Pada 1 – 2 Juni 2019 Tim SAV Puskat merayakan Hari Komunikasi Sosial sedunia ke-53 bersama umat Paroki St. Antonius, Purbayan, Solo. Pesan Paus Fransiskus yang bertema “Kita Adalah Sesama Anggota: Dari Komunitas Jaringan Sosial Menuju Komunitas Insani” disampaikan melalui homili dalam tujuh kali misa oleh Rm. JB. Mardikartono SJ, Rm. J. Sigit Prasadja SJ, dan Rm. Y.I. Iswarahadi SJ. Kesempatan ini juga dipakai untuk promosi karya media komunikasi SAV Puskat yang disampaikan lewat brosur dan pemutaran film kegiatan SAV Puskat sepuluh menit menjelang misa. Dengan kemurahan hatinya umat Paroki St Antonius Purbayan selalu mendukung karya-karya SAV Puskat.
Selain itu, pada Sabtu, 1 Juni 2019 pk. 20.00 -22.00 diadakan nonton bareng (nobar) dan diskusi film “Sahabat Sejati” produksi Komsos KWI dan SAV Puskat. Acara ini diadakan untuk OMK Paroki Purbayan. Meskipun demikian, juga ada sebagian orang dewasa yang ikut menonton. Dua pemain utama, Ravi (Rani) dan Kristandi (Bagas), juga hadir dan berdialog dengan OMK tentang pesan Paus Fransiskus dan pengalaman bermain film. Nobar film yang sama juga diadakan di berbagai keuskupan di Indonesia. Semoga kita semua semakin mampu menggunakan media sosial untuk tujuan-tujuan yang positif.
Rm. Murti bersama tim SAV Puskat lainnya juga merayakan Hari Komunikasi se-Dunia dalam Pekan Komunikasi Sosial Nasional (PKSN) KWI. Acara ini diselenggarakan di Makassar dan Toraja pada 26 Mei – 3 Juni 2019. Rm Murti dan tim diundang oleh Komsos KWI untuk memberikan workshop audio-visual dan meliput seluruh kegiatan PKSN.
Kurang lebih sejak 6 tahun terakhir, PKSN mulai mendapat perhatian yang cukup besar, bahkan sangat besar, oleh Gereja Katolik di Indonesia. Gebyar kemeriahan amat terasa dalam penyelenggaraan PKSN selama dua tahun terakhir. Suasana itu berhasil diciptakan oleh Komisi Komsos KWI, bekerja sama dengan panitia lokal dari keuskupan yang ditunjuk sebagai pusat kegiatan. Kemeriahan perhelatan PKSN ini ditandai dengan kehadiran para wakil Komisi Komsos keuskupan dari seluruh Indonesia. Selain itu, banyak kegiatan yang diselenggarakan dengan melibatkan banyak panitia dan peserta dari keuskupan penyelenggara. Kegiatan ini juga didukung oleh Kementerian Kominfo dengan menyelenggarakan Seminar Nasional yang menghadirkan narasumber-narasumber yang kompeten di bidangnya.
Rombongan pegiat komsos dari berbagai keuskupan sempat terjebak kemacetan lalu lintas dan panasnya Kota Makassar pada Minggu sore, 26 Mei 2019. Mereka akhirnya tiba di Gereja Katedral Makassar sekitar pk. 15.30.
Setelah perayaan Ekaristi, acara dilanjutkan dengan ramah-tamah di aula Katedral. Pada kesempatan ini, film “Sahabat Sejati” juga diputar dan disaksikan oleh para tamu undangan yang datang malam itu. Pada akhir film masih ada khotbah dari Mgr. Hilarion Datus Lega, sebagai Ketua Komisi Komsos KWI. Beliau mengajak para pemirsa untuk mendiskusikan dan merefleksikan film pendek ini dalam rangka Hari Komunikasi Sedunia ke-53.
Setelah film selesai diputar, Rm. Murti Hadi Wijayanto SJ, selaku penulis naskah dan sutradara film ini, diundang ke atas panggung dan berdialog bersama pastor pembawa acara malam itu. Saat itu ia menyatakan rasa terkesannya pada istilah “Pertapa Sosial” dalam Pesan Bapa Suci untuk Hari Komunikasi Sedunia tahun ini. Itulah realita di jaman ini. Orang-orang asyik dengan gadget-nya, berteman dengan teman-teman virtual-nya, tetapi lalu dirinya merasa terasing dan kesepian dari dunia nyata sekitarnya.
Hal menarik yang juga diangkat oleh Rm. Murti adalah mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kita. Hoax dan fake news pada zaman ini menjadi semakin mengerikan karena sudah masuk ke ranah politik di Indonesia. Keprihatinan akan hoax dan fake news itu juga diangkat di dalam film “Sahabat Sejati”. Dikisahkan bahwa seorang politikus perempuan mengaku dipukuli orang. Namun, sebenarnya ia tidak pernah dipukuli. Kabar bohong itu telah mengecoh para pesohor partainya sendiri. Mereka lalu dengan nyinyir menyalahkan para pemimpin negeri ini yang tidak hadir dan membela korban kekerasan. Dengan sombongnya mereka juga mengatakan bahwa negeri ini membutuhkan pemimpin yang kuat Namun, setelah hoax itu akhirnya terbongkar, mereka justru segera beramai-ramai cuci tangan karena merasa tidak terlibat di dalam skenario hoax itu.
Perayaan Hari Komunikasi Sosial Nasional diadakan juga di Toraja. Perwakilan komsos dari setiap keuskupan berpindah tempat ke Toraja untuk bertemu umat dan merayakan PKSN dengan aneka acara, yaitu misa, workshop dan nobar film “Sahabat Sejati”. Acara-acara itu dikemas sesuai dengan budaya Tana Toraja.
Iswarahadi, SJ