani Tahap Orientasi Kerasulan (TOK) sebagai Asisten Sekretaris di Yayasan Kanisius, Semarang selama tiga tahun (1965-1968). Setelah selesai menjalani formasi TOK dan dirasa siap untuk formasi teologi, Frater Alex diutus ke Fakultas Teologi Wedabhakti – Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta (waktu itu masih bernama Institut Filsafat dan Teologi, Kentungan) untuk belajar teologi selama empat tahun (1968-1972). Dalam masa studi teologi ini, Frater Alex menerima tahbisan diakon di Yogyakarta pada 9 September 1970 dari tangan Mgr. Leo Sukoto, S.J. Tahbisan imam diterimanya di Yogyakarta dari tangan Bapak Uskup Justinus Kardinal Darmojuwono pada 16 Desember 1970. Dua tahun setelah menerima tahbisan imamat dan menyelesaikan studi teologi, Pater Alex ditugasi menjadi Sekretaris Serikat Jesus Provinsi Indonesia (1972-1974). Setelah itu, ia diminta mempersiapkan diri untuk menjalani formasi tersiat yang akan ia ambil di Nobili College, Pune, India (bulan September 1975 – 31 Juli 1976). Pada 24 Desember 1979, Pater Alex mengucapkan kaul akhir sebagai Spiritual Coadjutor di Gereja Santo Athanasius, Karangpanas, Semarang dan diterima oleh Provinsial Pater Paulus Suradibrata, S.J. Pater Alex dikenal sebagai pribadi yang memperkenalkan dan mengembangkan meditasi-meditasi Pater Anthony de Mello, S.J. di Indonesia. Dengan cara ini, ia menawarkan dan mengajak orang-orang untuk berdoa secara sederhana, sadar, dan ingat akan kehadiran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai pribadi, ia adalah pribadi yang tekun dan berbelarasa bersama orang-orang menderita dan masyarakat kecil. Ia ikut terlibat dalam pelayanan para tahanan politik di Pulau Buru dan masyarakat Buru sendiri. Ia dengan tekun menjalan tugas-tugas tersebut. Selain tekun, Pater Alex juga memiliki kecerdikan dan kenalan yang membuat dia bisa menghadapi krisis dengan tenang dan menemukan jalan keluar. Riwayat Tugas Pater Alexander Dirdjasusanta, S.J. setelah Tahbisan Imam Sekretaris Provinsi Semarang 1972-1974 Kursus Spiritualitas Sadana India 1974-1975 Tersiat India 1975-1976 Pastoral untuk para tahanan politik di Paroki Santa Maria Bintang Laut Buru 1976-1978 Prefek Spiritual di Kolese Hermanum dan STF Driyarkara Jakarta 1979-1980 Vikjen dan Pendamping Frater KAJ di Wisma Murdai Jakarta 1981-1988 Pendamping Tahun Orientasi Rohani (TOR) Puruhita Jakarta 1988-1989 Sabatikal – Asistensi di Gereja St. Kristoforus Banyutemumpang Magelang 1989-1990 Pendamping Tahun Orientasi Rohani (TOR) Puruhita Jakarta 1990-1994 Pastor Paroki Santo Yusup Baturetno 1994-1998 Asisten Direktur Rumah Retret Panti Semedi Klaten 1998-1999 Pastor Paroki St. Stanislaus dan Socius Magister Novis di Novisiat St. Stanislaus Girisonta 1999-2004 Pastor Rekan di Gereja St. Robertus Bellarminus, Cililitan Jakarta 2004-2006 Prefek Spiritual Seminari Tinggi Santo Petrus, Pematangsiantar Medan 2006-2012 Anggota Staf Civita Youth Camp Tangerang 2012-2014 Pastoral Care di Gereja St. Yohanes Penginjil, Blok B Jakarta 2014-2016 Pastor Rekan Gereja St. Robertus Bellarminus, Cililitan Jakarta 2016-wafatnya Dalam dua tahun belakangan, kondisi kesehatannya sering turun naik. Jumat, 10 November 2023, dia mengeluh sakit dan dibawa untuk perawatan ke RS Carolus, Jakarta. Setelah tiga malam opname di rumah sakit, kondisinya tidak membaik hingga akhirnya pada Senin pagi, 13 November 2023 pukul 06.36 WIB, Pater Alex dipanggil menghadap Bapa di surga. Jenazah Pater Alex disemayamkan di Gereja St. Robertus Bellarminus, Cililitan, Jakarta mulai Senin, 13 November 2023 hingga Selasa 14 November 2023. Misa pemberkatan jenazah diadakan pada: hari, tanggal : Senin, 13 November 2023 waktu : 19.00 WIB tempat : Gereja St. Robertus Bellarminus, Cililitan, Jakarta Misa tutup peti diadakan pada: hari, tanggal : Selasa, 14 November 2023 waktu : 19.00 WIB tempat : Gereja St. Robertus Bellarminus, Cililitan, Jakarta Selesai misa tutup peti, jenazah akan dibawa ke Girisonta, Ungaran, Jawa Tengah. Selanjutnya, Misa Requiem akan diadakan pada: hari, tanggal : Rabu, 15 November 2023 pukul : 09.00 WIB tempat : Gereja St. Stanislaus Girisonta, Ungaran, Jawa Tengah. dan dilanjutkan dengan pemakaman di Taman Makam Maria Ratu Damai, Girisonta, Bergas, Ungaran.

Obituary

Selamat Jalan P. Hadrian Handy Lenggawa, S.J.

Pater Handy masuk sebagai novis SJ ketika ia telah berusia 41 tahun. Setamat SMA dan sebelum menjadi seorang Jesuit, ia tinggal di Jerman dan menempuh studi di sebuah politeknik di Aachen (1988-1989). Setelah menamatkan pendidikannya di politeknik tersebut dan dengan keahliannya dalam bidang teknologi informasi, ia lantas bekerja di beberapa perusahaan, antara lain di Jerman dan Jakarta. Pater Handy dilahirkan di Brebes pada 12 Oktober 1958 dari pasangan suami-istri, Oey Keng Liap (alm.) dan Tan Lee Tjoe. Selama sembilan tahun ia mengenyam pendidikan dasar hingga menengah atas di Indonesia (1970-1979). Menginjak usia 23 tahun, ia dibaptis dan sekaligus menerima sakramen Penguatan di Paroki Aachen, Jerman. Tertarik untuk menjadi seorang imam biarawan, ia melamar menjadi anggota Serikat Jesus dan diterima. Pada 25 Mei 1999, ia memulai perjalanan sebagai seorang Jesuit, yaitu di Loyola Jesuit Novitiate, Singapura. Dua tahun kemudian, ia mengucapkan kaul pertama dan menjalani masa juniorat di Arrupe International Residence, Manila selama setahun (2001-2002). Setelah menyelesaikan program juniorat, ia diutus untuk belajar Filsafat selama tiga tahun (2002-2005) di STF Driyarkara, Jakarta. Setelah itu, ia ditugasi untuk menjalani formasi Tahap Orientasi Kerasulan (TOK) di SMK PIKA Semarang selama setahun (2005-2006). Seusai TOK, ia menjalani formasi Teologi di STF Driyarkara, Jakarta selama tiga tahun (2006-2009). Tahbisan diakon (18 April 2009) ia terima di Gereja St. Perawan Maria Diangkat ke Surga, Katedral Jakarta dari tangan Bapa Kardinal Darmaatmadja dan tahbisan imam (29 Juli 2009) ia terima dari tangan Bapak Uskup I. Suharyo di Gereja St. Antonius Kotabaru, Yogyakarta. Lima tahun setelah tahbisan imamat, Pater Handy menjalani program Tersiat di Kolese St. Stanislaus, Girisonta selama enam bulan (Februari 2014 – Agustus 2014). Riwayat tugas Pater Handy Lenggawa, S.J. Anggota Staf ATMI Cikarang Cikarang 2009-2010 Direktur ATMI Cikarang Cikarang 2010-2014 Pastor Rekan Paroki St. Isidorus Sukorejo 2014-2018 Revisor Arcarum Provinsi Indonesia SJ   2014-2018 Bendahara PERHATI   2014-wafatnya Pendoa bagi Gereja dan Serikat di Emmaus Girisonta 2018-wafatnya Pada awal 2016, ia menderita sakit karena infeksi parasit toksoplasma dan dirawat di RS St. Elisabet, Semarang. Karena kesehatannya tidak berangsur membaik, akhirnya ia dirawat secara lebih intensif di RSCM, Jakarta selama rentang bulan Juni-Juli 2016. Namun di RSCM ini, perkembangan kesehatannya justru menurun hingga ia terserang stroke dan tak sadarkan diri selama beberapa hari. Setelah usaha perawatan medis di rumah sakit dilakukan, Pater Handy melanjutkan upaya rekuperasi kesehatannya di Semarang, tepatnya di di Wisma Emmaus Girisonta.Hari Senin, 23 Oktober 2023 ia dibawa ke RS St. Elisabeth setelah terjatuh dari kursi roda dan beberapa gerakannya seperti tidak terkendali. Jumat, 27 Oktober 2023 malam, keadaan menurun drastis dan sering gelisah, meski tetap sadar dan bisa berkomunikasi dengan baik. Sabtu 28 Oktober 2023 pagi dia mulai tenang tetapi keadaan fisiknya menurun terus sampai akhirnya Pater Handy menghadap Bapa pada jam 11.44.Pater Handy, selamat beristirahat dalam damai di pangkuan Bapa Abadi. Doakan kami agar bisa menekuni dengan setia hidup dan ziarah di bumi ini. Ekaristi Requiem dan PemakamanMisa Requiem diadakan pada:hari, tanggal : Minggu, 29 Oktober 2023 pukul : 09.00 WIBtempat          : Kompleks Makam Maria Ratu Damai, Girisonta. dan dilanjutkan dengan pemakaman di tempat yang sama.Seluruh anggota Provinsi dimohon merayakan Ekaristi khusus bagi kedamaian jiwa Pater Hadrian Handy Lenggawa, S.J.

Obituary

SELAMAT JALAN PATER IGNATIUS DRADJAT SOESILO, S.J.

Pater Dradjat Soesilo telah banyak berkiprah dalam karya sosial, formasi, keuangan, dan paroki. Lahir di Kediri, 18 Desember 1965, Pater Dradjat adalah putera dari pasangan suami-istri (Alm.) Bapak Yohanes Soeparto dan Ibu Catharina Sri Roemani. Ia dibaptis pada 9 Januari 1966 di Gereja Santo Vincentius, Kediri. Pendidikan dasar ia tempuh di SDK Frateran I, Kediri (1972-1978), dan pendidikan menengah di SMPK Bagian Putera, Kediri (1978-1981) dan SMAN I Kediri (1981-1984). Karena keinginannya menjadi imam, maka setamat SMA, Pater Dradjat melanjutkan studi di Seminari Menengah Santo Petrus Canisius, Mertoyudan (1985-1986) pada program Kelas Persiapan Atas (KPA).   Tertarik menjadi Jesuit, ia melamar ke Novisiat Santo Stanislaus, Girisonta dan  diterima. Ia memulai formasi novisiat pada 7 Juli 1985 dan mengucapkan kaul pertamanya  pada 8 Juli 1987. Setelah itu, ia ditugasi untuk melanjutkan formasi filsafat di Sekolah Tinggi  Filsafat (STF) Driyarkara, Jakarta (1987-1991).   Selesai filsafat, Frater Dradjat menjalani Tahap Orientasi Kerasulan (TOK) sebagai  pengajar agama Katolik di Sekolah Inpres selama dua tahun (1991-1993). Setelah selesai  menjalani formasi TOK dan dirasa siap untuk formasi teologi, Frater Dradjat diutus ke  Fakultas Teologi Wedabhakti – Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta untuk belajar  teologi selama tiga tahun (1993-1997). Setelah selesai studi teologi, ia diutus membantu tugas-tugas pelayanan Gereja di  Timor Timur. Tahbisan diakon ia terima dari tangan Bapak Uskup Dom Basilio, Pr. di Dili  pada 15 Juni 1997. Tahbisan imam diterimanya di Yogyakarta dari tangan Bapak Julius  Kardinal Darmaatmadja pada 30 Juli 1997.   Dua tahun setelah menerima tahbisan imamat, Pater Dradjat menjalani formasi  tersiatnya di Loyola House of Sudies, Filipina pada 11 September 1999 – 31 Maret 2000 di  bawah bimbingan Pater Roger Champoux, S.J. Pada 31 Oktober 2021, Pater Dradjat  mengucapkan kaul akhir sebagai Spiritual Coadjutor di Kolese Bellarminus, Yogyakarta dan  diterima oleh Provinsial Pater Benedictus Hari Juliawan, S.J.  Pater Dradjat dikenal juga sebagai pekerja keras dan pribadi yang mau membantu  banyak orang. Di Seminari Mertoyudan, dia dikenal sebagai orang yang telaten mengurus  ternak lele yang dipakai untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi para seminaris. Sebagai  pastor paroki, dia juga cukup memberi perhatian kepada para umat dan mendampingi mereka  berproses secara rohani.   Riwayat Tugas Pater Dradjat setelah Tahbisan Imam  Asisten Direktur Puslawita Dili 1997-1999 Direktur Do-school Sorong 2000-2006 Direktur Seksi Pengabdian Masyarakat (SPM) Realino Yogyakarta 2006-2008 Pastor Paroki Santo Isidorus Sukorejo 2008-2013 Seminari Menengah Santo Petrus Canisius Magelang 2013-2020  Rumah Retret Panti Semedi Klaten 2020- wafatnya  Senin, 26 Juni 2023, Pater Dradjat dilarikan ke RS Panti Rapih setelah serangan stroke di dalam kamarnya. Dia tidak sadarkan diri dan kondisinya buruk. Setelah menempuh segala  daya-upaya, akhirnya pada hari Selasa, 27 Juni 2023 pukul 10.05 WIB, dokter menyatakan  Pater Dradjat meninggal dunia.   Jenazah Pater Dradjat disemayamkan di Kapel SMA Kolese de Britto mulai Selasa, 27  Juni 2023 hingga Rabu pagi, 28 Juli 2023. Misa pemberkatan jenazah diadakan pada:  hari, tanggal : Selasa, 27 Juni 2023  waktu : 18.00 WIB  tempat : Kapel SMA Kolese de Britto, Yogyakarta. Selanjutnya, Misa Requiem akan diadakan pada:   hari, tanggal : Rabu, 28 Juni 2023  pukul : 10.00 WIB  tempat : Gereja Santo Stanislaus, Girisonta  dan dilanjutkan dengan pemakaman di Taman Makam Maria Ratu Damai, Girisonta, Bergas,  Ungaran sesuai dengan prosedur kesehatan yang berlaku.

