capture imaginations, awaken desires, unite the Jesuits and Collaborators in Christ mission

Pentakhtaan Relikui St. Ignatius Loyola dan Pemberkatan Gedung Pastoral St. Paulus – Paroki St. Ignatius Loyola, Semplak, Bogor

Date

“Dengan diterimanya relikui ini, kami berharap Paroki Santo Ignatius Loyola semakin diperkaya oleh semangat Ignatius. Kehadiran relikui ini bukan hanya lambang, tapi juga pengingat akan panggilan untuk hidup kudus, melayani dengan cinta tanpa batas, dan menghidupi semangat ‘Magis’ dalam memberikan yang terbaik bagi Allah dan sesama. Semoga seluruh umat paroki terinspirasi oleh teladan Santo Ignatius Loyola untuk terus bertumbuh dalam iman, harapan, dan kasih. Semangat Ad Maiorem Dei Gloriam, demi kemuliaan Allah yang lebih besar, kiranya menjadi pegangan dalam setiap karya dan doa. Kami percaya bahwa dengan menghormati dan dengan perantaraan Santo Ignatius, paroki ini akan semakin diberdayakan untuk hidup dalam terang Injil.“

 

Pesan harapan itu menjadi penutup surat penyerahan relikui Santo Ignatius Loyola yang dibacakan oleh Pater Benedictus Hari Juliawan, S.J. dalam perayaan Ekaristi di Gereja Santo Ignatius Loyola, Semplak – Bogor pada Sabtu, 25 Januari 2025. Usai pembacaan surat, relikui berupa potongan jubah Santo Ignatius Loyola ditakhtakan di altar dengan iringan lagu Amare et Servire (Mencintai dan Melayani).

 

Umat Paroki Semplak tidak hanya bersukacita atas anugerah penyerahan relikui, tetapi juga bersyukur atas pemberkatan dan peresmian Gedung Pastoral Santo Paulus. Tak hanya itu, umat sekaligus bersukacita atas ulang tahun ke-61 RD. Antonius Dwi Haryanto (Romo Anton) yang sejak tahun 2017 menjadi Pastor Kepala Paroki Semplak. Sukacita-sukacita ini dirayakan dalam Ekaristi yang dipimpin secara konselebrasi oleh Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM (Uskup Keuskupan Sufragan Bogor), Mgr. Christophorus Tri Harsono (Uskup Keuskupan Sufragan Purwokerto), RD. Kol (Sus.) Yoseph Maria Marcelinus Bintoro (Wakil Uskup umat Katolik di lingkungan TNI dan POLRI), Pater Benedictus Hari Juliawan, S.J. (Provinsial Serikat Jesus Provinsi Indonesia), RD. Antonius Dwi Haryanto (Pastor Paroki Semplak saat ini), dan RD. Ridwan Amo (Pastor Paroki Semplak yang pertama).

 

Mgr. Paskalis merefleksikan pertobatan Santo Paulus dalam homilinya. Tuhan mengambil inisiatif memanggil manusia untuk berkarya bersama Dia, bahkan hingga saat ini. Ia mengambil tindakan untuk mempertobatkan Saulus, seseorang yang bersemangat menghancurkan pengikut Yesus. Tuhan lalu mengubahnya menjadi misionaris agung yang memberitakan Yesus kemana pun ia pergi. Mgr. Paskalis juga mengambil contoh Mgr. Tri Harsono yang lahir dari rahim paroki Semplak dalam keluarga Komando Pasukan Gerak Cepat Angkatan Udara. Mgr. Tri dipilih Tuhan untuk berkarya memberitakan nama Tuhan dengan menjadi uskup Purwokerto. Mgr Paskalis mengajak umat Semplak, yang memilih St. Ignatius Loyola sebagai pelindungnya, untuk mengikuti Kristus dengan cara Santo Ignatius: memiliki ketaatan total pada Gereja Katolik apapun keadaannya. 

 

Dalam kata sambutannya, Romo Anton berterima kasih kepada seluruh pihak, baik dari Keuskupan Bogor, Pangkalan Udara TNI-AU, dan seluruh umat yang telah terlibat dalam dinamika perjalanan pembangunan paroki ini. “Semua sukacita ini terjadi karena rahmat dan kasih Tuhan yang sangat luar biasa.”

 

Romo Anton secara khusus berterima kasih kepada Pater Benny dan Pater Windar dari Provinsialat Serikat Jesus Provinsi Indonesia atas anugerah relikui yang diberikan kepada umat paroki Semplak. Ini tak lepas dari orang-orang yang mencintai Santo Ignatius, khususnya pasutri Antonius Imam Toni dan Retno yang telah sekian lama mencari relikui ini dan berhasil mendapatkannya dari Provinsialat Serikat Jesus.

 

Selayang Pandang Paroki St. Ignatius Loyola, Semplak – Bogor

Paroki Semplak adalah bagian dari Keuskupan Sufragan Bogor yang memiliki keunikan tersendiri. Terletak di kawasan Pangkalan Udara (Lanud) Atang Sendjaja, paroki ini tergolong paroki muda karena baru dikukuhkan pada 1 Agustus 2015 setelah sebelumnya menjadi bagian dari karya pelayanan Paroki Katedral Bogor. Komunitas umat Katolik Semplak mulai terorganisasi pada tahun 1964. Kemudian pada tahun 1977 umat Katolik dan Protestan mendapatkan fasilitas gereja oikumene dari pimpinan Pangkalan Udara. Gedung gereja tersebut kemudian difungsikan sebagai kapel Santo Petrus oleh umat Katolik dan menjadi gereja Sola Gratia bagi umat Protestan. Meskipun berdiri di tanah milik TNI AU, umat Katolik Semplak tak hanya berasal dari kalangan kategorial TNI AU tapi juga umat non militer yang tinggal di luar kompleks Pangkalan Udara.

 

Pertambahan jumlah umat di wilayah St. Petrus Semplak sangat menggembirakan, hingga pada tahun 2005 pengurus wilayah mengajukan pembangunan gereja Katolik kepada Komandan Pangkalan Udara dan disetujui oleh Kepala Staff Angkatan Udara Republik Indonesia. Tanggal 8 September 2006 adalah hari yang sangat bersejarah karena wilayah Semplak dinaikkan statusnya menjadi stasi. Pada hari itu pula, gereja baru diberkati oleh Mgr. Michael Cosmas Angkur, OFM dan diresmikan oleh komandan pangkalan udara Atang Sendjaja, Marsekal Pertama Ignatius Basuki, yang nama baptisnya menjadi inspirasi bagi penamaan paroki Semplak. 

 

Mengutip sambutan Pater Benny, nama Ignatius Loyola adalah nama yang amat tepat bagi paroki yang berlokasi di lingkungan militer ini. Santo Ignatius awalnya adalah seorang prajurit dengan ambisi yang luar biasa. Namun setelah cita-citanya pupus akibat terkena mortir pada pertempuran di Pamplona, ambisi besarnya diserahkan pada apa yang dikehendaki Allah. “Apapun yang aku lakukan adalah demi besarnya kemuliaan Tuhan.

 

Pertumbuhan umat disertai juga dengan kebutuhan bangunan untuk memfasilitasi kegiatannya. Dirasa perlu juga untuk membangun pastoran yang dapat ditinggali oleh lebih dari satu orang pastor. Oleh karena itu, sejak tahun 2019 mulai dibentuk panitia pembangunan sarana pastoral, meski pelaksanaan pembangunannya baru bisa terlaksana pada Januari 2024 setelah terbit izin dari Pangkalan TNI AU. Penantian panjang umat paroki Semplak berakhir indah dengan pemberkatan dan peresmian gedung pastoral pada pesta pertobatan Santo Paulus, 25 Januari 2025.

 

Semoga kehadiran relikui Santo Ignatius Loyola dan peresmian gedung pastoral Santo Paulus semakin menambah semangat kerohanian dan memperkuat iman umat paroki Semplak.

 

Kontributor: Ignatia Marina

More
articles

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *