Yayasan Kanisius yang bergerak di bidang pendidikan kini telah berusia 102 tahun, tepatnya pada tanggal 21 Oktober 2020. Pada 1918 telah didirikan Canisius Vereniging di Muntilan dan pada 21 Oktober 1918 di kediamannya di Cipanas. Gubernur Hindia Belanda menandatangani akta pendirian Canisius Vereniging sehingga dengan demikian memberi status hukum resmi. Perasaan syukur atas segala hal baik yang ditaburkan sejak awal pendiriannya hingga saat ini patut dirayakan secara sepantasnya. Bagi Romo Mintara SJ, puncak syukur ini harus dirayakan dengan Ekaristi karena itulah puncak syukur perayaan 102 tahun Yayasan Kanisius.
Segala rencana yang telah dicanangkan pada masa sebelum merebaknya pandemi, terutama kegiatan-kegiatan untuk menyambut perayaan ulang tahun Yayasan Kanisius, banyak yang tidak terjadi dan tidak terlaksana. Akan tetapi, hal tersebut tidak mengurangi rasa syukur dari lubuk hati terdalam guru-guru dan para siswa siswi yang bernaung di bawah Yayasan Kanisius bahkan juga alumni sekolah-sekolah Kanisius serta para donatur yang dengan murah hati selalu membantu Yayasan Kanisius.
Setidaknya ada beberapa hal yang diusahakan untuk menandai rasa syukur ini. Yayasan Kanisius Cabang Semarang dan Surakarta membuat frame foto digital atau twibbon sehingga semua yang terlibat di dalam Yayasan Kanisius dapat mengunggah foto mereka di media sosial dengan bertuliskan “Selamat Ulang Tahun Ke-102 Yayasan Kanisius”. Berbagai model foto yang diunggah dalam sosial media mereka ada berbagai macam, ada yang model selfie maupun model foto bersama. Hal ini bukan semata untuk pamer atau menunjukkan kegembiraan secara dangkal, melainkan sebagai sarana menunjukkan kesatuan hati dan budi di antara masing-masing pribadi di dalamnya. Selain itu, guru, murid, warga sekitar lingkungan sekolah, alumni, mitra kerja dan juga donatur memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada Yayasan Kanisius dalam video yang diunggah di channel Youtube Yayasan Kanisius Pusat Semarang.
Selain photo twibbon tersebut, Yayasan Kanisius Cabang Semarang mengadakan webinar bekerja sama dengan Penerbit-Percetakan PT Kanisius, yaitu launching Buku Home Visit pada 20 Oktober 2020. Buku ini merupakan kumpulan tulisan dari beberapa guru mengenai pengalaman mereka mengajar para murid di tengah pandemi ini. Guru-guru mengunjungi murid-muridnya karena tidak bisa melakukan pembelajaran daring. Banyak kisah menarik dan menyentuh tentu bisa dibaca secara menyeluruh di dalam buku yang diberi judul Home Visit tersebut.
Yayasan Kanisius Cabang Semarang juga mengadakan rekoleksi berantai untuk semua guru dan karyawan, di mulai dari rekoleksi ketua rayon yang dipimpin oleh Romo Mintara SJ, kemudian ketua rayon memimpin rekoleksi untuk kepala sekolah dan kemudian kepala sekolah memimpin rekoleksi di unit sekolah masing-masing untuk para guru dan karyawan sekolah.
Tepat 102 tahun Yayasan Kanisius, yaitu Rabu, 21 Oktober 2020, kami mengadakan misa syukur yang dipimpin oleh Romo Provinsial Serikat Jesus Indonesia, Romo Beni SJ dan didampingi oleh Romo Martin SJ serta Romo Mintara SJ. Dalam homili, Romo Beni bercerita sedikit mengenai dirinya sebagai seorang alumnus sekolah Kanisius dan juga berkisah tentang ayahnya yang pernah menjabat sebagai kepala sekolah SMK SPP Kanisius Ambarawa. Pengenangan tersebut adalah bagian dari nostalgia. Tentu, dengan umur yang sudah tidak lagi muda, ada banyak hal yang bisa dikenang dan disyukuri. Namun, Romo Beni SJ mengajak kita untuk tidak berhenti hanya pada hal tersebut, tetapi mengajak semua untuk semakin bersemangat dan maju. Mgr. Rubiyatmoko juga berpesan kepada Yayasan Kanisius Kanisius untuk terus maju agar semakin menarik bagi anak-anak Katolik. Tentu semua hal itu adalah undangan bagi siapa saja yang berada di dalam Yayasan Kanisius yang bergerak di bidang pendidikan, yang sekarang ini menegakkan tiang-tiang penopang Kanisius untuk selalu hadir melayani anak-anak Indonesia, mendidik mereka untuk menjadi orang muda penerus bangsa ini.
Di usia yang sedemikian panjang, lebih tua daripada usia kemerdekaan Indonesia, Yayasan Kanisius sudah hadir untuk mendidik orang-orang muda serta menjadi sarana bagi para misionaris untuk mengembangkan Gereja lokal di tanah misi. Romo Beni SJ mengajak semua saja yang terlibat di dalam Yayasan Kanisius ini untuk menegakkan fondasi yang kokoh di bidang pendidikan, terutama dalam mendidik anak-anak negeri ini. Semoga nantinya semua dari kita, masih dapat menantikan ulang tahun-ulang tahun yang berikutnya sambil terus berjalan bersama orang muda dan juga menunjukkan jalan kepada Allah melalui sarana pendidikan di Yayasan Kanisius. Terima kasih atas segala doa, perhatian dan jerih payah untuk terus menegakkan fondasi yang dulu telah dicanangkan oleh para pendahulu. Selamat ulang tahun Kanisiusku.
Joseph Marendra Dananjaya, SJ