Obituary

Selamat Jalan Pater Joannes Salib Suci Prapta Diharja, S.J.

Pater Prapta Diharja atau akrab dipanggil Romo Prapta dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan apa adanya. Kesederhanaan ini ia tunjukkan dengan kesetiaan menghayati panggilannya sebagai seorang imam Jesuit. Kesederhanaan ini membuatnya dengan gampang bergaul dan diterima banyak orang. Pater Prapta adalah imam Jesuit yang telah melayani umat beriman, baik dalam karya paroki maupun karya pendidikan. Dalam karya paroki, Pater Prapta pernah bekerja di Paroki Ambarawa, sedangkan dalam karya pendidikan, Pater Prapta lebih banyak diutus untuk melayani di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Pater Prapta memiliki keahlian dalam bidang bahasa Indonesia, maka ketika di Universitas Sanata Dharma ia pun mengampu mata kuliah yang berkaitan dengan bahasa dan sastra Indonesia. Selain pendidikan tinggi, Pater Prapta pernah juga pernah bekerja di lingkup pendidikan menengah, antara lain di Seminari Menengah Santo Petrus Canisius, Mertoyudan. Pater Prapta Diharja dilahirkan di Klaten, Jawa Tengah pada 23 November 1952 dari pasangan suami istri Bapak Federicus Supi Harjasumarta dan Ibu Feronika Supirah Harjasumarta. Dua hari setelah kelahirannya, ia dibaptis di Gereja Paroki Wedi, Klaten (24/11/1952). Sakramen Penguatan juga ia terima di gereja yang sama. Pendidikan dasar ia tempuh di Sekolah Dasar Kanisius, Wedi (1959-1964) dan pendidikan menengah pertama ia tempuh di SMP Pangudi Luhur, Wedi (1964-1968). Setamat SMP, Pater Prapta ingin menjadi guru, oleh karena itu ia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Pendidikan Guru (SPG) van Lith, Muntilan (1969-1971). Karena ingin menjadi imam, ia memutuskan untuk mendaftar ke Seminari Menengah Santo Petrus Canisius, Mertoyudan (1972-1973) pada Kelas Persiapan Atas (KPA). Tertarik untuk bergabung dengan Serikat Jesus, setelah menyelesaikan program KPA-nya, Pater Prapta melamar menjadi anggota Serikat Jesus di Novisiat Santo Stanislaus, Girisonta dan diterima. Ia kemudian secara resmi memulai masa novisiat pada 31 Desember 1973. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada 1 Januari 1976, Pater Prapta mengucapkan kaul pertama. Formasi Filsafat dijalani Pater Prapta di STF Driyarkara, Jakarta (1976-1978). Setelah menyelesaikan formasi filsafat, Pater Prapta diutus untuk menjalani formasi Tahap Orientasi Kerasulan (TOK) dengan belajar Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Indonesia (UI), Jakarta (1979-1985). Setelah lulus dari UI, Pater Prapta menjalani formasi teologi di Fakultas Teologi Wedabhakti, Yogyakarta selama tiga tahun (1985-1988). Tahbisan diakon ia terima pada 27 Januari 1988 di Yogyakarta dari tangan Mgr. Blasius Pujaraharja, Pr. dan tahbisan imam ia terima pada 21 Juli 1988 dari tangan Uskup Agung Semarang, JuliusDarmaatmaja di Gereja St. Antonius Padua, Purbayan, Surakarta. Pater Prapta menjalani formasi akhir/tersiat di Kolese Stanislaus, Girisonta di bawah bimbingan P Darminta, S.J. selama lebih kurang sebelas bulan (3 September 1990-13 Agustus 1991). Kemudian pada 2 Februari 1995, Pater Prapta mengucapkan kaul terakhirnya di Kapel Sekolah Tinggi Filsafat Kateketik (STFK) Pradnyawidya (sekarang Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Prodi Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma) dan diterima oleh Wakil Provinsial Pater Josephus Ageng Marwata, S.J. dengan gradus spiritual coadjutor. Riwayat tugas Pater Prapta Diharja, S.J. setelah TahbisanPastor Rekan Gereja St. Yusup Ambarawa 1988-1991Dosen di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 1991-1998Studi Khusus program Magister di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 1998-2000Minister Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan 2000-2001Anggota pendamping siswa-siswi dari Le Cocq, Nabire Yogyakarta 2002Bendahara Pengurus Yayasan Pembimbing Tenaga Pembangunan Masyarakat (PTPM) Yogyakarta 2008-2020Pembimbing Rohani teologan Kolese Santo Ignatius Yogyakarta 2018-2021Dosen di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2001-wafatnya Pater Prapta Diharja didiagnosis mengidap penyakit kanker. Senin pagi, 12 September 2022 pukul 03.33 WIB. Pater Joannes Salib Suci Prapta Diharja, S.J. menghadap Bapa dengan damai. Pater Prapta Diharja, selamat beristirahat dalam damai Tuhan. Doakan kami agar bisa menekuni dengan setia hidup dan ziarah di bumi ini. Misa Requiem dan PemakamanMisa Requiem akan dilaksanakan padatempat : Gereja St. Antonius, Kotabaru, Yogyakartahari, tanggal : Selasa, 13 September 2022waktu : pukul 08.30 WIBSetelah itu, jenazah akan dibawa untuk disemayamkan di tempat peristirahatannya yang terakhir di TamanMakam Maria Ratu Damai, Girisonta, Bergas, Ungaran.

