Beberapa lembaga ikut terlibat dalam upaya mempercepat proses vaksinasi bagi masyarakat. Beberapa sekolah dan paroki, seperti SMA Kanisius dan SMA Loyola, yang dikelola oleh Serikat Jesus sudah mengambil inisiatif ini. SMA Kolese de Britto dan Paroki St. Hati St. Perawan Maria Tak Bernoda (HSPMTB), Tangerang mengikuti upaya proses percepatan vaksinasi ini di lingkungan mereka masing-masing.
SMA Kolese de Britto Yogyakarta menyelenggarakannya dalam menyambut tahun ajaran baru 2021/2022 dengan 1.000 dosis vaksin untuk siswa, keluarga siswa, alumni, dan keluarga pegawai. Kegiatan ini merupakan kerja sama sekolah, Tim Satgas Covid 19 JB, Satgas Covid Alumni JB, dan JB medis.
Kegiatan yang didukung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Puskemas Depok III dan Polsek Depok Barat ini dilakukan Pelaksanaan vaksinasi dilaksanakan dua kali, yaitu pada hari Minggu, 11 Juli 2021 dan 18 Juli 2021 mulai pukul 08.00 WIB. Vaksinasi pada Minggu, 11 Juli 2021 diprioritaskan bagi para siswa dan keluarga inti siswa. Sedangkan vaksinasi pada Minggu, 18 Juli 2021 diprioritaskan bagi alumni dan keluarga pegawai. SMA Kolese de Britto merupakan sekolah pertama di Sleman yang menyelenggarakan vaksinasi untuk anak usia sekolah
Paroki HSPMTB, Tangerang mengadakan program vaksinasi ini untuk sekolah SMA Strada St. Thomas Aquino, siswa SMK Strada Daan Mogot (Damos), umat Katolik Paroki Tangerang dan Dekenat Tangerang I, dan masyarakat sekitar pada 3 Agustus 2021 mulai pagi. Acara yang berjalan dengan lancar ini terlaksana atas kerjasama banyak pihak, yakni Walubi, Institusi TNI, Sekolah Strada St. Thomas cabang Tangerang, dan Tim Pusat Penanggulangan Covid-19 (TPPC) Paroki Tangerang. Tercatat 1.010 orang memanfaatkan kesempatan ini.
Selain vaksinasi, dua lembaga yaitu Studi Audio Visual (SAV), Yogyakarta dan Pusat Tenaga Pendamping Masyarakat (PTPM), Yogyakarta berinisiatif mengadakan shelter isolasi mandiri bagi invidu yang bergejalan ringan atau tanpa gejala Covid 19.
P. Effendy Sunur menjawab keresahan dan kesulitan masyarakat warga Kecamatan Gedongtengen, Yogyakarta yang membutuhkan shelter untuk isolasi mandiri (isoman). Proses untuk mewujudkan shelter isoman karena kendala kesibukan dan ketersediaan sumber-sumber daya. Tingginya angkat penularan di DI Yogyakarta praktis membuat fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan kewalahan. Syukurlah, kendala-kendala itu akhirnya berbuah dengan munculnya tenaga-tenaga relawan termasuk para dokter dari UGM. Ada tenaga dokter yang bersedia untuk mendampingi, relawan-relawan yang bersedia menemani mereka yang isolasi dan dukungan finansial dari beberapa donatur. Tanggal 12 Juli 2021, orang pertama yang menjalani isoman mulai tinggal di Wisma PTPM. Masyarakat sekitar yang awalnya resah, akhirnya bisa menerima perubahan fungsi Wisma PTPM sebagai shelter isoman.
Pandemi ini menjadi tantangan bersama yang membutuhkan kerjasama dan kesediaan untuk menghadapinya. Dari sini, kita belajar untuk mendalami hidup bersama sebagai sebuah perhatian terhadap mereka yang sedang mengalami kesusahan dan bukan untuk menarik dan mengunci diri.
Kontributor : P. Ignatius Suryadi P., S.J. – Tangerang; P. Effendy Kusuma Sunur, S.J, – PTPM; H. J. Sriyanto – SMA De Britto