capture imaginations, awaken desires, unite the Jesuits and Collaborators in Christ mission

Berbuka Puasa dan Semangat Kekeluargaan

Date

Kamis, 23 Mei 2019 lalu, Perkampungan Sosial Pingit (PSP) mengadakan acara buka puasa bersama. Acara yang diselenggarakan di Balai PSP ini melibatkan seluruh warga dampingan. Para volunteer pengajar sekolah informal yang membantu setiap Senin dan Kamis juga hadir. Acara diawali dengan doa pembuka dan dilanjutkan dengan doa berbuka puasa oleh Fardi, salah seorang volunteer. Selanjutnya, para hadirin menyantap hidangan yang sudah disajikan.


Acara berbuka puasa bersama ini merupakan salah satu program kerja non-rutin PSP. Kegiatan ini melengkapi berbagai pelayanan yang sudah diberikan PSP dalam usaha memperbaiki hidup orang miskin di Yogyakarta. Selain yang bersifat non-rutin, PSP memberikan layanan berupa rumah sangat sederhana kepada tuna wisma, pelatihan kerja, dan modal usaha bagi warga PSP. Sekarang ini ada 9 keluarga warga dampingan yang tinggal di rumah sederhana milik PSP. Pertemuan warga rutin diadakan sebulan sekali untuk membahas permasalahan warga.


Selain pelayanan sosial kebutuhan sehari-hari, PSP juga melayani pendidikan informal bagi anak-anak sekitar PSP. Pelayanan pendidikan ini diyakini membantu mereka dalam mengembangkan budi pekerti dan moral dalam hidup bermasyarakat. Semua itu berlangsung sejak PSP didirikan 53 tahun lalu oleh Rm. Bernard Kieser, SJ.


Secara khusus, melalui acara ini, PSP ingin menindaklanjuti pesan Pater Jenderal dalam Preferensi Apostolik Universal, terutama tentang keberpihakan terhadap kaum yang lemah dan tersingkir. Acara berbuka bersama menjadi sarana bagi kami untuk membantu warga dampingan pada bulan Ramadhan yang istimewa bagi mereka, apalagi momen berbuka puasa sangatlah berharga bagi umat Muslim. Momen tersebut merupakan kesempatan berkumpul bersama keluarga dan mensyukuri rahmat yang telah diterima dalam menjalani puasa selama satu hari. Selain itu, kami juga berharap agar momen istimewa ini dapat membangun semangat kekeluargaan di antara pengurus, volunteer, dan warga dampingan.


Alfonsus Ardi Jatmiko, SJ

More
articles

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *