Pandemi Covid-19 mengubah cara kita berelasi, cara kita bekerja, cara ekonomi dunia dijalankan, cara kita berdoa, dan cara kita menjalankan perutusan Serikat Jesus dalam Gereja. Di tengah berbagai perubahan ini, Pater Arturo Sosa mengundang kita untuk berani terus melangkah maju dalam upaya kita menciptakan dunia yang lebih adil dan manusiawi. Ia menegaskan, “Saya tidak menginginkan Serikat Jesus yang terlalu takut-takut dan berhati-hati. Seperti Bapa Suci yang menginginkan Gereja menjadi rumah sakit darurat yang pergi ke tempat-tempat gelap dan penuh bahaya, saya memimpikan Serikat Jesus yang dapat mengimajinasikan dan mewujudkan hal-hal besar, seperti Ignasius dan Fransiskus Xaverius, serta banyak Jesuit lain dalam sejarah yang terus berlangsung hingga hari ini.”
Agar dapat bergerak maju, Pater Arturo Sosa mengundang kita untuk terus mengusahakan kemerdekaan batin. Ia mengingatkan kita akan sosok Abraham yang “sanggup meninggalkan segala sesuatu yang telah ia raih dalam hidupnya.” Hati yang sanggup meninggalkan kemapanan dan kenyamanan ini akan terbuka bimbingan Roh. Ini amat penting, karena kita bukanlah pembuat jalan. Tuhanlah yang akan menunjukkan jalan-Nya kepada kita.
Dalam Pekan Suci ini, Pater Arturo Sosa mengingatkan kita bahwa yang kita ikuti adalah Kristus yang kini sedang menyongsong sengsara-Nya demi keselamatan umat manusia. Menemani perjalanan Kristus menuju Yerusalem berarti melangkah maju dalam iman seperti yang dilakukan oleh Abraham. Meskipun tidak ada kepastian tujuan, ia meninggalkan apa yang ada di belakangnya dan melangkah ke depan.
Satu-satunya jaminan Abraham adalah imannya akan Allah. Satu-satunya jaminan Yesus adalah kepercayaan-Nya pada kehendak Bapa-Nya. Ketika wabah Covid-19 menjadikan segala sesuatunya tidak pasti, apakah yang saat ini aku jadikan sebagai jaminan hidupku?
- #solidaritascovid19
- #JesuitIndonesia
- #SerikatYesus
- #JesuitStories
- #lawancorona
- #IndonesiaLawanCovid19
- #BersatuMelawanCovid19