capture imaginations, awaken desires, unite the Jesuits and Collaborators in Christ mission

Selamat Jalan Pater Antonius Sutanto, S.J.

Date

Pater Antonius Sutanto lahir pada 23 Agustus 1938 di Semarang sebagai  putra pasangan orang tua Alm. Bapak Petrus Josef Soenardi  Poerwasoedarma dan Alm. Ibu Engelbertha Soelaidah Poerwasoedarma. Pater Sutanto dibaptis pada hari kelahirannya di Gereja St. Perawan  Maria Ratu Rosario, Randusari, Semarang dan menerima Sakramen  Krisma pada 17 Mei 1948 di Paroki St. Yusup, Gedangan, Semarang.

Sebelum masuk Serikat Jesus, Pater Sutanto menempuh pendidikan dasar  dan menengah di kota yang berbeda. Pendidikan SD ia tempuh di  Muntilan (1945-1952) dan kemudian dilanjutkan ke Seminari Menengah  St. Petrus Kanisius, Mertoyudan (1952-1959). 

Pada masa remaja ia memutuskan menjadi Jesuit. Ia mengikuti proses  ujian masuk dan diterima. Secara resmi, ia masuk Novisiat Santo Stanislaus di Girisonta pada 7 September 1959 dan mengucapkan kaul pertama pada 8 September 1961.  Setelah itu, ia melanjutkan formasi dasar sebagai seorang Jesuit pada program juniorat selama dua  tahun, yaitu tahun 1961 hingga 1963 di Kolese Santo Stanislaus, Girisonta. 

Pater Sutanto melanjutkan formasinya dengan belajar filsafat selama 3 (tiga) tahun di Poona, India (1963-1966). Setelah selesai menjalani studi filsafat, Pater Sutanto menjalani formasi TOK sebagai  prefek dan mengajar agama di Seminari Menengah Santo Petrus Canisius, Mertoyudan selama dua  tahun (1966-1968). Formasi teologi dijalaninya di Yogyakarta (1969-1972). Pater Sutanto menerima  tahbisan tonsura dan tahbisan rendah dari Mgr S. D’Souza di Poona, India pada 8 Januari 1966.  Tahbisan diakon ia terima di Yogyakarta pada 5 Desember 1971 dari tangan Mgr. Justinus Kardinal  Darmojuwono dan satu hari kemudian, tepatnya pada 6 Desember 1971, ia menerima tahbisan imam,  juga dari tangan Mgr. Justinus Kardinal Darmojuwono di Gereja Santo Antonius Padua, Kotabaru,  Yogyakarta. 

 Dua tahun setelah menerima sakramen imamat, Pater Sutanto ditugaskan belajar khusus musik di  Institute van Katholieke Kerkmuziek, Utrecht, Nederland (1973-1977) dan berhasil meraih  “Praktijkdiploma Orgel” dan “Einddiploma Koordirectie.”

Pater Sutanto menempuh tersiat (Oktober 1980-Juni 1981) di Kew, Australia, di bawah bimbingan Pater  Wallace, S.J. Kaul akhir sebagai profess ia ucapkan pada 29 Agustus 1982 di Gereja St. Franciscus  Xaverius, Tanjungpriok, Jakarta. 

Riwayat tugas Pater Antonius Sutanto, S.J. sejak kaul akhir sampai wafatnya 

Pastor Rekan Paroki St. Franciscus Xaverius, Tanjungpriok Jakarta 1978-1985 Penggerak Musik Gereja KAJ Jakarta 1978-1980 Pastor Kepala Paroki St. Franciscus Xaverius, Tanjungpriok Jakarta 1982-1991 Dosen Musik Liturgi di Universitas Atma Jaya Jakarta 1995-2000 Seksi Musik Komisi Liturgi KAJ; tinggal di Pastoran Cililitan, Jakarta 1991-wafatnya Dosen Musik di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Jakarta 2000-2008 Dosen Musik di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Jakarta 2008-wafatnya Pastor Pembantu Paroki St. Servatius, Kampung Sawah Bekasi 2003-wafatnya Pater Sutanto dikenal salah satu tokoh yang mengembangkan musik liturgi Gereja Indonesia. Ia sangat  aktif dan terlibat dalam melatih bakat-bakat muda dalam musik sampai di masa tuanya. Tahun 2022 ini  merupakan peringatan 50 tahun tahbisannya sebagai imam. Namun akibat stroke yang dialaminya tahun  2021, beliau tidak bisa merayakan peringatan itu sebagaimana dikehendakinya. Stroke mengakibatkan  Pater Sutanto terbaring di tempat tidur dan terbatas untuk melakukan banyak hal. Awal Januari 2022,  beliau dilarikan ke RS Elisabeth, Semarang dan keadaannya tidak stabil dan cenderung menurun.  Akhirnya pada tanggal 1 Maret 2022, Pater Antonius Sutanto, S.J. dipanggil oleh Tuhan. Selamat jalan  Pater Antonius Sutanto, S.J. Mohon doa bagi kami yang masih berziarah di dunia ini, 

Misa Requiem & Pemakaman 

Misa Requiem Provinsi dilaksanakan pada: 

hari, tanggal : Kamis, 3 Maret 2022 

waktu : Pukul 10.00 WIB 

tempat : Gereja St. Stanislaus, Girisonta; 

dan dilanjutkan dengan pemakaman di Taman Makam Maria Ratu Damai, Girisonta, Bergas, Ungaran. 

Semua anggota Provinsi dimohon merayakan Ekaristi khusus bagi kedamaian jiwa Pater Antonius  Sutanto, S.J. 

More
articles

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *