capture imaginations, awaken desires, unite the Jesuits and Collaborators in Christ mission

Katolik itu Fun!

Date

@majuskatolik adalah salah satu akun Katolik di Instagram yang dimulai sejak April 2023. MAJUS sebenarnya akronim dari nama dari MAteo JUbileo Singgih, inisiator dari akun @majuskatolik. Mateo Jubileo Singgih atau biasa dipanggil Mateo, sebelumnya sering membuat konten mengenai budaya dan tempat-tempat di Indonesia melalui akun @majusberkarya sejak tahun 2022. Dalam proses pembuatan konten untuk @majusberkarya, dia mengunjungi beberapa tempat ziarah Katolik yang sungguh menarik untuk dibahas, seperti patung Yesus di Toraja, patung Tuhan Yesus di Timor Leste, dan tangga St. Yusuf di Amerika. Beberapa konten video tersebut menjadi viral dan secara tidak langsung malah membuka pikirannya untuk lebih fokus membuat konten khusus Katolik. Mateo merasa banyak hal yang bisa dibahas dan didiskusikan mengenai kekatolikan dalam kemasan yang lebih ringan, seru, danorang muda banget. Karena selama ini orang muda melihat bahwa pembahasan mengenai Katolik begitu serius dan struktural. Oleh karena itu konten @majuskatolik berusaha dibuat lebih menarik, singkat, padat, namun informatif.

 

Awal membuat konten @majusberkarya, Mateo terinspirasi dari konten kreator Nas Daily. Nas Daily adalah sebuah akun di platform media sosial Instagram yang dibuat oleh Nuseir Yassin, seorang Israel pada tahun 2016. Konten yang dibuat berupa video pendek yang bertujuan menginspirasi dan memberikan informasi mengenai berbagai topik dan pengalaman kehidupan sehari-hari di berbagai negara. Konten Nas Daily yang menarik ini menginspirasi Mateo untuk membuat konten-konten video tempat-tempat ziarah yang dikunjungi bersama dengan keluarganya. Awalnya dia tidak tertarik mengenai hal-hal seputar rohani. Sejalan dengan waktu karena perjumpaan dengan komunitas dan teman-teman baru, hidupnya berubah dan imannya pun semakin bertumbuh. Sebagai ungkapan syukurnya, Mateo menggunakan talenta yang dimilikinya untuk membuat akun @majuskatolik. Dari sini Mateo belajar untuk semakin dekat dengan Tuhan melalui cara dan sesuatu yang sederhana. Dia juga ingin membagikan kepada followers-nya bahwa Katolik tidak seserius yang dibayangkan.

 

Akun @majuskatolik ini dikelola Mateo bersama dengan tiga temannya, yaitu Rara, Andrea, dan Sixtus. Konten-konten yang dibahas dalam akun ini mengenai tempat ziarah, gereja, taman doa, budaya gereja, dan fakta tentang Katolik yang unik. Terkadang juga berbagi pengalaman seperti ikut serta dalam acara World Youth Day (WYD) 2023 di Portugal. Ketika mengikuti WYD 2023 banyak tempat ziarah dan gereja dengan sejarah yang menarik untuk dibahas karena Eropa merupakan pusat perkembangan Katolik. Mereka ingin berbagi pengalaman mengunjungi tempat ziarah dan gereja kepada followers yang mungkin bisa menjadi destinasi impian mereka atau masuk ke bucket list mereka. Dalam setahun membuat konten, akun ini mengalami perkembangan yang begitu cepat hingga mencapai 50.000 followers. Banyak orang muda yang mengikuti dan tak sedikit pula orang tua yang juga menyukai kontennya. Tak jarang mereka juga memberikan rekomendasi destinasi tempat ziarah, gereja atau taman doa agar dikunjungi oleh tim @majuskatolik.

 

Mengelola akun @majuskatolik bukanlah sesuatu yang mudah, pasang surut dialami. Namun tetap bersyukur karena memiliki tim yang sekarang totalnya berjumlah 7 orang dan bisa diandalkan. Hampir semua anggota tim @majusberkarya masih kuliah sehingga belum bisa berkomitmen 100%. Beban kerja tetap mampu ditangani dengan saling berkomunikasi dan mem-backup satu sama lain agar konten tetap konsisten. Para anggota tim ini melakukannya dengan penuh pelayanan, sukarela, saling menguatkan, dan mendukung. Dari awal membuat konten hingga berkembang sampai sekarang, salah satu rahmat yang disyukuri adalah bisa mengajak beberapa orang muda yang awalnya followers untuk menjadi tim.

 

 

Salah satu tantangan yang dihadapi adalah menghadapi komentar negatif dari para netizen, terutama karena membahas mengenai agama. Meskipun demikian ada juga banyak komentar orang-orang Katolik yang senang dengan konten yang diberikan. Bahkan mereka mengucapkan terima kasih. Beberapa OMK atau bahkan pastor paroki gereja yang dibahas dalam akun @majuskatolik terkadang ikut bangga dan senang.

 

Tim @majuskatolik juga merasa senang karena mendapatkan konten menarik dan gereja atau tempat ziarah semakin dikenal luas. Selain itu, tantangan dalam membuat konten gereja atau tempat ziarah di suatu daerah adalah dana untuk transportasi dan akomodasi ke lokasi. Karena pada dasarnya akun ini tidak berfokus untuk mendapatkan profit atau penghasilan, dana yang digunakan terbatas. Harapannya, setelah ini ada sponsor atau donasi sehingga mereka bisa mengunjungi lebih banyak gereja kecil atau kuno untuk mengangkat dan memberikan nilai tambah untuk gereja ini.

 

Dari pengalaman ini, Mateo dan tim belajar jika akun ini ingin lebih berkembang dan kuat, perlu adanya komunitas. Ada mimpi besar untuk menjadikan akun ini sebagai sarana kolaborasi dengan followers, berbagi pendapat, tempat sharing, bahkan menjadi tempat berbagi cerita yang mengubah hidup, bisa menjadi inspirasi bagi orang muda lainnya, dan menjadi komunitas untuk mendalami iman katolik dengan cara yang lebih seru dan ringan. Menurut Mateo, orang muda penting memiliki komunitas yang saling merangkul, menerima, dan bertumbuh bersama agar iman semakin berkembang sebab memang ada keprihatinan terkait pertumbuhan iman orang muda. Berdasarkan pengalamannya, kegiatan lingkungan atau pendalaman alkitab hanya dihadiri oleh orang-orang yang sudah tua serta menggunakan bahasa yang kurang sesuai dengan anak muda sehingga mereka menjadi mager untuk mengikuti kegiatan ini. Berawal dari komunitas pula, ia dan teman-temannya memiliki ide untuk membuat @majuskatolik, memulai dengan hal-hal kecil seperti membuat konten mengenai tempat ziarah yang ternyata berdampak bagi banyak orang.

 

Dalam perjalanan Mateo membuat konten @majuskatolik, pengalaman yang mengena di hati adalah ketika mengikuti World Youth Day 2023 di Portugal. Karena terbiasa berada di lingkungan orang muda Indonesia, ia kaku ketika bertemu dengan teman-teman dari seluruh dunia. Hal ini memberi energi yang berbeda serta membuka pikirannya. Mereka sangat merangkul dan saling mendukung satu sama lain selama WYD berlangsung. Banyak komunitas orang muda Katolik yang tidak ada di Indonesia namun banyak di luar negeri. Dari pengalaman ini, ia menjadi tahu bahwa orang muda Katolik bisa diajak berkolaborasi bersama. Bahkan, dari sini dia berkenalan dengan beberapa konten kreator akun Katolik dari Indonesia seperti @saintpedia. Hal ini mengubah perspektifnya. Ternyata banyak orang muda Katolik yang peduli dan mau membuat konten-konten tentang kekatolikkan secara lebih menarik dan ringan. Pengalamannya berdinamika dengan orang muda katolik, baik di Indonesia maupun luar negeri, membawanya pada sebuah pesan agar orang muda jangan lupa bersyukur. Terkadang sebagai orang muda kita merasa hidup oke, financial freedom karena hasil kerja keras sendiri, merasa tidak puas dengan apa yang didapat saat ini. Padahal, di balik semua kemudahan dan berkat, ada Tuhan yang mendukung kita. Kita sebagai orang muda selalu ingat untuk bersyukur dan mengingat Tuhan, salah satunya dengan menggunakan talenta yang diberikan untuk memuliakan nama-Nya. Hal ini seperti yang didoakan Mateo setiap pagi atas hari baru agar dia bisa tetap melanjutkan ceritanya, melanjutkan berbagi pengalaman melalui kontennya di @majuskatolik sehingga bisa membantu orang muda di luar sana yang membutuhkan sapaan Tuhan melalui kontennya.

 

Kontributor: Margareta Revita – Tim Komunikator Jesuit Indonesia

More
articles

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *