Selama beberapa pekan terakhir, cukup banyak kita yang mencoba bekerja dan belajar dari rumah. Bagi sebagian orang, situasi ini boleh jadi terasa janggal. Namun, Pater Arturo Sosa mengingatkan bahwa “komunitas itu sendiri adalah perutusan.” Pesan ini ia serukan kembali untuk mengingatkan bahwa kedekatan relasi antarpribadi dalam komunitas tidak bisa diandaikan akan muncul begitu saja. Sebaliknya, relasi antarpribadi hanya bisa menjadi dekat apabila diupayakan dari waktu ke waktu. Setelah sekian lama sibuk dengan urusan pekerjaan masing-masing, kini kita memiliki kesempatan untuk mengenal sisi lain dari sahabat-sahabat sekomunitas maupun keluarga kita.
Situasi ini memberikan macam-macam peluang yang menantang kita untuk memanfaatkannya sebaik mungkin. Komunitas dan keluarga kini memiliki banyak kesempatan untuk makan bersama, berbagi cerita, dan juga berdoa bersama. Momen-momen semacam ini merupakan saat bagi kita untuk kembali belajar mendengarkan secara penuh perhatian. Menurut Pater Arturo Sosa, latihan semacam ini sangat berharga karena membuat kita lebih peka pada “Roh Allah yang hadir dan berbicara” pada saat komunitas dan keluarga berbagi cerita kehidupan. Ini bisa membuka ruang bagi kemunculan inisiatif-inisiatif baru untuk menunjukkan solidaritas di tengah situasi ini.
Pada Pekan Suci ini, kita mengalami secara nyata sabda Yesus, “di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku” (Mat 26:18). Bagaimanakah kita membuka diri pada kehadiran Allah dalam rumah kita selama hari-hari ini? Apakah kita bisa menangkap ini sebagai rahmat untuk disyukuri bersama? Atau, apakah kita justru lebih banyak dikekang oleh perasaan bingung, takut, dan bosan yang menghambat kita untuk sungguh-sungguh bersyukur?
- #solidaritascovid19
- #JesuitIndonesia
- #SerikatYesus
- #JesuitStories
- #lawancorona
- #IndonesiaLawanCovid19
- #BersatuMelawanCovid19