Dalam rangka bulan Ignatian 2021, Serikat Jesus Provinsi Indonesia bersama teman-teman Christian Life Community (CLC) mengadakan proyek bersama yang diberi nama Ignatian Life Project. Teman-teman CLC akan membagikan kisah dan refleksi atas hidup mereka dalam terang Spiritualitas Ignatian. Pengalaman hidup mereka seperti menjalankan bisnis, hidup berkeluarga, dan membangun relasi sejati itu akan dibingkai dalam 12 titik peziarahan St. Ignatius, yaitu dari Pamplona sampai Loyola.
Tentang CLC
Christian Life Community adalah komunitas kristiani yang mengakarkan cara hidupnya pada semangat St. Ignatius Loyola, seorang ksatria yang pulih dari luka dalam peperangan dan kemudian mendapatkan rahmat pertobatan yang luar biasa. Pengalaman mistik St. Ignatius yang bergulat dengan imannya justru menuntunnya pada pemberian diri secara total kepada Kristus di dunia ini. Setelah pertobatannya, Ignatius berusaha membantu banyak orang untuk mengalami perjumpaan personal dengan Tuhan lewat percakapan rohani maupun tindakan amal kasih kepada sesama. Ignatius kemudian menuliskan metode rohani untuk mengalami perjumpaan yang personal dan pengabdian diri secara penuh kepada Allah dalam buku Latihan Rohani.
Pada tahun 1563 di Roma, seorang Jesuit muda bernama Yohanes Leunis, mendirikan CLC sebagai wadah untuk orang-orang muda dalam memaknai hidupnya berdasarkan nilai-nilai kristiani. Mereka diajak untuk merefleksikan kehidupan mereka sehari-hari (persoalan dalam keluarga, pekerjaan, Gereja, dan berbagai hal lainnya) dengan terang Latihan Rohani. Setiap anggota CLC diajak untuk mendasarkan cara hidupnya pada spiritualitas, komunitas, dan pelayanan. Seperti yang tertuang dalam Prinsip Umum CLC nomor 8, setiap anggota CLC mengusahakan dirinya agar menjalankan misinya.
“Sebagai anggota umat Allah, kita menerima tugas perutusan menjadi saksi Kristus dengan seluruh sikap hidup, perkataan serta perbuatan di antara sesama manusia. Kita menyatukan diri kita dengan tugas perutusan-Nya untuk membawa kabar gembira kepada orang miskin, mewartakan kemerdekaan bagi para tawanan dan penglihatan baru bagi orang buta, membebaskan mereka yang tertindas dan mewartakan tahun kemurahan Allah”.
Ignatian Life Project
Ignatian Life project merupakan sebuah usaha untuk membagikan cara hidup sehari-hari berdasarkan semangat Ignatian. Di dalamnya akan disajikan kisah-kisah para anggota CLC sebagai orang-orang zaman ini yang terus bergumul dan menimba inspirasi dari St. Ignatius dalam seluk beluk kehidupan mereka. Menurut mereka, Ignatius adalah sosok yang pernah mempunyai “idola yg toxic”, pernah “bucin dan baperan”, dan mampu “move on”, dan mengarahkan hidupnya kepada Allah dalam cinta.
Teman-teman CLC juga mencoba untuk merefleksikan pengalaman mereka dalam membangun relasi persahabatan seturut pengalaman Ignatius. Mereka diajak untuk membangun hidup yang penuh komitmen satu sama lain sehingga persahabatan mereka tidak melulu merugikan atau hanya ingin untungnya saja. Dalam kisah yang akan dibagikan nanti setiap orang juga mengutarakan kisahnya mendapatkan kacamata baru dalam Kristus. Kaca mata baru ini berupa munculnya kesadaran untuk berubah, kesadaran untuk mengusahakan dirinya menjadi lebih baik dan juga kesediaan untuk melakukan perubahan.
Project ini dikoordinasi oleh Rius dan Ibra, anggota CLC Bandung. Script project ini dibuat oleh RD Rusbani Setyawan. Sebagai salah satu koordinator, Ibra melihat proyek ini sebagai kesempatan dan tantangan untuk terus bertumbuh dan berkembang dalam membagikan kekayaan Spiritualitas Ignatian.
“Ternyata tidak mudah untuk menyelaraskan frekuensi dan gagasan…merasanya sih masih muda tapi ketika ketemu yang muda beneran ternyata seleranya beda. Semoga ini menjadi kesempatan yang sungguh baik untuk memberikan diri agar sama-sama tumbuh dan expand the boundaries” demikian kesan Ibra.
Mari kita saksikan kisah-kisah mereka dalam platform media sosial Jesuit Indonesia dan CLC Indonesia selama bulan Juli 2021. Semoga kisah-kisah mereka menginspirasikan kita untuk berani melakukan perubahan seturut Injil dengan berakar pada Latihan Rohani.
Kontributor : Ignatius Windar Santoso, S.J.