Obituary

Selamat Jalan Pater P.S. Hary Susanto, S.J.

Pater Hary Susanto dikenal sebagai pribadi yang ceria, senang bersepeda saat harus mengajar dari tempat dia tinggal di Residensi SJ di Mrican ke Kampus USD di Paingan atau di kampus IAIN. Dia juga senang memotret baik dalam acara Provinsi seperti tahbisan, Forum Provinsi ataupun pada kesempatan lain. Dia juga dikenal karena amat rajin berolah raga untuk menjaga kesehatan badannya. Pater Hary Susanto adalah seorang imam Jesuit yang banyak menangani karya pendidikan tinggi. Selama lebih dari 20 tahun ia menjalani perutusan di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Ia memiliki keahlian dalam bidang teologi moral, dan oleh karena itu, selama berada di Universitas Sanata Dharma ia mengajar dalam bidang-bidang humaniora. Selama itu pula, Pater Hary tidak berpindah-pindah residensi selain di Residensi Kolese Bellarminus, Yogyakarta. Pater Hary Susanto dilahirkan di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur pada 25 Oktober 1954 dari pasangan suami-istri Bapak Paulus Liem Tjhing An Soetodjo dan Ibu Maria Oeniati Soetodjo. Sekitar dua belas tahun setelah kelahirannya, ia dibaptis di Gereja Santa Maria Bintang Samodera, Paroki Situbondo (20/12/1966) dan dua tahun kemudian, ia menerima Sakramen Penguatan (4/4/1968) di gereja yang sama. Pendidikan dasar ia tempuh selama enam tahun (1961-1967) di sebuah sekolah dasar Situbondo, dana pendidikan menengah pertama ia tempuh selama tiga tahun (1967-1970), juga di Situbondo. Setemat SMP, Pater Hary melanjutkan pendidikannya di Seminari Menengah di Lawang dan kemudian Malang (1970-1974). Tertarik untuk bergabung dengan Serikat Jesus, setamat seminari Pater Hary melamar menjadi anggota Serikat di Novisiat Santo Stanislaus, Girisonta dan diterima. Ia kemudian secara resmi memulai masa novisiat pada 31 Januari 1975. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada 1 Januari 1978, Pater Hary mengucapkan kaul pertama.Formasi Filsafat dijalani Pater Hary di STF Driyarkara, Jakarta (1978-1985) sekaligus ia menyelesaikan formasi Tahap Orientasi Kerasulan (TOK) di Kolese Kanisius, Jakarta. Kemudian selama tiga tahun (1985-1988), ia menjalani formasi teologi di Universitas Gregoriana, Roma. Ia kemudian ditahbisakan sebagai diakon pada 28 Maret 1988 di Gereja Gesu, Roma oleh Mgr. Eduardo Card. Pironio dan ditahbiskan imam pada 21 Juli 1988 oleh Bapa Kardinal Darmojuwono di Gereja St. Antonius, Purbayan, Surakarta. Formasi tersiat dijalani di Jepang di bawah bimbingan P David Flemming, S.J. selama lebih kurang sebelas bulan (Agustus 1999-September 2000). Dan pada 31 Juli 2005, Pater Hary Susanto mengucapkan kaul terakhirnya di Gereja Santo Antonius Padua, Purbayan dan diterima oleh Pater Agustinus Priyono Marwan, S.J. dengan gradus spiritual coadjutor. Riwayat tugas Pater Hary Susanto, S.J. setelah TahbisanPastor Rekan Gereja St. Perawan Maria Ratu, Blok Q Jakarta 1988 – 1990Studi Moral di Universitas Gregoriana Roma 1991 – 1997Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 1999 – 2022Konsultor Superior Komunitas Kolese Santo Robertus Bellarminus Yogyakarta 2011 – 2011Pemulihan Kesehatan di Wisma Emmaus Girisonta 2022-wafatnyaPater Hary Susanto didiagnosa mengidap penyakit kanker sejak akhir tahun 2020. Dia kemudian menjalani pengobatan di RS Panti Rapih. Kondisinya sempat membaik sebelum akhirnya kembali harus mendapat perawatan di RS Panti Rapih. Kondisinya terus memburuk sejak pertengahan tahun 2022 dan kemudian dipindahkan ke Wisma Emmaus. Jumat 9 September 2022. jam 06.25 pagi, Pater Petrus Stephanus Hary Susanto, S.J. menghadap Bapa dengan damai. Pater Hary Susanto, selamat beristirahat dalam damai Tuhan. Doakan kami agar bisa menekuni dengan setia hidup dan ziarah di bumi ini. Misa Requiem dan PemakamanMisa Requiem akan diadakan ditempat : Gereja St. Stanislaus, Girisontahari, tanggal : Sabtu, 10 September 2022waktu : 10.00 WIBdan dilanjutkan dengan pemakaman di Taman Makam Maria Ratu Damai, Girisonta, Bergas, Ungaran. Seluruh anggota Provinsi dimohon merayakan Ekaristi khusus bagi kedamaian jiwa Pater Petrus StephanusHary Susanto, S.J.

Obituary

Selamat Jalan Pater Antonius Sutanto, S.J.

Pater Antonius Sutanto lahir pada 23 Agustus 1938 di Semarang sebagai  putra pasangan orang tua Alm. Bapak Petrus Josef Soenardi  Poerwasoedarma dan Alm. Ibu Engelbertha Soelaidah Poerwasoedarma. Pater Sutanto dibaptis pada hari kelahirannya di Gereja St. Perawan  Maria Ratu Rosario, Randusari, Semarang dan menerima Sakramen  Krisma pada 17 Mei 1948 di Paroki St. Yusup, Gedangan, Semarang. Sebelum masuk Serikat Jesus, Pater Sutanto menempuh pendidikan dasar  dan menengah di kota yang berbeda. Pendidikan SD ia tempuh di  Muntilan (1945-1952) dan kemudian dilanjutkan ke Seminari Menengah  St. Petrus Kanisius, Mertoyudan (1952-1959).  Pada masa remaja ia memutuskan menjadi Jesuit. Ia mengikuti proses  ujian masuk dan diterima. Secara resmi, ia masuk Novisiat Santo Stanislaus di Girisonta pada 7 September 1959 dan mengucapkan kaul pertama pada 8 September 1961.  Setelah itu, ia melanjutkan formasi dasar sebagai seorang Jesuit pada program juniorat selama dua  tahun, yaitu tahun 1961 hingga 1963 di Kolese Santo Stanislaus, Girisonta.  Pater Sutanto melanjutkan formasinya dengan belajar filsafat selama 3 (tiga) tahun di Poona, India (1963-1966). Setelah selesai menjalani studi filsafat, Pater Sutanto menjalani formasi TOK sebagai  prefek dan mengajar agama di Seminari Menengah Santo Petrus Canisius, Mertoyudan selama dua  tahun (1966-1968). Formasi teologi dijalaninya di Yogyakarta (1969-1972). Pater Sutanto menerima  tahbisan tonsura dan tahbisan rendah dari Mgr S. D’Souza di Poona, India pada 8 Januari 1966.  Tahbisan diakon ia terima di Yogyakarta pada 5 Desember 1971 dari tangan Mgr. Justinus Kardinal  Darmojuwono dan satu hari kemudian, tepatnya pada 6 Desember 1971, ia menerima tahbisan imam,  juga dari tangan Mgr. Justinus Kardinal Darmojuwono di Gereja Santo Antonius Padua, Kotabaru,  Yogyakarta.   Dua tahun setelah menerima sakramen imamat, Pater Sutanto ditugaskan belajar khusus musik di  Institute van Katholieke Kerkmuziek, Utrecht, Nederland (1973-1977) dan berhasil meraih  “Praktijkdiploma Orgel” dan “Einddiploma Koordirectie.” Pater Sutanto menempuh tersiat (Oktober 1980-Juni 1981) di Kew, Australia, di bawah bimbingan Pater  Wallace, S.J. Kaul akhir sebagai profess ia ucapkan pada 29 Agustus 1982 di Gereja St. Franciscus  Xaverius, Tanjungpriok, Jakarta.  Riwayat tugas Pater Antonius Sutanto, S.J. sejak kaul akhir sampai wafatnya  Pastor Rekan Paroki St. Franciscus Xaverius, Tanjungpriok Jakarta 1978-1985 Penggerak Musik Gereja KAJ Jakarta 1978-1980 Pastor Kepala Paroki St. Franciscus Xaverius, Tanjungpriok Jakarta 1982-1991 Dosen Musik Liturgi di Universitas Atma Jaya Jakarta 1995-2000 Seksi Musik Komisi Liturgi KAJ; tinggal di Pastoran Cililitan, Jakarta 1991-wafatnya Dosen Musik di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Jakarta 2000-2008 Dosen Musik di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Jakarta 2008-wafatnya Pastor Pembantu Paroki St. Servatius, Kampung Sawah Bekasi 2003-wafatnya Pater Sutanto dikenal salah satu tokoh yang mengembangkan musik liturgi Gereja Indonesia. Ia sangat  aktif dan terlibat dalam melatih bakat-bakat muda dalam musik sampai di masa tuanya. Tahun 2022 ini  merupakan peringatan 50 tahun tahbisannya sebagai imam. Namun akibat stroke yang dialaminya tahun  2021, beliau tidak bisa merayakan peringatan itu sebagaimana dikehendakinya. Stroke mengakibatkan  Pater Sutanto terbaring di tempat tidur dan terbatas untuk melakukan banyak hal. Awal Januari 2022,  beliau dilarikan ke RS Elisabeth, Semarang dan keadaannya tidak stabil dan cenderung menurun.  Akhirnya pada tanggal 1 Maret 2022, Pater Antonius Sutanto, S.J. dipanggil oleh Tuhan. Selamat jalan  Pater Antonius Sutanto, S.J. Mohon doa bagi kami yang masih berziarah di dunia ini,  Misa Requiem & Pemakaman  Misa Requiem Provinsi dilaksanakan pada:  hari, tanggal : Kamis, 3 Maret 2022  waktu : Pukul 10.00 WIB  tempat : Gereja St. Stanislaus, Girisonta;  dan dilanjutkan dengan pemakaman di Taman Makam Maria Ratu Damai, Girisonta, Bergas, Ungaran.  Semua anggota Provinsi dimohon merayakan Ekaristi khusus bagi kedamaian jiwa Pater Antonius  Sutanto, S.J. 

Obituary

Selamat Jalan Pater Leonard Smit, S.J.

Pater Leonard Smit sebagai salah satu misionaris Jesuit asal Belanda telah banyak berkiprah dalam pengembangan dan gerak karya pendidikan di Indonesia melalui persekolahan Kanisius. Lahir di Breda, 30 Mei 1941, Pater Smit adalah putera dari pasangan suami-istri (Alm.) Petrus Christian Smit dan (Almh.) Antonia Anna Cornelia Smit. Ia dibaptis pada hari kelahirannya di Gereja Hati Kudus, Breda. Pendidikan dasar hingga pendidikan menengah (1947-1960) ia tempuh di Breda, Belanda. Setelah itu ia melanjutkan pendidikan di Schola Carolina Den Haag dan setelah itu melamar menjadi anggota Serikat Jesus. Diterima sebagai novis SJ, ia memulai formasi novisiat SJ di Novisiat Mariendaal pada 7 September 1962 dan mengucapkan kaul pertamanya pada 8 September 1964 di Novisiat Mariendaal. Selesai formasi novisiat, ia ditugasi untuk melanjutkan ke tahap formasi Filsafat selama tiga tahun (1964-1967) di Kolese Berchmanianum. Selesai filsafat, Frater Smit menjalani Tahap Orientasi Kerasulan (TOK) sebagai subpamong/surveillant di Kolese Kanisius Belanda selama setahun (1967-1968). Dalam perjalanan formasinya, ia tertarik untuk menjadi misionaris di Indonesia. Oleh karena itu, pembesarnya mengirim Frater Smit ke Seminari Menengah Mertoyudan (1968) untuk belajar bahasa Jawa dan ke IKIP Sanata Dharma (1969) untuk belajar bahasa Indonesia secara intensif. Setelah kemampuan bahasa Indonesianya dirasa cukup, ia lantas diutus untuk menjalani formasi Teologi di Institut Filsafat & Teologi (sekarang FTW Universitas Sanata Dharma) Kentungan, Yogyakarta (1970-1973). Tahbisan tonsura dan tahbisan rendah diterimanya pada 3 Juni 1967 di Nijmegen dari tangan Mgr. J.W.M. Bluysse; tahbisan diakon pada 7 Desember 1972 di Yogyakart dari tangan Bapak Kardinal Darmoyuwono, dan tahbisan imamat pada 8 Desember 1973 di Amsterdam dari tangan Mgr. H. Ernst. Enam tahun setelah menerima tahbisan imamat, Pater Smit menjalani formasi tersiatnya di Novisiat St. Stanislaus Girisonta pada 20 Januari – 31 Juli 1979 di bawah bimbingan P A. Soenarja, S.J. Pada 2 Februari 1981, Pater Smit mengucapkan kaul akhir dengan gradus profess empat kaul di Yogyakarta dan diterima oleh P Suradibrata, S.J. Pater Smit dikenal juga sebagai pribadi yang murah hati dan penuh semangat dalam menjalani tugas perutusannya sebagai seorang Jesuit. Dengan setia, ia menemani guru-guru Yayasan Kanisius