Seminar Nasional Jesuit Indonesia
Development Office Serikat Jesus Provinsi Indonesia baru saja mengadakan seminar nasional dengan tema “Prospek Ekonomi Indonesia di Era Pemerintahan Baru: Tantangan, Peluang, dan Catatan.” Seminar nasional ini diselenggarakan di Hotel Mulia Senayan, Jakarta pada Kamis, 30 Mei 2024. Seminar ini dihadiri sekitar 300 peserta. Hasil dana yang terkumpul dalam acara seminar ini digunakan untuk formasi atau pendidikan para calon imam/ bruder Serikat Jesus. Tak hanya itu, seminar ini juga menjadi ungkapan syukur Jesuit Indonesia atas ulang tahun Pater Franz Magnis-Suseno, S.J. ke-88 yang jatuh pada 26 Mei 2024 yang lalu.
Ada sebuah pertanyaan besar: mengapa Jesuit Indonesia menyelenggarakan seminar dengan tema ekonomi? Pertanyaan ini sering ditanyakan kepada Pater Effendi selaku Ketua Penyelenggara Seminar ini. Dalam sambutannya, Pater Effendi membingkai proses refleksi bersama ini dengan refleksi dari Kitab Kejadian. Usaha kita dalam merefleksikan perekonomian di Indonesia merupakan salah satu usaha konkret untuk terlibat aktif dalam “Ekonomi Keselamatan Allah.” Seminar ini menjadi sumbangan Jesuit Indonesia untuk pemerataan kemajuan perekonomian Indonesia.
Seminar Nasional ini dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama adalah pemaparan latar belakang situasi, tantangan, dan peluang perekonomian Indonesia secara makro. Sesi ini dimoderatori oleh Prof Dr Eduardus Tandelilin M.B.A., dosen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM dengan keynote speaker Menteri Keuangan Republik Indonesia, Dr. Sri Mulyani Indrawati, serta narasumber Dr. Mari Elka Pangestu (praktikus ekonomi) dan Dr. Cyrillus Harinowo (pakar ekonomi, Komisaris BCA). Sri Mulyani memaparkan bagaimana kondisi dunia pasca pandemi yang sedang tidak baik-baik saja, perubahan iklim, digitalisasi, serta tekanan geopolitik yang meningkat. Selain itu, ia juga mengingatkan akan pentingnya mengusahakan kebaikan bersama melalui penggunaan sumber daya negara dengan baik.
Sesi kedua adalah penajaman tema perekonomian Indonesia saat ini secara lebih spesifik. Yustinus Prastowo (Staf Khusus Menteri Keuangan) sebagai moderator menghadirkan situasi cair namun terarah saat narasumber Yanuar Nugroho, Ph. D. (Mantan Deputi II KSP 2015-2019), Benedictus Hari Juliawan, S.J. (Provinsial Serikat Jesus), dan Gregorius Hendra Lembong (Wakil Presiden Direktur BCA) menyampaikan presentasi kajian mereka. Sesi kedua ini membahas beban dan kondisi sandwich generation yang terjadi di kalangan orang muda. Sandwich generation ini bukanlah persoalan individu melainkan persoalan struktural meski di balik kelindan masalah tersebut terdapat peluang untuk memperbaikinya dengan cara membuka ruang dialog dengan pemerintah untuk melakukan reformasi perlindungan sosial.
Pater Franz Magnis-Suseno, S.J. menyampaikan catatan penutup dari masing-masing sesi seminar. Pater Magnis mengingatkan orang-orang muda untuk tetap berani berhadapan dengan realitas, salah satunya AI (Artificial Intelligence). Dalam kesempatan ini pula P. Magnis mendapat penghargaan Rekor MURI sebagai Begawan Filsafat Etika Indonesia atas sumbangsihnya bagi perkembangan filsafat dan kebudayaan di Indonesia.
Banyak pekerjaan rumah kita ke depan, seperti perbaikan tata kelola lembaga pemerintahan, keamanan data di era siber, dan peningkatan konsep kerja layak yang bagi semua orang. Jalanan masih sangat terjal untuk sampai ke sana, namun masih banyak harapan bagi pembangunan Indonesia ke depan. Semoga kita dapat terus berjalan bersama mengusahakan Indonesia yang semakin baik tanpa mengesampingkan yang kecil dan tersingkir.
Kontributor: Tim Komunikator Jesuit Indonesia