Pilgrims of Christ’s Mission

Obituary

Obituary

Selamat Jalan Pater Markus Yumartana, S.J.

Pada hari Kamis, 7 Agustus 2025, pukul 23.02 WIB, telah dipanggil Tuhan di Rumah Sakit Santa Elisabeth, Semarang: PATER MARKUS YUMARTANA, S.J. (dalam usia 60 tahun)     Pater Yumartana adalah seorang Jesuit yang banyak berkiprah dalam karya formasi, kerasulan orang muda, dan juga paroki. Lahir di Kokap, Kulon Progo, 27 April 1965, Pater Yumartana adalah putera dari pasangan suami-istri (Alm.) Bapak Yohanes Giran dan (Almh.) Ibu Margaretha Kemijah. Ia dibaptis di Gereja Santa Maria Bunda Penasihat Baik, Paroki Wates, Kulon Progo. Pater Yumartana menghabiskan masa kecil di daerah kelahirannya, Sentolo. Pendidikan SD hingga SMP ia tempuh di Sentolo (1972-1981). Setamat SMP, Pater Yumartana melanjutkan pendidikan menengah atas di Seminari Menengah Santo Petrus Canisius, Magelang (1981-1985).     Tertarik menjadi Jesuit, ia melamar ke Novisiat Santo Stanislaus, Girisonta dan diterima. Ia memulai formasi novisiat pada 7 Juli 1985 dan mengucapkan kaul pertamanya pada 8 Juli 1987. Setelah mengucapkan kaul pertama, ia diminta untuk melaksanakan formasi filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta selama empat tahun (1987-1991).     Selesai filsafat, Frater Yumartana menjalani Tahap Orientasi Kerasulan (TOK) sebagai Sub- pamong Seminari Menengah Mertoyudan selama satu tahun (1991-1992). Setelah selesai menjalani formasi TOK dan dirasa siap untuk formasi teologi, Frater Yumartana diutus ke Fakultas Teologi Universitas Gregoriana, Roma untuk studi teologi sekaligus mengambil lisensiat teologi (1992-1977).     Dalam masa studi teologi ini, Frater Yumartana menerima tahbisan diakon pada 18 April 1995 di Roma dari tangan Bapak Uskup Kardinal Achile Silvestrini. Tiga bulan setelah tahbisan diakon, ia menerima tahbisan imam dari tangan Bapak Uskup Julius Kardinal Darmaatmadja, pada 28 Juli 1995 di Gereja Santo Antonius Padua, Kotabaru, Yogyakarta.     Setelah menerima tahbisan imamat dan studi teologi, Pater Yumartana ditugasi menjadi pengajar di Fakultas Teologi Wedabhakti-Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta sekaligus pustakawan Kolese Santo Ignatius, Yogyakarta (1997-1999). Setelah itu, ia diminta mempersiapkan diri untuk menjalani formasi tersiat di Kolese Stanislaus, Girisonta (15 Januari 1999 – 15 Juli 1999) di bawah bimbingan Pater Josephus Darminta, S.J. Setelah menjalani formasi tersiat, Pater Yumartana ditugasi untuk menjalani studi khusus bidang pendidikan agama di Ateneo de Manila University, Filipina (1999-2005). Pada 20 Juli 2009, Pater Yumartana mengucapkan kaul akhir sebagai profes di Kapel Kampus III Universitas Sanata Dharma, Paingan, Yogyakarta dan diterima oleh Pater Jenderal Adolfo Nicolas, S.J.     Pater Yumartana dikenal sebagai pribadi yang ramah, terbuka, dan dekat dengan banyak orang, khususnya orang muda. Dalam masa penyembuhan di Girisonta, sesekali ia menuliskan refleksi hidupnya, termasuk pada saat ulang tahun imamatnya yang ke-30 akhir Juli lalu. Ia merefleksikan bahwa kata “presbiter” memiliki makna “penatua” atau “mereka yang dituakan.” Tetapi mengapa justru banyak imam ditahbiskan saat mereka masih berusia 28 atau 30 tahun. Ia merasa takut karena melihat dirinya tidaklah pantas disebut sebagai orang yang dituakan. Demikian pula dengan istilah “sacerdos” yang baginya justru menimbulkan pertanyaan, bagaimana mungkin seorang pendosa seperti dirinya dapat disebut “yang mendapat anugerah kesucian?” Pater Yumar secara sadar menyatakan bahwa imamat bukanlah untuk keuntungan pribadi, melainkan untuk kebaikan seluruh umat dan sarana untuk menyalurkan berkat Allah.     Riwayat Tugas Pater Markus Yumartana, S.J. setelah Tahbisan Imam   Mengajar di Fakultas Teologi Wedabhakti-Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 1997-1999 Tersiat di Kolese Stanislaus Girisonta 1999-1999 Studi Khusus bidang Pendidikan Agama Katolik Manila 1999-2005 Moderator Kerasulan Mahasiswa KAJ Unit Selatan dan pengajar bidang studi Agama di Universitas Indonesia Jakarta 2005-2014 Direktur Tahun Orientasi Rohani (TOR) Puruhita – KAJ Jakarta 2014-2018 Acting Superior Lokal Komunitas Apostolik Beato Miguel Pro Jakarta 2015-2018 Pastor Rekan Gereja Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga Jakarta 2018-2019 Acting Superior Lokal Komunitas Apostolik Kolese Santo Stanislaus Kostka Girisonta 2019-2020 Superior Lokal Komunitas Apostolik Kolese Santo Stanislaus Kostka Girisonta 2020-2023 Ketua Pengurus Yayasan Stanislaus Girisonta 2021-2023 Direktur Rumah Retret Kristus Raja dan Pusat Spiritualitas Girisonta (Puspita) Girisonta 2021-2023 Superior Lokal Komunitas Apostolik Seminari Menengah Santo Petrus Canisius Mertoyudan 2023-2024 Menjalani pemulihan kesehatan di Wisma Emmaus Girisonta 2024- wafatnya     Dalam satu tahun belakangan, kondisi kesehatan Pater Yumartana sering tidak stabil. Hari Selasa pagi, 5 Agustus 2025 yang lalu ia mengalami kondisi lemah dan kemudian dibawa ke RS St. Elisabeth untuk penanganan terbaik. Hari Rabu, 6 Agustus 2025, ia menerima Sakramen Perminyakan dan ketika itu ia masih bisa tertawa bersama Pater Provinsial. Namun setelah tiga hari opname di rumah sakit, kondisinya tidak kunjung membaik hingga akhirnya pada Kamis malam pukul 23.02 WIB, Pater Yumartana dipanggil menghadap Bapa di surga.     Jenazah Pater Yumartana disemayamkan di Domus Patrum Kolese Stanislaus, Girisonta mulai siang ini, Jumat, 8 Agustus 2025. Selanjutnya, Misa Requiem akan diadakan pada: hari, tanggal   : Sabtu, 9 Agustus 2025 pukul             : 10.00 WIB tempat           : Taman Makam Maria Ratu Damai, Girisonta, Bergas, Ungaran dan dilanjutkan dengan pemakaman. Seluruh anggota Provinsi dimohon merayakan Ekaristi khusus bagi kedamaian jiwa Pater Markus Yumartana, S.J.  

Obituary

Selamat Jalan P. Bruno Herman Tjahja, S.J.

Pada hari Jumat, 02 Mei 2025, pukul 23.25 WIB, telah dipanggil Tuhan di Rumah Sakit Santa Elisabeth, Semarang: PATER BRUNO HERMAN TJAHJA, S.J. (dalam usia 64 tahun)    anggota Komunitas Apostolik Kolese Santo Stanislaus Kostka, Girisonta. Pater Herman Tjahja adalah seorang Jesuit yang telah banyak berkiprah dalam karya pastoral paroki dan pemberdayaan masyarakat. Ia juga dikenal sebagai seorang yang peduli lingkungan. Lahir di Semarang, 21 Mei 1961, Pater Herman Tjahja adalah putera dari pasangan suami-istri (Alm.) Bapak Paulus Hadiwardaya (Hoo Sing Hok) dan Ibu M.M. Oni Linarni (Ong Liang Nio). Ia dibaptis pada 06 Oktober 1961 di Gereja Santo Yusup, Gedangan, Semarang. Pendidikan dasar dan menengah ia tempuh di Semarang (1966-1976). Setamat SMP, Pater Herman Tjahja melanjutkan pendidikan di Seminari Menengah Santo Petrus Canisius, Mertoyudan (1977-1981).    Tertarik menjadi Jesuit, ia melamar ke Novisiat Santo Stanislaus, Girisonta dan diterima. Ia memulai formasi novisiat pada 7 Juli 1981 dan mengucapkan kaul pertamanya pada 8 Juli 1983. Setelah mengucapkan kaul pertama, ia diminta untuk melanjutkan ke jenjang formasi filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara, Jakarta (1983-1986).   Selesai filsafat, Frater Herman Tjahja menjalani Tahap Orientasi Kerasulan (TOK) sebagai Sub-pamong di Seminari Menengah Mertoyudan (1986-1989). Setelah selesai menjalani formasi TOK dan dirasa siap untuk formasi teologi, Frater Herman Tjahja diutus ke Fakultas Teologi Wedabhakti – Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta untuk belajar teologi (1989-1994).    Frater Herman Tjahja menerima tahbisan diakon di Kapel Sekolah Tinggi Kateketik, Yogyakarta pada 16 Juni 1994 dari tangan Bapak Uskup A. Djajasiswaja. Lebih kurang satu bulan kemudian, 29 Juli 1994, ia menerima tahbisan imam dari tangan Bapak Uskup Julius Kardinal Darmaatmadja, di Gereja Santo Antonius Kotabaru, Yogyakarta.    Setelah menerima tahbisan imamat, Pater Herman Tjahja ditugasi menjadi Minister dan Ekonom di Seminari Menengah Santa Maria Fatima – SMA Santo Yosef, Dili (1994-1996). Karena lisensiat teologi belum selesai, Pater Herman Tjahja diminta untuk menyelesaikannya (1996-1998) dan setelah selesai, ia diutus menjadi Pastor Paroki Girisonta (1998-2000). Setelah itu, ia ditugasi menjadi Vikaris Parokial Paroki Ambarawa (2000-2006). Dalam masa tugasnya di Paroki Ambarawa, Pater Herman Tjahja menjalani formasi tersiat di Kolese Stanislaus, Girisonta (15 Januari – 15 Juli 2003) di bawah bimbingan Pater J. Darminta, S.J. Sembilan belas tahun setelah tersiat, tepatnya pada 25 Juli 2022, di hadapan Provinsial Pater Benedictus Hari Juliawan, S.J., Pater Herman Tjahja mengucapkan kaul akhir sebagai Spiritual Coadjutor di Kapel Rumah Retret Panti Semedi, Klaten.   Pater Herman Tjahja dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan menghidupi kaul religiusnya dengan baik. Ia juga dikenal rendah hati, murah hati dalam melayani umat dan para sahabat, pekerja keras, dan mudah menyapa orang lain.   Riwayat Tugas Pater Bruno Herman Tjahja, S.J. setelah Tersiat Pastor Rekan Gereja Santo Petrus dan Paulus, Mangga Besar Jakarta 2006-2011 Pastor Rekan Gereja Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda, Tangerang Tangerang 2011-2012 Anggota Staf Kursus Pertanian Taman Tani (KPTT) Salatiga 2012-wafatnya   Jenazah Pater Herman Tjahja disemayamkan di Kapel Santo Ignatius, Girisonta mulai Sabtu siang hingga Minggu pagi sebelum dilaksanakan misa requiem.   Selanjutnya, Misa Requiem akan diadakan pada:  hari, tanggal : Minggu, 04 Mei 2025 pukul : 10.00 WIB tempat : Kompleks Taman Makam Maria Ratu Damai, Girisonta, Ungaran, Jawa Tengah. dan dilanjutkan dengan pemakaman di Taman Makam Maria Ratu Damai, Girisonta, Bergas, Ungaran. Seluruh anggota Provinsi dimohon merayakan Ekaristi khusus bagi kedamaian jiwa Pater Bruno Herman Tjahja, S.J.

Obituary

Selamat Jalan P. Augustinus Mangunhardja, S.J.

Pada hari Selasa, 04 Februari 2025, pukul 17.27 WIB, telah dipanggil Tuhan di Rumah Sakit Santa Elisabeth, Semarang:   PATER AUGUSTINUS MANGUNHARDJANA, S.J. (dalam usia 82 tahun)   anggota Komunitas Apostolik Kolese Santo Stanislaus Kostka, Girisonta. Pater  Mangunhardjana adalah seorang Jesuit senior dengan model formasi Jesuit yang  cukup lama. Ia banyak berkiprah dalam karya gubernasi Serikat Jesus Provinsi  Indonesia dan karya pastoral lainnya. Lahir di Sleman, 28 Agustus 1943, Pater  Mangunhardjana adalah putera dari pasangan suami-istri (Alm.) Bapak Samidi  Mangunhardjana dan (Almh.) Ibu Juventia Masirah Mangunhardjana. Ia dibaptis  di Gereja Santo Yoseph Paroki Medari, Sleman. Pater Mangunhardjana  menghabiskan masa kecil di daerah kelahirannya, Dusun Malang, Medari, Sleman.  Setamat SD, Pater Mangunhardjana melanjutkan pendidikan menengah pertama  dan atas di Seminari Menengah Santo Petrus Canisius, Magelang (1956-1963). Pada masa tersebut, memang pendidikan Seminari Mertoyudan dimulai dari tingkat SMP.    Tertarik menjadi Jesuit, ia melamar ke Novisiat Santo Stanislaus, Girisonta dan diterima. Ia  memulai formasi novisiat pada 7 September 1963 dan mengucapkan kaul pertamanya pada 8 September 1965. Setelah mengucapkan kaul pertama, ia diminta untuk melanjutkan ke program Juniorat selama  satu tahun di Kolese Santo Stanislaus, Girisonta (1965-1966). Setelah itu, ia ditugasi belajar filsafat di  Pune, India selama empat tahun (1966-1970). Dalam masa studi filsafat di India ini, Frater  Mangunhardjana menerima tahbisan tonsura dan tahbisan rendah pada 4 Februari 1969 dari tangan  Uskup Pune, Mgr. William Zephyrine Gomes.    Selesai filsafat, Frater Mangunhardjana menjalani Tahap Orientasi Kerasulan (TOK) sebagai  Asisten Sekretaris di Yayasan Kanisius Pusat, Semarang selama dua tahun (1970-1972). Setelah selesai  menjalani formasi TOK dan dirasa siap untuk formasi teologi, Frater Mangunhardjana diutus ke  Fakultas Teologi Wedabhakti – Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta (waktu itu masih bernama  Institut Filsafat dan Teologi, Kentungan) untuk belajar teologi selama tiga tahun (1972-1975).     Dalam masa studi teologi ini, Frater Mangunhardjana menerima tahbisan diakon pada 17 September 1975 dari tangan Bapak Uskup Justinus Kardinal Darmojuwono. Tiga bulan setelah tahbisan  diakon, ia menerima tahbisan imam, juga dari tangan Bapak Uskup Justinus Kardinal Darmojuwono, pada 03 Desember 1975 di Yogyakarta.     Setelah menerima tahbisan imamat, Pater Mangunhardjana ditugasi menjadi prefek atau pamong  disiplin di SMA Kolese de Britto, Yogyakarta (1975-1977). Setelah itu, ia diminta mempersiapkan diri  untuk menjalani formasi tersiat di Kolese Stanislaus, Girisonta (15 Januari 1977 – 31 Juni 1977) di bawah bimbingan Pater Antonius Soenarja, S.J. Pada 16 Februari 1983, Pater Mangunhardjana mengucapkan kaul akhir sebagai profes di Kapel Provinsialat SJ Semarang (waktu itu masih berada di  Kompleks Gereja Santo Athanasius, Karangpanas, Semarang) dan diterima oleh Provinsial Pater Julius  Darmaatmadja, S.J.    Pater Mangunhardjana dikenal sebagai pribadi yang sangat tekun dalam menulis dan  menerjemahkan buku dalam bidang pendidikan dan kepemimpinan dan itu semua menjadi sumbangan  berarti bagi dunia pendidikan Indonesia dan Serikat Jesus.     Riwayat Tugas Pater Augustinus Mangunhardjana, S.J. setelah Tahbisan Imam Prefek Disiplin SMA Kolese de Britto Karanganyar 1975-1977 Tersiat di Kolese Stanislaus Girisonta Ungaran 1977-1977 Socius Provinsial Semarang 1977-1985 Direktur Penerbit dan Percetakan Kanisius dan membantu  redaksi Majalah Basis Yogyakarta 1985-1986 Studi Khusus Adult Education program magister di Dekalb Illinois USA 1986-1988 Pastor Mahasiswa Semarang – Wisma Mahasiswa Driyarkara Jl. Dr. Cipto Semarang 1988-1990 Sekretaris Eksekutif Lembaga Studi Realino Yogyakarta 1990-1993 Extra Domus Sidoarjo 1993-2009 Asisten Pelayanan Pastoral di Paroki Purbayan Surakarta 2009-2013 Anggota Staf dan Ketua Panitia Ad-Hoc Revitalisasi Kursus Pertanian Taman Tani (KPTT) Salatiga 2013-2015 Pendoa bagi Gereja dan Serikat di Wisma Emmaus Girisonta Ungaran 2015- wafatnya Jenazah Pater Mangunhardjana disemayamkan di Rumah Duka RS Santa Elisabeth, Semarang mulai  malam ini, Selasa, 04 Februari 2025 hingga Rabu pagi, 05 Februari 2025. Selanjutnya, Misa Requiem  akan diadakan pada:   hari, tanggal : Rabu, 05 Februari 2025  pukul             : 11.00 WIB  tempat          : Gereja St. Stanislaus Girisonta, Ungaran, Jawa Tengah dan dilanjutkan dengan pemakaman di Taman Makam Maria Ratu Damai, Girisonta, Bergas, Ungaran. Seluruh anggota Provinsi dimohon merayakan Ekaristi khusus bagi kedamaian jiwa Pater Augustinus Mangunhardjana, S.J. 

Obituary

Selamat Jalan P Ferdinandus Yuswar Riyana, S.J.

Pater Ferdinandus Yuswar Riyana, S.J. adalah seorang imam Jesuit dari Klaten yang menerima sakramen baptis setelah ia dewasa. Sepanjang hidupnya sebagai Jesuit, Pater Yuswar banyak berkarya di bidang pelayanan paroki di sekitar Jawa Tengah.    Pater Yuswar dilahirkan di Klaten pada 7 Juli 1952 dari pasangan suami–istri Sunda- Jawa Soekardi Partaatmadja dan Soepartinah Partaatmadja. Dua puluh delapan tahun setelah kelahirannya, ia dibaptis di Paroki St. Petrus dan Paulus, Mangga Besar, Jakarta dan empat tahun kemudian, ia menerima Sakramen Penguatan (22/9/1979) di paroki yang sama. Pendidikan dasar hingga pendidikan menengah ia tempuh di Klaten dan pendidikan diploma bahasa asing ia peroleh dari Akademi Bahasa Asing Negeri di Jakarta (1972).    Tertarik untuk bergabung dengan Serikat Jesus, delapan tahun setelah lulus dari pendidikan diplomanya, Pater Yuswar melamar menjadi anggota Serikat Jesus di Novisiat St. Stanislaus, Girisonta dan diterima. Ia kemudian secara resmi memulai masa novisiat pada 15 Juli 1980. Dua tahun kemudian, tepatnya pada 16 Juli 1982, ia mengucapkan kaul pertama dan melanjutkan ke jenjang formasi Filsafat.    Formasi Filsafat dijalani Pater Yuswar di STF Driyarkara, Jakarta selama tiga tahun (1982-1985). Setelah selesai Filsafat, ia ditugaskan untuk menjalani tahap orientasi kerasulan (TOK) di Keuskupan Agung Jakarta, yaitu menjadi pendamping guru–guru agama di sekolah Inpres (1985-1988). Kemudian selama empat tahun (1988-1992), ia menjalani formasi Teologi di Yogyakarta.    Tahbisan diakon diterima Pater Yuswar di Kapel Seminari Tinggi St. Paulus, Yogyakarta dari tangan Mgr. Julius Kardinal Darmaatmadja pada 25 Januari 1991 dan enam bulan kemudian, juga oleh Mgr. Darmaatmadja, ia ditahbiskan imam (29 Juli 1991) di Gereja St. Antonius Kotabaru, Yogyakarta. Empat tahun setelah tahbisan imam, Pater Yuswar menjalani program Tersiat di Kolese Stanislaus, Girisonta di bawah bimbingan PJ. Darminta, S.J. selama sembilan bulan (1 September 1995 – 1 Juni 1996). Akhirnya pada 3 Desember 1998, Pater Yuswar mengucapkan kaul akhirnya di Kapel SAV Puskat, Yogyakarta dan diterima oleh PP. Wiryono Priyotamtama, S.J. dengan gradus coadjutor spiritualis.    Riwayat tugas Pater Yuswar Riyana, S.J. setelah tahbisan Pastor Rekan Gereja St. Pius X   Karanganyar   1991-1992   Pastor Administrator Gereja St. Pius X   Karanganyar   1992-1995   Pastor Kepala Gereja St. Pius X   Karanganyar   1995-1998   Pastor Rekan Gereja St. Theresia   Semarang   1998-2004   Pastor Kepala Gereja St. Yusup   Baturetno   2004-2009   Moderator SMPK Baturetno   Baturetno   2006-2012   Pastor Rekan Gereja St. Yusup   Baturetno   2009-2013   Pastor Kepala Gereja St. Stanislaus   Ungaran   2013-2015   Pastor Rekan Gereja St. Stanislaus   Ungaran   2015-2016   Penulis & Pendoa bagi Gereja dan Serikat di Wisma Emmaus   Ungaran   2016-wafatnya     Pater Yuswar, selamat beristirahat dalam damai di pangkuan Tuhan. Doakan kami agar bisa menekuni dengan setia hidup dan ziarah di bumi ini.   Misa Requiem dan Pemakaman  Misa Requiem akan diadakan di:  Tempat           : Gereja St. Stanislaus, Girisonta  Hari, tanggal : Rabu, 11 Desember 2024  Waktu             : Pukul 11.00 WIB  dan akan dilanjutkan dengan pemakaman di Taman Makam Maria Ratu Damai, Girisonta, Bergas, Ungaran.    Seluruh anggota Provinsi dimohon merayakan Ekaristi khusus bagi kedamaian jiwa Pater Ferdinandus Yuswar Riyana, S.J.   

Obituary

Selamat Jalan P Florentinus Subroto Widjojo, S.J.

Pater Florentinus Subroto Widjojo, S.J. adalah imam Jesuit yang telah berkarya dan melayani perutusan di bidang formasi, pendidikan, dan spiritualitas doa karismatik Katolik. Sejak tahun 2002 hingga sekarang, Pater Subroto juga menjadi editor buku meditasi harian One Bread One Body, Satu Perjamuan Satu Jemaat, dan Oboring Urip. Pater Subroto adalah seorang pribadi pembelajar yang tidak pernah bosan. Ketika diberi waktu untuk sabatikal (1993-1994), Pater Subroto memilih untuk belajar tentang kajian pastoral di Berkeley, USA.   Dilahirkan di Pengasih-Wates, Kulon Progo pada 29 Oktober 1939 dari pasangan suami istri (alm.) Bapak Josephus Supardjo Widjojo dan (almh.) Ibu A.M. Djuwariyah Widjojo, Pater Subroto menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di Wates. Ia bersekolah SD hingga SMP (1945-1954) di kota kelahirannya. Setelah tamat SMP, Pater Subroto melanjutkan pendidikan di SMA Seminari Menengah St. Petrus Kanisius Mertoyudan (1954-1959).   Setamat pendidikan di Seminari, Pater Subroto mencoba untuk mendaftarkan diri ke Novisiat St. Stanislaus, Girisonta. Setelah dinyatakan diterima, ia mulai menjalani formasi awal dalam Serikat Jesus di Novisiat SJ Girisonta pada 7 September 1959. Lebih kurang dua tahun kemudian, Frater Subroto mengucapkan Kaul Pertama pada 8 September 1961 di Gereja St. Stanislaus, Girisonta. Usai formasi Novisiat, ia diutus menjalani masa juniorat dan mempersiapkan diri untuk belajar filsafat di Kolese Stanislaus selama dua tahun (1961-1963). Setelah juniorat, Frater Subroto diutus untuk menyempurnakan studi filsafatnya di Kolese de Nobilli, Poona, India (1963-1966). Dari Poona pulalah Frater Subroto memperoleh ijazah pendidikan filsafatnya.   Selesai formasi Filsafat, oleh Serikat Frater Subroto ditugasi menempuh formasi Tahap Orientasi Kerasulan (TOK) di Kolese Kanisius, Jakarta (1966-1968), yaitu bekerja di bagian Biro Dokumentasi di Jl. Gunung Sahari 88, Jakarta dan mengajar Pendidikan Agama Katolik di SMP Kolese Kanisius dan SMA Budhaya, Jakarta. Setelah itu, ia ditugasi untuk melanjutkan ke tahap formasi Teologi di Institut Filsafat dan Teologi (IFT) Kentungan (sekarang Fakultas Teologi Wedabhakti-USD), Yogyakarta (1968-1971). Setelah formasi Teologi, ia ditahbiskan Diakon oleh Mgr. Leo Sukoto pada 9 September 1970. Tiga bulan kemudian, 16 Desember 1970, ia menerima tahbisan Imam di Gereja St. Antonius Padua, Yogyakarta, dari tangan Bapak Uskup Justinus Kardinal Darmoyuwono.   Sebelum tersiat, Pater Subroto diutus untuk belajar khusus di Ateneo de Manila University bidang social psychology (1972-1975). Setelah selesai menjalani studi khusus, Pater Subroto menjalani formasi tersiatnya di Kolese Stanislaus, Girisonta pada tahun 1978 di bawah bimbingan Pater A. Soenarja, S.J. Pada 15 Agustus 1982, Pater Florentinus Subroto Widjojo, S.J. mengucapkan kaul akhir dengan gradus professed of for vows di Rawasari, Jakarta.   Riwayat Pelayanan dan Karya Pater Florentinus Subroto Widjojo, S.J. Pater Unit Skolastikat Kolese Hermanum dan Kramat VI Redaktur Majalah HIDUP Jakarta Jakarta 1971 – 1972 1975 – 1992 Campus Ministry Universitas Atma Jaya dan Pater Unit Skolastikat Kolese Hermanum Kramat VI Jakarta 1975 – 1984 Rektor Kolese Kanisius Jakarta 1984 – 1987 Dosen Psikologi dan Campus Minister Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 1993 – 2003 Moderator PD Karismatik Katolik di Gereja St. Theresia Jakarta 2003 – 2011 Pastor Rekan Paroki Blok Q, Gereja St. Perawan Maria Ratu Pendoa bagi Gereja dan Serikat Jakarta   Ungaran 2011 – 2023   2023-wafatnya   Misa Requiem dan Pemakaman Misa Requiem akan diadakan di: Tempat                     : Gereja St. Stanislaus, Girisonta, Berdasarkan, Ungaran, Jawa Tengah Hari, tanggal            : Minggu 23 Juni 2024 Waktu                      : pukul 11.00 WIB dan dilanjutkan dengan pemakaman di Taman Makam Maria Ratu Damai, Girisonta, Bergas, Ungaran.   Semua anggota Provinsi dimohon merayakan Ekaristi khusus bagi kedamaian jiwa saudara kita dalam Serikat, Pater Florentinus Subroto Widjojo, S.J.  

Obituary

Selamat Jalan Pater Michael Sastrapratedja, S.J.

Pater Sastrapratedja adalah seorang Jesuit yang telah banyak berkiprah dalam karya pendidikan akademik dan intelektual, khususnya bidang filsafat. Lahir di Kecamatan Kepil, Wonosobo, 22 Oktober 1943, Pater Sastrapratedja adalah putera dari pasangan suami-istri (Alm.) Bapak Bartholomeus Sastrapratedja dan Ibu Cristina Soebandinah. Ia dibaptis pada 25 Oktober 1943 di Kepil, Wonosobo, Keuskupan Purwokerto. Pendidikan dasar ia tempuh di Wonosobo (1949-1955). Setamat SD, Pater Sastrapratedja melanjutkan pendidikan menengah pertama dan pendidikan menengah atas di Seminari Menengah Santo Petrus Canisius, Mertoyudan (1956-1963). Tertarik menjadi Jesuit, ia melamar ke Novisiat Santo Stanislaus, Girisonta dan diterima. Ia memulai formasi novisiat pada 7 September 1963 dan mengucapkan kaul pertamanya pada 8 September 1965. Setelah mengucapkan kaul pertama, ia diminta untuk menjalani program juniorat selama satu tahun (1965-1966) di Kolese Stanislaus, Girisonta. Selesai juniorat, ia ditugasi untuk menjalani formasi filsafat di Fakultas Kepausan Athenaeum, Pune, India (1966-1969). Selesai filsafat, Frater Sastrapratedja menjalani Tahap Orientasi Kerasulan (TOK) sebagai pengajar di Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara (1970-1971). Setelah selesai menjalani formasi TOK dan dirasa siap untuk formasi teologi, Frater Sastrapratedja diutus ke Fakultas Teologi Wedabhakti – Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta (waktu itu masih bernama Institut Filsafat dan Teologi, Kentungan) untuk belajar teologi selama tiga tahun (1971-1974). Pater Sastrapratedja menerima tahbisan imam dari tangan Bapak Uskup Justinus Kardinal Darmojuwono pada 3 Desember 1974 di Gereja Santo Antonius Kotabaru, Yogyakarta. Setelah ditahbiskan imam, dalam rentang tahun 1974-1975, Pater Sastrapratedja membantu pelayanan paroki di Muntilan dan Ungaran. Lalu pada tahun 1975, Pater Sastrapratedja diminta untuk menjalani studi khusus bidang filsafat di Universitas Gregoriana, Roma dan lulus sebagai doktor filsafat tahun 1979 dengan disertasi mengenai budaya dan agama. Dalam tahap akhir studinya di Gregoriana, Pater Sastrapratedja menjalani formasi tersiat di Belanda dan Roma di bawah bimbingan Pater J. van Deenen, S.J. (3 Agustus 1978 – 8 Maret 1979). Dua tahun setelah tersiat, tepatnya pada 6 Februari 1981, di hadapan Provinsial Pater Paulus Suradibrata, S.J., Pater Sastrapratedja mengucapkan kaul akhir sebagai profes di Kolese Hermanum, Jakarta. Riwayat Tugas Pater Michael Sastrapratedja, S.J. Pelayanan pastoral di Paroki Muntilan dan Paroki Ungaran – Muntilan, Ungaran – 1974-1975Studi khusus program doktoral filsafat di Universitas Gregoriana – Roma – 1975-1979Tersiat di Nijmegen – Nijmegen, Roma – 1978-1979Ketua STF Driyarkara – Jakarta – 1980-1984Pengajar di STF Driyarkara – Jakarta – 1980-1989Sekretaris Nasional SELA – Jakarta – 1983-1986Pastor Rekan Gereja Santa Theresia – Jakarta – 1988-1989Rektor Universitas Katolik Soegijapranata – Semarang – 1989-1993Rektor Universitas Sanata Dharma – Yogyakarta – 1993-2001Direktur Paska Sarjana merangkap Ketua Program Studi Doktor di STF Driyarkara – Jakarta – 2006-2010Dosen Paska Sarjana di STF Driyarkara – Jakarta -2010-2021Pengajar Epistemologi Budaya di Universitas Negeri Yogyakarta – Yogyakarta – 2007-2019Pendoa bagi Gereja dan Serikat Jesus di Wisma Emmaus – Girisonta – 2021-wafat Pater Sastrapratedja merupakan pribadi yang mempunyai kecintaan dan komitmen untuk pengembangan ilmu pengetahuan terutama filsafat. Komitmen itu ia wujudkan dalam menulis buku filsafat, mengajar dan sekaligus mendorong para dosen-dosen muda untuk memiliki kecintaan terhadap ilmu pengetahuan. Tanggal 2 Februari 2024, P. Sastrapratedja dibawa ke RS. Elisabeth, Semarang karena terjatuh di kamar mandi. Analisa dokter menemukan beliau mengalami stroke. Sejak 9 Februari 2024, kondisi kesehatannya menurun sehingga harus dirawat secara intensif di ICU. Kondisi kesehatannya tidak mengalami perbaikan dan cenderung terus menurun hingga akhirnya dinyatakan wafat pada Sabtu, 17 Februari 2024 jam 23.13 WIB.

Obituary

Selamat Jalan P. Karl-Edmund Prier, S.J.

Pater Prier lahir di Weinheim, Jerman, 18 September 1937, dari pasangan suami-istri (Alm) Bapak Georg Prier dan (Alm) Ibu Else Prier. Beliau dikenal sebagai seorang yang sangat mencintai dan memiliki pengetahuan luas dalam bidang musik, terutama musik Gereja. Beberapa hari setelah kelahirannya, ia dibaptis di Paroki Weinhem, tepatnya pada 27 September 1937. Ia menghabiskan masa kecil dan mudanya di tanah kelahirannya bersama ayah yang berprofesi sebagai pedagang dan ibunya yang bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pendidikan dasar ia selesaikan di Weinheim (1943- 1948) dan pendidikan menengah ia tempuh di sebuah gimnasium di Viernheim, Jerman (1948-1957). Masuk Serikat Jesus di Neuhausen, Jerman pada 26 April 1957, Frater Prier mengucapkan kaul pertama dalam Serikat Jesus pada 27 April 1959 di novisiat tempat ia masuk. Setelah itu, oleh pembesarnya ia diutus untuk menempuh formasi filsafat di Neuhausen (1959-1962). Kemudian ia berkarya sebagai guru musik di Feldkirch (1962- 1963) sebagai bagian dari tahun pertama Tahap Orientasi Kerasulan (TOK). Selesai TOK tahun pertama di Jerman, ia diutus sebagai misionaris ke Indonesia. Untuk semakin mematangkan orientasi karya di Indonesia, Frater Prier belajar Bahasa Indonesia di Girisonta, Wonosari, dan Semarang selama setahun dan kemudian berkarya sebagai Asisten Pamong Kolese de Britto, Yogyakarta (1965-1966). Seusai menjalani TOK, Frater Prier diutus untuk menjalani formasi teologi di Yogyakarta (1967-1970). Tahbisan diakon ia terima pada 2 September 1969 di Yogyakarta dari tangan Justinus Kardinal Darmoyuwono. Tahbisan sebagai imam ia terima pada 18 Desember 1969 di Yogyakarta, juga dari tangan Kardinal Darmoyuwono. Lima tahun kemudian, Pater Prier menjalani program formasi tersiat di Girisonta selama 10 bulan (31 Januari – 31 Oktober 1974) di bawah bimbingan P A. Soenarja, S.J. Dan pada 2 Januari 1975, ia mengucapkan kaul akhir di Yogyakarta dan diterima oleh Pater A. Setyakarjana, S.J. dengan gradus profes empat kaul. Pater Prier sangat mencintai musik. Oleh karena itu oleh Serikat, ia diberi kepercayaan untuk menggarap banyak lagu inkulturasi untuk nyanyian Gereja. Salah satu karya monumentalnya bersama beberapa musisi Gereja Indonesia adalah Madah Bakti yang diterbitkan oleh Pusat Musik Liturgi (PML). Sebagai seorang imam yang berkecimpung dalam musik Gereja, selain mengerjakan komposisi musik, Pater Prier juga telah menulis beberapa buku dan bermacam artikel mengenai musik liturgi di majalah Umat Baru. Buku yang telah ditulisnya antara lain Sejarah Musik jilid I-III (1991), Menjadi Dirigen (1975), dan Ilmu Harmoni (1973). Selain menulis, ia juga bergiat di kelompok paduan suara Vocalista Sonora berama Paul Widyawan, mengadakan berbagai lokakarya komposisi musik Gereja, memberi pelatihan-pelatihan, dan aneka kegiatan lainnya. Riwayat Tugas Pater Karl-Edmund Prier, S.J. Direktur Pusat Musik Liturgi (PML) Yogyakarta 1971-2023 Dosen Liturgi IPPAK Sanata Dharma Yogyakarta 1971-2016 Dosen Musik ISI Yogyakarta 1971-2004 Dosen Musik Gereja FTW Yogyakarta 1971-2013 Konsultor Rumah SJ, Bener Yogyakarta 1985-2024 Ekonom Rumah SJ, Bener Yogyakarta 2007-2022 Bagi Pater Prier, iman itu hidup dalam keragaman budaya-budaya yang ada termasuk di Indonesia. Upaya inkulturasi musik liturgi yang dilakukannya ialah untuk memperkaya penghayatan iman di dalam Gereja. Dan dalam menghayati imannya sebagai imam dalam Serikat Jesus, Pater Prier rela berhadapan dengan maut ketika seorang tidak dikenal menyerangnya saat merayakan Ekaristi di Gereja St. Lidwina, Kali Bedong, Yogyakarta pada 11 Februari 2018. Sebagai gembala, ia tetap memimpin perayaan ekaristi dan tidak lari meninggalkan umat yang dilayaninya. Tiba bulan belakangan kondisi kesehatannya tidak stabil. Beberapa kali ia masuk dan keluar RS Panti Rapih untuk perawatan. Sabtu 20 Januari 2024 pagi, Pater Prier kembali harus dibawa ke RS Panti Rapih. Sejak saat itu, kondisinya memburuk dan akhirnya menghadap Bapa di surga. Ekaristi dan Pemakaman Perayaan Ekaristi penghormatan diadakan Hari : Minggu, 21 Januari 2024 Waktu : 18,00 WIB Tempat : Kapel STKat – Yogyakarta Perayaan Ekaristi Requiem diadakan Hari : Senin, 22 Januari 2024 Waktu : 10.00 WIB Tempat : Kapel STKat – Yogyakarta Setelah Misa Requiem, jenazah akan diberangkat untuk pemakaman di Taman Makam Maria Ratu Damai, Girisonta, Bergas, Kab. Semarang.

Obituary

Selamat Jalan Br. Pius Kirja Utama, S.J.

Pada hari Sabtu, 13 Januari 2024, jam 05.32 WIB di RS. Panti Rapih, Yogyakarta telah menghadap Bapa di surga Br Pius Kirja Utama, S.J. dalam usia 75 tahun. Bruder yang ramah ini akrab disapa Bruder Kirja, dan dikenal sebagai seorang dalang wayang kulit. Bruder Kirja lahir di Plasa, Promasan, 4 Mei 1949, dari pasangan (Alm) Bapak Marcellianus Amat Sahid Somakarija dan (Alm) Ibu Wilhelmina Saminem Somakarija. Bruder Kirja menempuh pendidikan dasar (SD dan SMP) di Promasan, dan pendidikan guru di SPG Boro. Lulus SPG, Kirja muda “nyantrik” di Pastoran Gereja Paroki St. Antonius, Muntilan sebagai koster (1974-1975). Rupanya benih panggilannya bersemi di tempat ini, sebab tahun berikutnya ia masuk Novisiat Serikat Jesus di Girisonta pada 31 Desember 1976. Ia memilih menjadi seorang bruder. Dan panggilannya sebagai bruder dihayatinya dengan setia melalui berbagai karya dan komunitas. Setelah selesai menempuh formasi novisiat dan mengucapkan kaul pertama, ia menjalani tahun yuniorat (Jan-Jun 1979). Dan selepas masa ini ia langsung ditugaskan belajar kateketik di STFKat Pradnyawidya, Yogyakarta (1979-1981) di samping melayani di 2 (dua) komunitas yang berbeda (Kolese St. Ignatius dan Kolese St. Robertus Bellarminus Mrican). Pengalaman dan ilmu kateketik yang diperoleh memberinya bekal untuk terlibat dalam pastoral berturut-turut di Paroki St. Isidorus, Sukorejo (1981-1986), Paroki Hati Kudus Yesus, Ganjuran (1986-1987), dan Paroki St. Petrus Kanisius, Wonosari (1987-1993). Bruder Kirja menempuh formasi Tersiat di Girisonta, Agustus 1988-Juni 1989 di bawah bimbingan alm. Pater Ferdinandus Heselaars Hartono SJ. Setelah tersiat ia kemudian mengucapkan kaul akhir dalam Serikat di Gereja St. Antonius, Kotabaru, Yogyakarta pada 31 Juli 1990 di hadapan Pater F.X. Danuwinata SJ, Provinsial kala itu. Sebagai seorang dalang Bruder Kirja menyebut dirinya “Kiai Klumpuk” karena punya hobi nglumpukké (mengumpulkan, mengoleksi) wayang-wayang kulit sedikit demi sedikit hingga mempunyai seperangkat wayang yang memadai untuk pergelaran. Bagi Br. Kirja, mendalang adalah sarana kerasulan. Dengan wayang kulitnya ia hendak menyentuh kedalaman hati pendengarnya dan menaburkan benih-benih dan semangat kerohanian. Riwayat tugas dari kaul akhir sampai wafatnya Pastoral Transmigran Pasir Pangarayan, Riau 1993-1999Asisten Bendahara Seminari Tinggi St. Paulus, Kentungan Yogyakarta 1999-2005Minister Kolese St. Robertus Bellarminus Yogyakarta 2005-2010Anggota Staf SPM Realino Yogyakarta 2010-2024 Kondisi kesehatannya memburuk menjelang akhir tahun 2023 dan harus dilarikan ke RS Panti Rapih. Di sana beliau harus menjalani perawatan intensif dan sempat memperlihatkan tanda-tanda membaik. Namun keadaan kesehatannya cenderung memburuk dan pada Jumat, 12 Januari 2024, kondisinya terus memburuk dan akhirnya menghadap Bapa di surga pada Sabtu, 13 Januari 2024 jam 05.32 WIB. Jenazah Br. Kirja akan disemayamkan di Kolese St. Ignatius, Jl. Abubakar Ali no 1, Yogyakarta pada Sabtu 13 Januari 2024. Misa penghormatan jenazah diadakan pada Sabtu, 13 Januari 2024 jam 18.00 WIB di Kolese St. Ignatius, Yogyakarta. Selanjutnya jenazah akan dibawa ke Taman Makam Maria Ratu Damai, Girisonta, Bergasuntuk dimakamkan. Misa Requiem dan pemakaman akan diadakan:Hari : Minggu, 14 Januari 2024Jam : 10.00 WIB – selesaiTempat : Taman Makam Maria Ratu Damai, Bergas, Kab. Semarang.dan dilanjutkan dengan pemakaman tempat yang sama.