Di tengah pandemi Covid-19, Asosiasi Alumni Jesuit Indonesia (AAJI) memberanikan diri untuk menyelenggarakan donor darah. Kebutuhan darah selalu penting baik saat tidak ada pandemi dan terlebih saat pandemi. Seperti motto sekolah-sekolah Jesuit “men and women for and with others,” AAJI mengajak alumni delapan Kolese Jesuit dan satu universitas untuk membantu sesama yang membutuhkan melalui kegiatan donor darah.
Kegiatan ini awalnya diinisiasi oleh rekan-rekan KEKL (Keluarga Eks Kolese Loyola) yang pernah mengadakan kegiatan serupa tahun 2019. Tahun ini, KEKL mengajak kolese-kolese lain untuk berkolaborasi bersama dalam kegiatan donor darah lintas Alumni Kolese dan Universitas. Ini menjadi tugas dan tantangan besar bagi Asosiasi Alumni Jesuit Indonesia, yaitu membangun kolaborasi antar-alumni kolese dan universitas Jesuit.

Dicari 1000 Pahlawan Dunia Masa Kini menjadi tagline kegiatan ini. Tercatat lebih dari 1200 yang mendaftar untuk berpartisipasi dalam kegiatan donor darah ini. Kegiatan ini diselenggarakan serentak pada 6-7 November 2021 di 48 kota di Indonesia dan dua kota mancanegara yaitu Singapura dan Hongkong. Koordinasi antar panitia di berbagai kota dan negara ini tidaklah mudah. Syukurlah kegiatan ini dapat berjalan dengan baik. Kantong darah yang terkumpul total sebanyak 807 buah. Ada banyak yang ingin mendonorkan darahnya namun terkendala tekanan darah tinggi, HB kurang, dan lain-lain.
Pelaksanaan donor darah ini dibuka oleh Provinsial Serikat Jesus, Pater Benedictus Hari Juliawan, S.J. di SMA Kolese Loyola, Semarang. Beliau begitu antusias mendukung kegiatan ini, salah satunya dengan mengajak rekan-rekan awam agar terlibat dalam kegiatan ini. Pater Beni pun menjadi pendonor pertama dalam kegiatan ini.
Ada satu kejadian mengharukan sekaligus membahagiakan, yaitu ketika di PMI R.S. Fatmawati, dikoordinasi oleh rekan-rekan IKAGONA (Ikatan Alumni Gonzaga), seorang ibu dengan gembira menghampiri panitia. Ia mengucapkan terima kasih karena dengan terselenggaranya kegiatan ini, kebutuhan darah untuk putrinya menjadi tercukupi. Hal ini membuat kami tersadar dan mengingat kembali pesan dari Pater Beni yang dikutip dari ucapan St. Ignatius Loyola, “Cinta harus lebih diwujudkan dalam perbuatan daripada kata-kata.” Kita tidak perlu menunggu hal besar untuk membantu dan memberikan cinta untuk sesama. Kita dapat memulainya dengan hal kecil tetapi berdampak bagi hidup orang lain. Sekali lagi, terima kasih untuk Anda yang sudah bergerak bersama seluruh Alumni Jesuit Indonesia dan menjadi pahlawan pembaru dunia masa kini!
Kontributor : Adrianus Roy – AAJI