PjBL (Project Based Learning) merupakan salah satu pendekatan atau metode pembelajaran yang sedang dikembangkan untuk mewujudkan Merdeka Belajar. Salah satu sekolah yang sudah menerapkan metode PjBL ini adalah SD Kanisius Kenalan, Magelang sejak tahun 2011. Penerapan ini menarik inisiatif Lembaga Kupuku Indonesia untuk mengadakan workshop dengan tema Project Based Learning Berbasis Kearifan Lokal, dalam kerja sama dengan Global Compact Network Indonesia (IGCN) dan Yayasan Kanisius Cabang Magelang. Kegiatan ini diselenggarakan dalam dua sesi, yaitu pada Sabtu, 19 Maret 2022 dan Sabtu, 26 Maret 2022, dengan dua tema yang saling berkorelasi satu sama lain. Tujuan workshop ini adalah untuk mengembangkan kapasitas kepala sekolah, guru, dan orang tua dalam mendidik anak. Kurang lebih ada 700 orang yang terdiri atas kepala sekolah, guru, dan orang tua dari berbagai jenjang pendidikan yang mendaftar dan mengikuti via Zoom dan Youtube Channel.
Dalam workshop sesi pertama, Bapak Yosef Onesimus Maryono, S.Pd., Kepala Sekolah dan Praktisi PjBL SDK Kenalan Magelang, mengisahkan bahwa SDK Kenalan yang berdiri sejak tahun 1930 sempat terancam ditutup oleh Yayasan karena semakin menurunnya jumlah murid. Para guru pun mencari cara agar SD ini tetap bertahan, salah satunya dengan melakukan upaya pendidikan yang memerdekakan anak. Akhirnya pada tahun 2007 diciptakanlah Komunitas Republik Anak Kenalan (RAK) yang diimajinasikan seperti lembaga pemerintahan Indonesia. Komunitas ini memiliki presiden, wakil presiden, dan para menteri yang dijabat oleh anak-anak SDK Kenalan. Rado (kelas V) sebagai presiden dan Dimas (kelas V) sebagai wakil presiden periode Januari-Juni 2022 bersama menteri-menterinya belajar berorganisasi dengan berbagai aktivitas dan pilihan minat.
Ibu Vincentia Orisa Ratih Prastiwi, S. Pd., guru kelas V dan guru pendamping Republik Anak Kenalan (RAK), menyampaikan bahwa RAK menghidupi dan memperjuangkan nilai cinta kasih, kebersamaan, kesetaraan, kedisiplinan, ketekunan, kemerdekaan, totalitas, dan kebenaran. Dinamika kegiatan RAK adalah pemilu, rapat kabinet, forum anak, kegiatan rutin, dan pengembangan diri sehingga proses pembelajaran menjadi lebih berpusat pada anak. RAK mempermudah implementasi PjBL di SD Kanisius Kenalan. Selain itu, guru memiliki kemerdekaan dalam mengintegrasikan kurikulum nasional dengan tema-tema kontekstual yang dekat dengan alam, sosial, dan budaya sebagai sumber belajar.
Narasumber Dr. Elih Sudiapermana M. Pd. sangat mengapresiasi dan mendukung program-program kegiatan berbasis project yang memerdekakan guru dan anak seperti yang telah dilakukan oleh SD Kanisius Kenalan, Magelang. Beliau menyampaikan bahwa penguatan materi bisa dilakukan tanpa harus melalui banyak ceramah “transfer of knowledge,” namun guru harus lebih mendorong anak untuk ceria dalam mengikuti pembelajaran, komunikatif, kolaboratif, inovatif, rasa ingin tahu yang banyak, berusaha mencari pemecahan masalah, serta mau belajar mandiri berkelanjutan.”
Workshop sesi kedua dengan topik Implementasi Project Based Learning yang Kontekstual menghadirkan dua narasumber, yaitu Bapak Yosef Onesimus Maryono, S. Pd dan Ibu Agustina Prima Susanti, S. Pd. Dalam sesi ini mereka membagikan program Niti Belik Berkahing Khalik atau disingkat Tilik Belik (menengok belik) sebagai salah satu program kegiatan SD Kanisius Kenalan yang memanfaatkan momentum hari Air Sedunia (22 Maret 2022). Melalui Tilik Belik, anak-anak belajar untuk mengorganisasi komunitas dan dirinya sendiri. Kegiatan tilik belik bertujuan agar anak mengetahui keadaan sumber mata air, keluasan belik, debit air, kebersihan belik, mengetahui pemanfaatan sumber mata air oleh masyarakat sekitar, dan menghargai air (valuing water). Anak diajak melakukan perjalanan (ekspedisi) melihat dan mengenali belik dan memberikan pemahaman bahwa air adalah ibu kehidupan, yang menciptakan, dan memberikan kehidupan bagi makhluk hidup. Di mana ada air, di situ ada kehidupan.
Tindak lanjut dari kegiatan webinar ini adalah dibuatnya whatsapp group (WAG) oleh tim Kupuku Indonesia untuk memfasilitasi para peserta yang semakin bersemangat dalam upaya mengimplementasikan pendekatan PjBL di sekolah masing-masing di bawah Yayasan Kanisius Cabang Magelang (YKCM).
Kontributor : Agust Marwanto – YKC Magelang