Pilgrims of Christ’s Mission

kaul akhir

Pengumuman A24

Pengumuman Kaul Akhir

Pater Jenderal Arturo Sosa, S.J. dalam keputusannnya tertanggal 8 dan 9 Mei 2025, telah mengundang saudara-saudara kita di bawah ini untuk mengucapkan kaul akhir dalam Serikat Jesus: P. Agustinus Winaryanta, S.J. P. Alexander Koko Siswijayanto, S.J. P. Bernadus Dirgaprimawan, S.J. P. Christoforus Bayu Risanto, S.J. P. Christoforus Kristiono Puspo, S.J. P. Peter Benedicto Devantara, S.J. P. Thomas Septi Widhiyudana, S.J. Kita mengucapkan proficiat untuk saudara kita ini dan membawanya dalam doa-doa kita. Tempat dan tanggal pengucapan kaul akhir akan diumumkan menyusul. Melkyor Pando, S. J. Socius Provinsial SJ Indonesia

Provindo

Kudengar SuaraMu Tuhan

Bertepatan dengan perayaan Bunda Maria Diangkat ke Surga pada 15 Agustus 2024, dua imam Jesuit mengucapkan kaul akhir di hadapan Provinsial Pater Benedictus Hari Juliawan, S.J. di Gereja St. Yusup, Gedangan, Semarang. Para kaules ini adalah Pater Benedictus Cahyo Christanto, S.J. dan Pater Aluisius Pramudya Daniswara, S.J. Perayaan Ekaristi dihadiri oleh keluarga, nostri, perwakilan umat Paroki Blok B, Paroki Hati SPM Tak Bernoda, Tangerang, Paroki Blok Q, Paroki Gedangan, dan para tamu undangan. Perayaan Ekaristi ini istimewa karena dimeriahkan oleh paduan suara St Yusup Gedangan dan iringan Bongsari Music Ministry.   Hari Raya Bunda Maria Diangkat ke Surga sering menjadi hari pilihan favorit para religius untuk mengucapkan kaul. St Ignatius dan para Jesuit pertama juga mengucapkan kaul pada 15 Agustus 1534 di Kapel St Petrus, Montmartre. Oleh karena itu, secara tidak langsung, perayaan Bunda Maria Diangkat ke Surga menjadi tanggal yang istimewa terutama bagi Serikat Jesus. Pada tahun-tahun berikutnya, teman-teman St Ignatius juga memperbarui kaul-kaul mereka di tanggal yang sama.   Hari Raya Bunda Maria Diangkat ke Surga menjadi hari pilihan favorit para religius untuk mengucapkan kaul. Seperti St Ignatius bersama dan para Jesuit pertama, mereka mengucapkan kaul pada 15 Agustus 1534 di Kapel St Petrus, Montmartre. Secara tidak langsung perayaan Bunda Maria Diangkat ke Surga menjadi tanggal yang istimewa terutama bagi Serikat Jesus. Lalu pada tahun-tahun berikutnya, teman-teman St Ignatius memperbarui kaulnya di tanggal yang sama.   Perayaan Bunda Maria Diangkat ke Surga baru diresmikan Gereja pada tahun 1950 oleh Paus Pius XII. Bunda Maria menjadi teladan para Imam dalam menghayati kesetiaan, kesederhanaan, dan kesuciannya. Diharapkan para imam dengan sungguh-sungguh mengupayakan kesucian hidup sehari-hari dalam segala kondisi, dalam percakapan, dan perjumpaan.   Sebelum berkat penutup, Pater Cahyo mempersembahkan lagu ciptaannya “Kudengar suara-Mu Tuhan.” Pater Cahyo menyanyikan lagu ini diiringi petikan gitarnya dan alunan nada dari Bongsari Music Ministry. Suara yang merdu dan alunan musik yang indah menghipnotis umat yang hadir. Setelah berkat penutup diadakan ramah tamah di gedung Bintang Laut.   Kontributor: Margareta Revita – Tim Komunikator Jesuit Indonesia

