Sungguh terasa ada kegembiraan dan rasa syukur atas ditahbiskannya delapan diakon Serikat Jesus Provinsi Indonesia menjadi imam oleh Bapak Uskup Robertus Rubiyatmoko, Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang, pada Kamis, 19 Agustus 2021 di Gereja St. Antonius Padua, Kotabaru, Yogyakarta. Karena kasus Covid-19 tetap menjadi perhatian besar, penyelenggara membatasi jumlah umat yang hadir. Hanya sejumlah kecil anggota keluarga para diakon dengan hasil tes PCR negatif yang diizinkan untuk hadir. Semua orang yang hadir dalam perayaan ini juga diharuskan memiliki keterangan negatif Covid-19 berdasar tes PCR. Memang banyak orang yang tidak bisa mengalami kemeriahan perayaan tersebut, tetapi mereka justru dapat merasakan kekhidmatan dan kegembiraan melalui misa yang disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Jesuit Indonesia.
Para imam yang baru ditahbiskan (neomis) itu berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Pater Martinus Juprianto Bulu Toding adalah salah satu yang berasal dari Kalimantan. Kalimantan juga menjadi karya misi baru bagi Serikat Jesus Provinsi Indonesia. Empat imam baru lainnya, yaitu Pater Fransiskus Pieter Dolle, Pater Aluisius Dian Permana, Pater Philipus Bagus Widyawan, dan Pater Alfonsus Ardi Jatmiko berasal dari Keuskupan Agung Semarang. Dua diantaranya berasal dari paroki-paroki yang digembalakan oleh imam Jesuit. Pater Hugo Bayu Hadibowo, berasal dari Keuskupan Agung Jakarta. Dua lainnya, Pater Martinus Dam Febrianto dan Pater Evodius Sapto Jati Nugroho, berasal dari dua keuskupan di Sumatera, yaitu Keuskupan Lampung dan Keuskupan Pangkalpinang.
Misa tahbisan dipimpin oleh Bapak Uskup Robertus Rubiyatmoko, Uskup Agung Semarang, dengan didampingi dua konselebran, Pater Provinsial Benedictus Hari Juliawan, S.J. dan Rektor Kolese St. Ignatius Pater Ignasius Aria Dewanto, S.J. Dalam homilinya Bapak Uskup Rubiyatmoko menegaskan bahwa kita dipanggil untuk menjadi manusia pendoa, manusia injil, dan manusia gereja. Dengan membawa tema tahbisan Berbagi Kasih Karunia dan Kasih Tuhan dengan Sukacita para imam baru ini tampak bersemangat dan siap sedia memberikan kesaksian iman melalui tindakan nyata dalam pelayanan kepada Tuhan dan seluruh umat.
Bagi Serikat Jesus Provinsi Indonesia, peristiwa tahbisan benar-benar merupakan suatu kebahagiaan. Karena pandemi, tahbisan imamat untuk mereka menjadi tertunda selama lebih dari satu tahun. Pada bulan Juni dan Juli 2021 ini, Indonesia mencatat rekor tertinggi infeksi dan kematian akibat Covid-19. Sebagian besar masyarakat harus berjuang melawan Covid-19 dan kegiatan sosial dan ekonomi juga sangat dibatasi oleh pemerintah. Bagi para imam baru tertahbis, konteks ini pastilah akan menjadi perhatian bagi pelayanan dan hidup doa mereka di masa depan.
Kontributor : Pater Nikolas Kristiyanto, S.J.