Di zaman digital ini, media sosial merupakan hal yang tak dapat dipisahkan lagi dengan hidup semua orang. Hampir seluruh penduduk dunia ini terlibat di dalam hiruk pikuk media sosial, entah sebagai “produser konten” ataupun hanya sebagai penikmat saja. Adanya perkembangan tampilan yang semakin menarik dari setiap media sosial juga membuat pengguna betah berlama-lama berada di dalamnya. Pandemi covid-19 ini juga semakin menjadikan media sosial sebagai dunia baru yang memungkinkan setiap orang berjumpa, berkumpul, dan berbagi informasi tanpa harus bertemu secara fisik. Keadaan ini kemudian mengundang para Jesuit muda untuk ambil bagian dalam dinamika media sosial dengan menghadirkan konten-konten yang positif.
Bekerja sama dengan Samita Daniswara Mandiri, Sanggar Prathivi menyelenggarakan kegiatan kursus Social Media Marketing bagi para skolastik yang tinggal di Kolese Hermanum. Kursus ini berlangsung selama tiga hari, yaitu pada tanggal 19, 21, dan 22 Juli 2021. Tujuan dari kegiatan ini adalah menajamkan kembali kemampuan managemen para skolastik dalam bermedia sosial. Adapun pemberi materi dalam kursus ini adalah Bpk. Ivan Daniswara, Ibu Putri, dan Chloe.
Pada hari pertama (19/7), kursus diawali dengan penjelasan mengenai beberapa istilah yang sering digunakan dalam media sosial, misalnya algoritma, engagement, clickbait, bio, hashtag, dll. Kemudian pada sesi sore hari, peserta diajak untuk mendiskusikan langkah-langkah dalam menentukan target audiens, cara dalam menyampaikan pesan, dan sarana media sosial yang dipakai.
Pada hari kedua (21/7), para peserta diberi penjelasan mengenai strategi untuk mendapatkan perhatian audiens dengan mengoptimasi bio pada akun sosial media yang dimiliki. Bio yang semakin jelas, detil, dan menarik akan mempermudah orang lain dalam mengenali siapa dan apa tujuan dari akun yang dilihat. Untuk mendapatkan perhatian banyak orang, peserta juga diajak untuk menentukan hashtag dan caption yang tepat dalam membuat sebuah postingan. Para peserta juga diminta untuk berdiskusi mengenai pembuatan kalender dalam membuat postingan.
Di hari ketiga (22/7), kreativitas peserta diuji dalam kegiatan membuat contoh postingan berupa video singkat. Proses pembuatan video dilakukan secara pribadi di unit masing-masing. Sore harinya, peserta mempresentasikan video yang telah diposting melalui sosial media tertentu dan melihat bagaimana tanggapan-tanggapan yang muncul dari para audiens.
Tentu apa yang telah didiskusikan bersama selama tiga hari itu bukanlah sesuatu yang sama sekali baru bagi para peserta. Kendati demikian, kegiatan ini bermanfaat sebagai ruang untuk mengevaluasi apa yang selama ini sudah dilakukan oleh para Jesuit muda dalam memperluas “Kabar Gembira” di dunia digital, khususnya sosial media. Harapannya melalui kursus ini konten-konten positif yang dibuat juga dapat lebih efektif tersebar kepada banyak orang.
Kontributor : Alexius Aji Pradana, S.J.