Provindo

Santo Yusuf yang Setia

Bertepatan dengan Hari Raya Santo Yusuf, Pelindung Gereja Universal dan Serikat Jesus, pada 19 Maret 2024, lima orang imam Jesuit mengucapkan kaul akhir di hadapan Provinsial, Pater Benedictus Hari Juliawan, S.J. Kelima imam Jesuit tersebut ialah Pater Ernest Justin, S.J., Pater Heribertus Heri Setyawan, S.J., Pater Nicolaus Devianto Fajar Trinugroho, S.J., Pater Rikhardus Sani Wibowo, S.J., dan Pater Stephanus Advent Novianto, S.J. Pengucapan Kaul Akhir ini diselenggarakan di Kapel St. Robertus Bellarminus, Mrican, Yogyakarta dan dihadiri oleh para nostri, keluarga kaules, dan tamu undangan.   Santo Yusuf adalah sosok yang taat hukum namun bijaksana dan penuh belas kasih. Ia begitu taat pada perintah Tuhan sehingga berani memikul tanggung jawab untuk merawat Maria yang sedang hamil dan menghindarkannya dari hukuman sosial saat itu. Karena kesetiaan dan ketaatannya, Tuhan tidak pernah meninggalkan Yusuf. Yusuf menjadi salah satu bagian penting dalam karya penyelamatan manusia melalui anaknya, Yesus. Santo Yusuf menjadi ayah yang menemani dan mendidik anaknya serta salah satu sosok yang menginspirasi Yesus yang sedang tumbuh remaja.   Kaul akhir menandai setiap Jesuit yang telah secara penuh menjadi anggota Serikat Jesus. Dalam retret persiapan kaul, para kaules bercerita tentang makna kaul akhir bagi mereka. Mereka sekarang melihat bahwa Serikat bukan lagi sebagai orang atau pihak luar yang sekadar menjadi penonton ketika sesuatu terjadi. Serikat kini menjadi bagian konkret dalam diri dan hidup mereka sehingga segala hal yang baik dan yang buruk akan ditanggung bersama. Para kaules ingin meneladan St. Yusuf yang berani mengambil tanggung jawab agar penyelenggaraan dan karya penyelamatan Allah terus terjadi di dunia ini.   Mari kita berdoa agar para kaules dapat meneladan kesetiaan St. Yusuf.   Kontributor: Margareta Revita – Tim Komunikator

Formasi Iman

Persembahan Diri Penuh Para Jesuit

Pada 2 Februari 2024, bertepatan dengan Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah dan Ekaristi Jumat Pertama, pesta Kaul Akhir empat imam anggota Serikat Jesus dirayakan dengan khidmat di Gereja Santa Theresia Bongsari Semarang. Keempat kaules itu adalah Pater Rudy Chandra Wijaya, S.J., Pater Joseph Mangatur Mangisi Tua Situmorang, S.J., Pater Alexander Hendra Dwi Asmara, S.J., dan Pater Eduardus Didik Cahyono, S.J. Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Pater Provinsial Benedictus Hari Juliawan, S.J. tersebut dihadiri oleh umat, keluarga, dan tersiaris dari Filipina, Thailand, Malaysia, Slovakia, serta Nigeria. Jika Kaul Pertama Serikat Jesus dimaknai sebagai janji Jesuit untuk bergabung dengan Serikat Jesus, Kaul Akhir dimaknai sebagai persembahan secara penuh para Jesuit kepada Serikat. Melalui pengucapan kaul, Jesuit diharapkan meneladani sikap Yesus Kristus yang dengan sukarela mempersembahkan dirinya untuk kemuliaan Allah seperti saat Ia dipersembahkan di Bait Allah dan saat Ia wafat di kayu salib. Dalam homilinya, Pater Benny membawa cerita kehidupan Santo Ignatius Loyola, pendiri Serikat Jesus, yang perlu dicontoh semangatnya. Santo Ignatius yang pada awalnya merupakan prajurit menghadapi tantangan hidup ketika bom kanon mengenai salah satu kakinya dan membuatnya pincang. Setelah mengalami semua itu, Santo Ignatius mendapat panggilan untuk bertobat. Saat hendak berdoa di sebuah gua Maria, ia menanggalkan pedang dan mantel yang merupakan simbol jiwa prajurit dan pangkatnya. Beberapa waktu setelah itu, Santo Ignatius sepenuhnya mengabdikan diri kepada Tuhan dengan membentuk Serikat Jesus. Pater Benny mengajak umat dan para Jesuit untuk memperhatikan kesanggupan Santo Ignatius dalam melepaskan segala kepunyaannya, keinginan, dan cita-citanya demi mempersembahkan diri kepada Tuhan. Pater Benny mengingatkan bahwa pada akhirnya, setiap manusia akan mempersembahkan diri kepada Tuhan dengan cara yang berbeda-beda. Kesulitan atau tantangan yang akan kita alami dalam upaya tersebut merupakan hal wajar seperti yang terjadi pada Santo Ignatius Loyola. “Pada akhirnya, kita diminta menyerahkan kemerdekaan kita untuk mempersembahkan diri kepada Tuhan,” ujar Pater Benny. Di akhir Perayaan Ekaristi, Pater Hendra sebagai perwakilan kaules, mengucapkan syukur dan terima kasih kepada keluarga yang telah mendukung perjalanan mereka, komunitas Jesuit tempat mereka melayani, umat, tokoh-tokoh lintas agama, panitia Kaul Akhir Serikat Jesus, dan petugas liturgi yang bertugas selama Perayaan Ekaristi. Pater Hendra memaknai penerimaan Kaul Akhir sebagai keyakinan Serikat Jesus kepada Jesuit untuk hidup seterusnya dalam serikat demi pengabdian dan kemuliaan Allah yang lebih besar. Ia juga memohon doa dan dukungan para seluruh umat yang hadir supaya mereka dapat sungguh-sungguh setia untuk mengemban tugas dalam Serikat Jesus. Kontributor: Agatha Nuansa Natnesia Daniswara – Bongsari