ketika menjabat sebagai direktur di Surakarta maupun di kantor pusat Yayasan Kanisius di Semarang. Sebagai pastor paroki, ia pun dengan tekun melayani kebutuhan sakramental umat dan kebutuhan lainnya. Semangat yang kuat untuk melayani umat dan menjalankan perutusannya sebagai Jesuit membuat dia selalu siap sedia menerima perutusan. Ia pun taat ketika Provinsial memintanya untuk pindah ke Komunitas St. Stanislaus, Girisonta ketika kondisi badannya sudah tidak sekuat dulu lagi. Riwayat Tugas Pater Smit setelah Tahbisan Imam Pastoral di Paroki St. Antonius Padua Muntilan 1973-1979 Pastor Rekan Paroki St. Antonius Padua, Purbayan Surakarta 1979-1982 Pastor Paroki St. Antonius Padua, Purbayan Surakarta 1982-1990 Direktur Yayasan Kanisius Cabang Surakarta Surakarta 1982-1990 Konsultor Keuskupan Agung Semarang Semarang 1980-1990 Konsultor Provinsi Indonesia Serikat Jesus Semarang 1989-1998 Direktur Yayasan Kanisius Pusat Semarang 1990-2012 Pastor Paroki St. Athanasius Agung Semarang 1991-1995 Pastor Rekan Paroki St. Theresia, Bongsari Semarang 1995-2011 Direktur Yayasan Dana Pensiun (Yadapen) Semarang 1998-2012 Sekretaris Yayasan Taman Tani Salatiga 2003-2009 Pastor Rekan Paroki St. Yusup, Gedangan Semarang 2011-2020 Asistensi Pastoral di Paroki St. Isidorus Sukorejo 2020-2020 Pembimbing Rohani & Pelayanan Sakramen di Kolese Stanislaus Girisonta 2020-wafat Tanggal 27 Desember 2021, P. Smit dibawa ke RS Elisabeth karena menderita stroke. Kondisi kesehatannya tidak stabil dan sempat kritis pada tanggal 5 Januari 2022. Setelah menjalani perawatan selama kurang lebih satu bulan di RS Elisabeth, Semarang, pada tanggal 28 Januari 2022, P. Smit diizinkan oleh dokter untuk menjalani perawatan di Wisma Emmaus, Girisonta. Pada tanggal 29 Januari 2022, kondisinya kembali kritis dan akhirnya meninggal dunia pada jam 13.40 WIB. Misa Requiem dan Pemakaman Misa Requiem akan diadakan di Gereja St. Stanislaus Girisonta pada hari, tanggal                               : Minggu, 30 Januari 2022 pukul                               : 11.00 WIB dan dilanjutkan dengan pemakaman di Taman Makam Maria Ratu Damai, Girisonta, Bergas, Ungaran sesuai dengan prosedur kesehatan. Selebran utama Provinsial Serikat Jesus Indonesia, P. Benedictus Hari Juliawan dan konselebran P. Markus Yumartana, S.J., P. Agustinus Sarwanto, S.J. dan P. Martinus Hadisiswoyo, S.J.