Mengapa Allah datang kepada kita, dalam rupa seorang bayi? Bayinya pun bukan dari keluarga yang kaya-raya, bahkan tidak memiliki gelar atau status melainkan seorang bayi yang lahir dari keluarga sederhana.
Pernahkah pertanyaan tersebut terlintas di benak Anda? Pertanyaan yang cukup sulit dijawab ini dilontarkan oleh Pastor Kepala Paroki Blok B, Gereja St. Yohanes Penginjil, Pater Antonius Dhimas Hardjuna, S.J. dalam homilinya pada Perayaan Ekaristi Malam Natal 2021.
Sudahkah Anda menemukan jawabannya? Jawabannya adalah Allah ingin kita mendekat. Ia hadir di dunia memilih sosok yang sederhana, menjadi bayi biasa agar manusia mendekatkan diri kepada-Nya. Inilah kisah Natal.
“Natal artinya kita diajak menatap Allah dalam rupa bayi yang sederhana tapi berdaya kuat. Bayi ini membuat kita merdeka, bebas memilih, dan membukakan jati diri kita yang sesungguhnya, bahwa dalam diri kita ada sesuatu yang baik yang mengajak kita untuk membangun suatu persaudaraan,” tutur Pater Dhimas.
Hal ini juga selaras dengan Pesan Natal 2021 dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) yakni Cinta Kasih Kristus yang Menggerakan Persaudaraan.
Pater Dhimas juga menambahkan bahwa Natal mengajarkan kita tentang makna kerendahan hati dan kesederhanaan yang melebur dalam hidup sehari-hari. Dalam Injil Lukas 2:1-14 tertulis, “Maria melahirkan anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di palungan karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.” Bagi Pater Dhimas, Lukas hendak menyampaikan bahwa dalam kisah kelahiran Yesus, Yosef dan Maria bukan ditolak tetapi memang penginapan ketika itu sudah penuh sehingga hanya tersedia tempat umum untuk beristirahat di situ. Kalau zaman sekarang mungkin dapat dibayangkan seperti suasana mudik. Maria melahirkan Yesus di tempat yang mudah dijangkau oleh khalayak umum (orang biasa), misalnya rest area.
Pada kesempatan yang sama, Pater Dhimas juga menyampaikan permenungan saat Perayaan Ekaristi Malam Natal bersama OMK. “Allah berkata, Aku mengasihimu dengan kasih yang abadi.” Manusia dengan segala kerapuhan dan kelemahannya menanggung derita. Yesus pun merasakan hal sama, menanggung penderitaan, kelemahan, dan kerapuhan kita karena Ia begitu mengasihi kita. Kasih adalah rahmat yang diberikan Allah kepada kita dan Yesus hadir di tengah-tengah kita untuk memberitahukan hal itu. “Sekarang, maukah kita membagi kasih Allah itu kepada saudara kita?” tanya Pater Dhimas
Tahun ini adalah kali kedua merayakan Natal dalam suasana pandemi. Tahun 2021 ini, Perayaan Ekaristi Natal Paroki Blok B diselenggarakan di dua tempat, yakni di Aula St. Ignatius, Gedung Yohanes, Melawai dan GOR Sekolah Pangudi Luhur, Jakarta Selatan secara tatap muka dan ditayangkan secara daring di Youtube Official Komsos Paroki Blok B. Perayaan Ekaristi ini diperuntukkan tidak hanya bagi lansia dan umum, tetapi secara khusus juga dipersembahkan bagi orang muda. Perayaan Ekaristi Malam Natal dirayakan secara meriah bersama para imam yang berkarya di Paroki Blok B, yakni Pater Justinus Muji Santara, S.J. dan Pater Aluisius Pramudya Daniswara, S.J. Misa Natal pagi, 25 Desember, dirayakan bersama Pater Rafael Mathando Hinganaday, S.J. dan Pater Agustinus Suharyadi, S.J.
Karina Chrisyantia – Elisabeth Bait (Komsos Paroki Blok B)
Foto Head: Kandang Natal di Aula St. Ignatius, Gedung Yohanes, Blok B, Melawai.
(Dokumentasi: Komsos Paroki Blok B)
Foto 2: Pater Dhimas membagikan komuni saat Perayaan Ekaristi Hari Natal Kaum Muda, 24 Desember 2021, di GOR Pangudi Luhur, Jakarta Selatan.
(Dokumentasi: Komsos Paroki Blok B)