Pengumuman A24

Pengumuman Kaul Akhir

Pater Jenderal Arturo Sosa, S.J. dalam keputusannnya tertanggal 9 September 2023, telah mengundang saudara-saudara kita di bawah ini untuk mengucapkan kaul akhir dalam Serikat Jesus: Kita mengucapkan proficiat untuk saudara kita ini dan membawanya dalam doa-doa kita. Tempat dan tanggal pengucapan kaul akhir akan diumumkan menyusul. Bambang A. Sipayung, S. J. Socius Provinsial SJ Indonesia

Formasi Iman

Berani Berjumpa di Tempat Mereka Berada

Perjumpaan, walau sederhana dan sekecil apapun, dapat mengubah jalan hidup seseorang dan bahkan menjadi sarana keselamatan. Sebagaimana perjumpaan sederhana Bunda Maria dan Elisabeth saudarinya, serta Yesus dan Yohanes Pembaptis yang “berjumpa” selagi masih di dalam kandungan ibu mereka masing-masing, berlanjut dengan karya keselamatan Allah bagi dunia, diharapkan perjumpaan-perjumpaan kita sehari-hari dengan siapa saja menjadi sebuah perjumpaan yang membawa keselamatan. Itulah salah satu renungan yang ditawarkan Pater Provinsial, P. Benedictus Hari Juliawan S.J. kepada seluruh umat yang hadir dalam Perayaan Ekaristi Pengucapan Kaul Akhir lima imam Jesuit pada 31 Mei 2023 mulai pukul 17.30 WIB di Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta. Mereka yang mengucapkan kaul akhir adalah P. Ignatius Suryadi Prajitno, S.J. (Pastor Rekan Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda Tangerang), P. Yohanes Adrianto Dwi M., S.J. (Pastor Kepala Paroki St. Yohanes Pemandi Waghete, Papua), P. Mario Tomi Subardjo, S.J. (Mahasiswa Doktoral Pontificio Instituto Liturgico Sant’ Anselmo, Roma, Italia), P. Julius Mario Plea Lagaor, S.J. (Direktur/Kepala SMA Seminari Mertoyudan Magelang), dan P. Yustinus Rumanto, S.J (Direktur CampusMinistry Universitas Sanata Dharma Yogyakarta). Melalui kaul akhir, kelima imam Jesuit ini mempersembahkan diri untuk sepenuhnya menggabungkan diri atau berinkorporasi ke dalam Serikat Jesus. Dalam Ekaristi yang bertepatan pula dengan Pesta Santa Perawan Maria mengunjungi Elisabeth ini, Pater Provinsial sebagai selebran utama didampingi P. Paul Suparno, S.J. (Acting Superior Kolese St. Ignatius atau Kolsani) dan P. Adrianus Maradiyo, Pr (Vikep Kevikepan Yogyakarta Timur) serta para imam kaules (yang mengucapkan kaul) sebagai konselebran. Perayaan ini ditayangkan juga secara langsung di kanal YouTube Jesuit Indonesia dan Gereja St. Antonius Padua Kotabaru. Selanjutnya Pater Provinsial mengajak terutama para imam kaules agar dalam karya pelayanan mereka bersedia berjumpa dengan siapa saja tanpa terkecuali. Mengutip homili Paus Fransiskus dalam kunjungannya ke Amerika Serikat, Pater Provinsial berharap agar para kaules mau menjumpai mereka di tempat mereka berada, bukannya di tempat yang kita pikir mereka berada. “Maksudnya, dalam pelayanan dan perutusan kita harus selalu siap berhadapan dengan situasi yang tidak nyaman, tidak mudah, tidak menyenangkan, ataupun tidak sesuai dengan keinginan kita. Sebab, hanya dengan cara itulah kita dapat sungguh terlibat menjadi sarana kasih Allah bagi orang-orang di sekitar kita,” ujar Pater Provinsial. Di akhir Ekaristi, Pater Tomi mewakili para kaules mengucapkan terima kasih kepada Serikat Jesus, keluarga, sahabat, rekan kerja, serta seluruh umat yang telah mendukung panggilan dan perutusan mereka hingga akhirnya mereka diperkenankan mengikrarkan kaul akhir. Selanjutnya ia masih terus mohon doa agar para kaules tetap setia dalam panggilan dan karya pelayanan dengan baik hingga akhir hayat. Selepas Perayaan Ekaristi, seluruh umat yang hadir yang meliputi para nostri Serikat Jesus, keluarga kaules, rekan kerja, perwakilan umat paroki tempat para imam kaules sedang atau pernah berkarya, serta umat Paroki Kotabaru beramah tamah di halaman sayap utara Gereja Kotabaru. Kontributor: Amadea Prajna Putra Mahardika, S.J.