Pada 4-8 November 2019 yang lalu diadakan kongres internasional di Curia Generalat Serikat Jesus, Roma. Pertemuan ini setiap harinya diisi dengan sesi input, doa pribadi/bersama, sharing kelompok kecil dan laporan tertulis pada tim perumus. Pada 7 November peserta mendapat kesempatan untuk audiensi dengan Paus Fransiskus yang dipimpin langsung oleh Romo Jendral.
Ada acara menarik yang tak direncanakan, yakni permintaan pertemuan secara terpisah 33 peserta perempuan dengan Pater Jendral. Isi pertemuan tersebut adalah peserta perempuan ingin mengucapkan terima kasih dan menyampaikan aspirasi mereka kepada Pater Jendral. Mereka berharap agar perempuan mendapatkan peluang serta kesempatan untuk ambil bagian secara aktif dalam Serikat Jesus.
Peringatan 50 tahun Social Justice and Ecology Secretariat (SJES)
Social Justice and Ecology (SJES) dimulai pada tahun 1969 atas permintaan Rama Pedro Arrupe, SJ dan memperingati 50 tahun dedikasinya pada misi mempromosikan keadilan sosial dan rekonsiliasi pada tahun 2019.
Peringatan 50 tahun menjadi kairos, sebuah momen bersejarah Serikat Jesus untuk memperbaharui komitmennya pada misi perambatan iman dan penegakan keadilan serta mengupayakan rekonsiliasi, serta sebuah kesempatan berharga untuk menghidupkan kembali dimensi ekologis dan sosial.
Dengan dihadiri lebih dari 210 peserta Jesuit, para ahli, dan aktivis dari 62 negara, para peserta pertemuan ini berkomitmen pada apa yang disebut Paus Fransiskus sebagai “pinggiran” (peripheries) dunia. Tantangan yang dihadapi dunia sekarang ini lebih kompleks dibandingkan 50 tahun yang lalu. Ada perubahan dimensi sosial dalam sejarah kemanusiaan sebagaimana ditunjukkan dalam Konsili Vatikan II.
Itulah mengapa pertemuan ini mempunyai 3 tujuan: (1) merayakan kesetiaan Tuhan dalam perjalanan SJES, (2) berdiskresi untuk menentukan langkah-langkah (roadmap) mengimplementasikan Preferensi Kerasulan Universal (UAPs) – orientasi yang dapat mengarahkan Serikat Jesus untuk 10 tahun mendatang, dan (3) menciptakan peluang-peluang untuk kerjasama dan membangun jaringan dengan pihak lain.
Ini adalah sebuah kesempatan untuk mengenang kembali SJES: capaian-capaianya, momen-momen penting yang telah dibuat dan pembelajarannya. Ini juga merupakan kesempatan untuk memikirkan bagaimana SJES dapat secara baik berkontribusi dalam menumbuh-kembangkan rasa hormat terhadap hak-hak asasi manusia dan kebebasan manusia yang mendasar yang dengannya SJES bekerjasama di seluruh dunia: dari berjuang melawan eksploitasi alam di Honduras sampai dengan rehabilitasi anggota gang anak muda di Amerika Serikat; dari suku terkucil Dalit dan masyarakat adat yang tergusur dari tanah mereka di India, hingga tantangan-tantangan pendidikan pada anak muda di Afrika; dari karya bersama migran dan pengungsi yang mengungsi di Eropa hingga komitmen melawan perubahan iklim.
Ardi Suyadi, SJ