Pada tanggal 28 Februari – 1 Maret 2020 Tim SAV Puskat (Rm. Murti, Rm. Iswara, Bu Elis, dkk) mendampingi Bina Rohani atau Rekoleksi Audio Visual yang dijalani oleh suster-suster senior OP di Kampoeng Media, Sinduharjo. Sejumlah 31 suster yang sudah berpesta perak dalam hidup membiara (usia 55 – 75 tahun) mengikuti dinamika latihan rohani dengan metode simbolis, yaitu mengintegrasikan alam, seni, dan audio-visual. Tema yang menjadi kerangka pengolahan hidup rohani selama 3 hari itu adalah “Aku, Alam, dan Tuhan.”

Saat kedatangan, mereka disambut dengan “Wayang Dominikus” yang dimainkan oleh dua teaterawan (Mas Sambodo dan Mas Kuncoro). Wayang Dominikus yang dipentaskan di tepian sungai Boyong ini menyajikan spiritualitas Santo Dominikus yang dikemas dalam puisi dan pantomim. Setelah itu para peserta diajak untuk mengadakan ziarah makna dengan mengkontemplasikan beberapa cerita yang dilukis di beberapa tembok gedung.
Saat malam harinya juga diadakan persiapan untuk pengolahan hidup selama hari kedua. Pada saat itu semua suster sepakat untuk mematikan gadget di sepanjang hari kedua. Aktivitas hari kedua diawali dengan melakukan eksodus, yaitu berdoa meditasi di tengah alam secara sendiri-sendiri, dengan mengikuti gerak batin dan mengenali tanda-tanda pewahyuan Tuhan melalui alam yang dijumpai. Acara eksodus ini dilakukan dalam keheningan selama 1 jam. Setelah itu acara dilanjutkan dengan refleksi pribadi dan sharing kelompok. Hasil sharing diolah lebih lanjut oleh kelompok masing-masing dan diekspresikan dalam misa kreatif petang harinya.
Pada awal hari ketiga para peserta melatih doa kesadaran di alam terbuka secara terbimbing. Setelah itu, mereka dibawa menggeluti kembali pengalaman berdoa di alam melalui liputan video pendek dan kemudian mereka diajak untuk membuat refleksi tentang dirinya dan alam.
Pengolahan rohani berikutnya dilakukan dengan bertitik tolak dari film “Museum Kejujuran” yang diproduksi oleh SAV Puskat bersama KWI berdasarkan Nota Pastoral KWI 2018, “Panggilan Gereja dalam Hidup Berbangsa: Menjadi Gereja yang Relevan dan Signifikan”. Satu jam menjelang misa penutup setiap peserta menuangkan buah-buah rohani yang diperoleh selama rekoleksi dengan melukis pada telenan. Lukisan yang mereka buat menjadi bahan sharing di dalam misa, dan dibawa pulang sebagai pengingat untuk ditindaklanjuti.

Prinsip rekoleksi yang diterapkan ini pada dasarnya ingin “menyampaikan pesan melalui perasaan”. Hal ini bagi para peserta dirasakan sebagai metode yang pas sekali karena membuat mereka tersentuh dan dapat berefleksi lebih dalam tentang perjuangan hidup pribadi sebagai biarawati, dalam hidup berkomunitas, dan juga dalam kerasulan mereka. Alam dan struktur bangunan di Kampoeng Media bagi mereka sungguh inspiratif, menggetarkan, dan membuat mereka kerasan dan seakan-akan “tidak ingin turun gunung” seperti pengalaman St. Petrus, St. Yakobus dan St. Yohanes di gunung Tabor. Para suster setelah rekoleksi dapat kembali ke tempat mereka masing-masing dengan penuh semangat dan berbahagia. Proses rekoleksi dan kesan-kesan peserta dapat disaksikan melalui youtube (ketik: Media dan Spiritualitas Suster Senior OP).
Ketika wabah Virus Korona Covid-19 mulai merebak di Indonesia, SAV Puskat bersama sutradara Rm. Murti menyiapkan program-program talkshow tentang virus ini untuk membangun kesadaran masyarakat menghadapi wabah ini.
Dalam kerjasama dengan Rumah Sakit Panti Rapih, MoTv episode ke-7 mengupas tentang Virus Korona Covid-19 bersama dr. Iswanto Sp.P, SCPP dan kemudian dalam episode ke-8 bersama suster perawat Kandida Eva yang membahas tentang cara mencuci tangan yang benar.
Program-program ini disebarkan lewat kanal youtube (MoTV SAV Puskat) dan media sosial lainnya. Dalam kerjasama dengan Jesuit Insight, kami juga mengadakan Live Streaming mengenai “Korona: Tulah dari Tuhan kah?” MoTv episode 10, 11 dan 12 menayangkan jawaban Rm. Bagus Laksana atas beberapa pertanyaan yang tidak sempat terjawab dalam live streaming tersebut. Anda yang tidak sempat mengikuti J-live Jesuit Insight bisa menyaksikannya di kanal Youtube Jesuit Insight https://youtu.be/fiwZIXe61E4.
Selain itu, bekerjasama dengan Tim Bp. Anton Pietra dari Semarang, SAV Puskat yang dimotori oleh Rm. Murti mengadakan gerakan penyemprotan disinfektan di kompleks Kampoeng Media. Setelah dilatih oleh Tim dari Semarang, Tim SAV mengadakan penyemprotan di rumah Komunitas Bener, dan kompleks Pusat Kateketik (Toko Puskat, PML, PPY, Pendikkat). Kami juga melatih tenaga lokal sehingga harapannya mereka dapat melanjutkan penyemprotan secara mandiri setiap tiga hari sekali.
Dengan adanya wabah yang belum jelas kapan berakhirnya ini selama Maret-April-Mei kegiatan training media, produksi film dan juga tamu-tamu di Kampoeng Media ditunda atau dibatalkan. Dengan demikian secara finansial juga sangat terasa imbasnya. Meski demikian SAV Puskat ikut berpartisipasi menyumbang sedikit dari kekurangannya untuk usaha-usaha kemanusiaan. Semoga wabah ini segera berakhir dan kita semua dapat kembali berkarya dalam situasi yang baru.
Iswarahadi
.