Situasi Pandemi covid-19 memang membuat banyak hal menjadi kacau. Namun,semangat dan pengharapan dalam pribadi seseorang diharapkan terus berkobar. Tak mau menyerah dengan keadaan, begitulah yang tergambarkan dalam benak para penggagas pasar online Gereja Santa Theresia Bongsari.
Kala itu, hadir Mas Triyanto, Cirilus Febrianto dan Frans Heri berjumpa dan berbincang terkait situasi umat paroki di tengah pandemi covid-19. Mereka mengutarakan keprihatinannya atas kehidupan sosial ekonomi umat akibat dampak covid19. Ada umat yang kehilangan pekerjaan karena PHK, ada yang sama sekali tidak dapat order kerjaan, ada yang pendapatannya berkurang drastis dan masih banyak hal lagi yang memusingkan. Mereka pun menyampaikan gagasannya pada Pastor Paroki untuk membentuk wadah yang bisa membantu umat berjualan. Martinus Triyanto mengugkapkan, “semangat dasar dari pembentukan pasar online Gereja Santa Theresia Bongsari adalah kepedulian terhadap situasi berat yang dihadapi umat. ” Sedangkan Cirilius Febriato dan Frans Heri bercerita, ” Sebetulnya awalnya kami tidak punya rencana sama sekali, apalagi terkait dengan rencana ke depan bagaimana juga belum jelas. Pokoknya kami harus bertemu romo dulu untuk membicarakan pemikiran dan gerakan batin ini. Prinsip kita learning by doing. Jalankan sambil belajar… soalnya secara teknis dan kewenangan pun, kami sadar bahwa kami bukan siapa-siapa.
Maka lahirlah wadah Pasar online Santa Theresia Bongsari untuk memfasilitasi umat berjualan sebagai bentuk kehadiran Gereja di tengah kegalauan umat menghadapi pandemi covid-19. ” Rm Eduardus Didik Chahyono SJ, selaku Pastor Paroki Santa Theresia mendukung upaya tersebut. Tanpa terlalu ribet dengan persoalan organisasi, segeralah dipilih media sosial yang memungkinkan perjumpaan antar penjual dan pembeli ini terjadi. Sejumlah orang merelakan dirinya untuk menjadi admin media sosial tersebut. Umat begitu gembira dengan kehadiran pasar online St. Theresia Bongsari. Kebingungan yang tadinya menyelimuti hati umat kini sedikit tersibak. Harapan dan antusias kembali menyala.
Umat dimungkinkan untuk kembali menekuni dan menapaki kehidupannya. Pelan-pelan tapi pasti Pasar online St Theresia menampakkan kegairahannya dan manfaatnya bagi umat. Sisilia Dewayani, selaku anggota group,menyatakan, ” Kami senang dengan wadah pasar online. Wadahnya bagus dan sangat bermanfaat membantu perekonomian umat. ” Pada 21-27 Juni 2020, diadakan periode berhadiah bagi para pembeli di Pasar Online St. Theresia. 4 pemenang mendapatkan hadiah paket menu makanan istimewa. Selanjutnya, masih Pasar online masih akan mengadakan undian bagi-bagi hadiah untuk para pembeli. Para sponsor berkenan untuk mendukung gairah bertransaksi dengan menyediakan hadiah-hadiah yang menarik. Sungguh sebuah gerakan istimewa yang lahir dan hidup karena dasar cinta, perhatian dan kepedulian. Pandemi Covid-19 tak mematikan jiwa dan hati manusia.
Eduardus Didik Cahyono, SJ