Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) sedang gencar-gencarnya menjalankan Arah Dasar Keuskupan periode 2022-2026 dengan tema “Tidak Jemu-jemu Mengusahakan Kebaikan Bersama.” Demi mewujudkan cita-cita tersebut, tahun ini KAJ mengangkat tema “Kesejahteraan Bersama” yang bertujuan untuk meningkatkan martabat manusia dengan cara lebih memperhatikan yang tersisihkan dan berkekurangan. Lebih lanjut, hal ini selaras dengan salah satu poin dalam UAP (Universal Apostolic Preferences) yaitu “Berjalan bersama yang Tersingkir.” Ini juga menjadi tema UAP yang sedang dicoba didalami dan direfleksikan oleh para Skolastik Kolese Hermanum pada tahun 2023 ini.
Dalam rangka mewujudkan sekaligus terlibat sebagai pribadi yang berjalan bersama yang tersingkir, Para Skolastik Kolese Hermanum di Unit Pulo Nangka mengusahakan sebuah gerakan. Bekerja sama dengan Bu Fifi, seorang sahabat awam yang begitu murah hati menyumbangkan sebagian dari miliknya, para frater Pulo Nangka membagi-bagikan kupon makanan setiap minggunya. Kupon dengan nilai Rp 10.000 sebanyak 30 buah ini dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan di sekitar frateran Pulo Nangka. Kupon tersebut dapat ditukarkan dengan seporsi makan siang seharga Rp 12.000, sehingga penerima kupon cukup mengeluarkan uang Rp 2.000 untuk seporsi makan siang mereka.
Menghargai hakekat kerja mereka
Pada tahap awal perencanaan program ini, kami menemui Bu Nurhayati yang merupakan rekan dari Bu Fifi. Beliau menjalankan program yang sama di daerah sekitar tempat tinggal Bu Fifi. Dalam perbincangan dengannya, para frater mengetahui alasan mengapa para penerima kupon tetap perlu membayar Rp 2.000, yaitu menghargai penerima kupon sebagai manusia yang setara.
Keinginan untuk nguwongke dan membuat penerima bantuan tetap memiliki harga diri adalah tujuan dari program ini. Bu Nurhayati bercerita awalnya dia sempat bertemu orang yang tersinggung ketika diberi kupon makan seharga Rp 12.000. Orang tersebut tersinggung karena disangka tidak mampu membeli makanan dan menolak kupon yang diberikan. Dengan penolakan tersebut, Bu Fifi tersadar bahwa yang dibutuhkan orang-orang tersebut bukan hanya makanan, namun juga pengakuan harga diri. Mereka ingin dihargai sebagai manusia yang bekerja dan berpenghasilkan demi kebutuhan harian mereka. Maka dari itu, mereka tetap diberi kesempatan untuk membayar makanan yang mereka makan. Dengan membayar Rp 2000 mereka tidak menjadi “peminta-minta” yang begitu saja mendapatkan makanan, tetapi menjadi seorang yang tetap mampu membeli makanan untuk mereka. Tema “Berjalan Bersama” dalam hal ini terwujud nyata dalam bagaimana menghargai orang-orang ini sebagai manusia biasa yang mampu bekerja dan membeli makanan dari hasil jerih payah mereka.
Program ini telah berjalan sejak bulan Oktober 2022 hingga sekarang. Jumlah total kupon makanan yang telah dibagikan sudah lebih dari 270 buah. Sasaran utamanya adalah para pemungut dan pemilah barang bekas, petugas keamanan, pedagang asongan, penyapu jalanan, penjual buah, penjual mainan, dan orang-orang lain yang melintas di sekitar frateran Pulo Nangka.
Menjadi Saluran Rahmat-Nya
Ketika merefleksikan kegiatan ini, kami menyadari bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan sederhana yang berahmat. Para penerima kupon setidaknya bisa terbantu dalam biaya satu kali makan. Kami juga melihat pancaran sinar harapan ketika berjumpa dan mendengarkan kisah mereka yang merasa diperhatikan.
Di lain sisi, melalui senyuman para penerima kupon, kami semakin bisa bisa bersyukur karena tindakan sederhana ini menjadi perpanjangan tangan dan saluran rahmat-Nya. Kegiatan membagikan kupon semakin membuat kami sadar bahwa sumber rahmat dan kebaikan adalah Allah sendiri yang kerap hadir dalam pribadi-pribadi baik di sekitar kita. Perjumpaan dengan sesama yang lebih membutuhkan juga mengasah kepedulian dan aksi nyata untuk mereka. Rasa syukur ini sekaligus memupuk harapan agar semakin diberi rahmat memiliki rasa merasa Kristus yang begitu mencintai dunia ini sehingga lebih bisa meneladan cara-Nya dalam mengasihi sesama kami.
Maukah Anda juga menjadi saluran rahmat Allah bagi sesama di sekitar Anda?
Kontributor: Fr. Petrus Guntur Supradana, S.J. – Skolastik Filosofan di Kolese Hermanum Jakarta