SAV Puskat kini memiliki program baru dalam kanal Youtube yang bernama MoTV. MoTV adalah akun TV Motivasi di bawah asuhan SAV Puskat. Hingga akhir Februari ini MoTV telah menyelesaikan 5 episode. Host dalam siaran ini adalah Moti atau Romo Murti. Dengan mengambil format wawancara, kami mengajak tokoh yang kami pilih untuk berbagi pengalaman dan saling memberikan inspirasi dan tentu saja tujuan kami agar yang melihat kanal ini dapat termotivasi dalam hidupnya. Dalam episode sebelumya yang telah memberikan motivasi dan inspirasi antara lain Romo Kamilus Pantus (Mantan Sekretaris Eksekutif Komsos KWI), Lisa A. Riyanto (penyanyi dan artis film), Eddy Arinto dan Marie Arinto (arsitek dari Universitas Atmajaya Yogyakarta), Jennifer Odilia (orang muda milenial), dan Rm. Putranto (direktur Pusat Kateketik). Penasaran dengan inspirasi yang mereka tularkan? Silakan kunjungi akun MoTV di kanal Youtube: SAV Puskat MoTV.
Dalam Internos edisi Februari 2020 telah disampaikan reportase tentang Pelatihan Teater Rakyat yang diampu oleh SAV Puskat dan juga telah dilakukan pentas untuk pertama kali-nya pada 11 Januari 2020. Selain pentas pertama tersebut, Tim SAV Puskat juga mendampingi mereka, 104 mahasiswa/i, untuk pentas kedua di Kampus V Universitas Sanata Dharma. Pentas kali ini, menurut kami, jauh lebih matang daripada yang pertama. Pentas ini telah telaksana pada 14 Februari 2020. Kisah yang ingin ditampilkan tentunya masih sama, namun telah diolah dengan lebih matang, yaitu tentang Trimo Welas, Ora Iso, Mati atau Diperbudak, dan Beratap Langit Beralas Bumi. Kisah diangkat dari hasil pengamatan mahasiswa/i akan kehidupan para sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas), tukang ojek pengkolan, buruh gendong, dan anak-anak jalanan. Pementasan berlangsung dengan lancar dengan dihadiri oleh 400 tamu undangan. Selama pementasan hujan deras tak henti mengguyur kota Jogya.
Pementasan dimulai pukul 19.00 dan selesai pada 21.45. Walaupun masih ada kendala dalam hal sound system dan lighting, pementasan kali ini tetap dinilai sangat bagus. Maka, melalui proses berteater rakyat ini, para mahasiswa/i dapat berkembang banyak, yaitu dalam hal kemampuan public speaking, ekspresi diri dan juga kemampuan untuk terlibat di dunia sosial melalui survey dan analisa logis mereka.
Mardi Gras (mardigra) atau sering disebut dengan Selasa Lemak adalah sebuah tradisi di Eropa di mana malam sebelum Rabu Abu masyarakat mengadakan pesta dengan makan lemak sebelum keesokan harinya memasuki masa puasa. Di beberapa negara Mardi Gras dilaksanakan dengan perayaan berupa karnaval. Memasuki masa prapaskah 2020 ini, Studio Audio Visual Puskat mengadakan Mardi Gras, tidak dalam bentuk pesta, melainkan dengan mengadakan nobar (nonton bareng) Film “Two Popes” yang telah dilaksanakan pada Selasa, 25 Februari 2020 di SAV Puskat.
Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 40 Suster dan Romo dari berbagai kongregasi. Setelah pemutaran film, kami melanjutkannya dengan diskusi dan refleksi singkat tentang perjalanan dan pergulatan rohani Paus Benediktus dan Paus Fransiskus. Salah satu yang sangat mengesan bagi mereka adalah sikap kedua tokoh ini yang berbeda pandangan secara tajam, namun mereka tetap menjaga erat persahabatan/kasih. Ini adalah sebuah teladan yang seharusnya diikuti oleh para religius.
Kemudian, pada Selasa 25 Februari di pagi hari, kami juga sangat bergembira karena kedatangan para pendoa Serikat Jesus, yaitu Bapak Kardinal, Rm. Udya, Rm. Yuswar, dan Rm. Suhartomo di Kampoeng Media. Mereka disupiri oleh Romo Minister, Rm. Andre Yuniko. Kunjungan para pendoa ini disambut oleh Rm. Mardikartono, Rm. Murti, dan Rm. Iswara. Dalam perjumpaan yang penuh persaudaraan tersebut disajikan juga beberapa film pendek karya SAV Puskat. Setelah berbincang-bincang bersama tentang visi-misi Kampoeng Media dan informasi tentang aneka kegiatan yang ada, kami melanjutkannya dengan makan siang bersama dengan santapan ayam goreng Mbok Cemplung.
Kami merasa tentram dikunjungi oleh para pendoa Serikat ini karena mereka akan setia berdoa untuk karya-karya kami ini. Terima kasih para Romo Emaus atas kunjungannya
Iswarahadi, SJ