Rangkaian kegiatan Festival Film Puskat (FFP) ke-6 diakhiri dengan Malam Penganugerahan Ruedi Hofmann Media Awards pada Sabtu, 12 Desember 2020 pukul 18.00-21.00. Seluruh acara festival film – sejak 15 Agustus 2020 – digelar secara online seperti launching FFP ke-6, Ngobrol Bareng no. 1-3 tentang acting couch, keartisan dan penyutradaraan film. Demikian juga Puncak FFP ke-6 ini dihadiri secara virtual oleh tamu-tamu undangan, seperti para peserta FFP ke-6, para donatur dan para pemerhati karya SAV Puskat, dan juga Provinsial Serikat Jesus, Rm. Benedictus Hari Juliawan, SJ.
Kali ini, pada Festival Film Puskat ke-6, ada 50 peserta lomba dengan kategori 33 film cerita dan 17 film dokumenter. Semua peserta mampu memproduksi tema “Menjadi Manusia Indonesia” secara kreatif dengan menghasilkan film-film yang berbicara tentang semangat kejujuran, perjuangan hak asasi manusia, perjuangan para penyandang disabilitas, semangat nasionalisme, semangat pejuang pendidikan, semangat berbagi, toleransi dan keberagaman. Tentu saja, panita merasa berbangga dengan kreativitas para peserta apalagi kali ini jumlah peserta yang mengikuti FFP lebih banyak dari tahun sebelumnya dan mereka kebanyakan kaum milenial dengan berbagai latar belakang suku, agama, serta profesi.
Pada tahap Seleksi I, tim juri memilih dua puluh lima (25) film yang lolos. Tahap berikutnya, Seleksi II & III, penjurian diserahkan pada tim ahli terpilih, yaitu Bayu Prihantoro Filemon, Ninnda Raras, dan Rm. Murtihadi, SJ. Berikut ini adalah daftar pemenang FFP 6:


Acara Malam Penganugerahan FFP 6 dihadiri secara online oleh 66 orang melalui aplikasi Zoom dan lebih dari 440 pemirsa melalui kanal Youtube. Acara ini diawali dengan Tarian dari Lumbung Artema dan dilanjutkan sambutan Direktur SAV Puskat dan Ketua FFP 6, yaitu Rm. Murtihadi, SJ yang juga menyampaikan pengumuman para pemenang Film Dokumenter dan Film Fiksi. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemutaran film terbaik dari masing-masing kategori.
Acara yang dilangsungkan secara online ini menjadi semakin meriah berkat Sabina Tisa yang menjadi Master of Ceremony. Ia adalah seorang penari kraton dan juga salah satu artis andalan SAV Puskat. Kesan-kesan menarik tentang acara ini juga disampaikan oleh sineas-sineas muda yang menjadi Sutradara Terbaik dari masing-masing kategori. Kemudian, FFP 6 ditutup dengan sajian lagu-lagu dari Mas Bagus Mazasupa dan Mas Dian.
SAV Puskat sangat bersyukur bahwa di tengah segala kesulitannya masih mampu menyelenggarakan Festival Film sebanyak 6 kali berturut-turut. Melalui Festival Film seperti ini kami bisa berinteraksi dengan orang-orang muda se-nusantara untuk bertukar gagasan dan cita-cita serta memperjuangkan apa yang juga menjadi preferensi Serikat Jesus Universal.
Kami berterimakasih kepada berbagai pihak yang selalu setia mendukung perhelatan ini baik secara moral, spiritual dan finansial, seperti Serikat Jesus Provinsi Indonesia, Swiss Missionprokur, Komsos KWI, SIGNIS Indonesia, PT. Alam Media, PT. Kanisius dan DIAN-Interfidei. Terima kasih pula kepada Panitia FFP 6 terutama Fr. Martinus Juprianto, SJ serta orang muda dari Paroki Kotabaru dan Balai Budaya Minomartani.
Semoga para sineas muda yang ikut serta dalam festival ini dapat menyebarluaskan semangat meng-Indonesia dan FFP selalu menjadi media pembelajaran dan diskusi untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Puncak acara FFP ke-6 ini merupakan penutup dari rangkaian perayaan Pesta Emas SAV Puskat. Inilah adalah momen penuh syukur kepada Tuhan, sebuah momen untuk berefleksi dan menentukan langkah ke depan. SAV Puskat berkehendak untuk menjadi sahabat di tengah arus perubahan zaman.