Pada hari Kamis, 7 Agustus 2025, pukul 23.02 WIB, telah dipanggil Tuhan di Rumah Sakit Santa Elisabeth, Semarang:
PATER MARKUS YUMARTANA, S.J.
(dalam usia 60 tahun)
Pater Yumartana adalah seorang Jesuit yang banyak berkiprah dalam karya formasi, kerasulan orang muda, dan juga paroki. Lahir di Kokap, Kulon Progo, 27 April 1965, Pater Yumartana adalah putera dari pasangan suami-istri (Alm.) Bapak Yohanes Giran dan (Almh.) Ibu Margaretha Kemijah. Ia dibaptis di Gereja Santa Maria Bunda Penasihat Baik, Paroki Wates, Kulon Progo. Pater Yumartana menghabiskan masa kecil di daerah kelahirannya, Sentolo. Pendidikan SD hingga SMP ia tempuh di Sentolo (1972-1981). Setamat SMP, Pater Yumartana melanjutkan pendidikan menengah atas di Seminari Menengah Santo Petrus Canisius, Magelang (1981-1985).
Tertarik menjadi Jesuit, ia melamar ke Novisiat Santo Stanislaus, Girisonta dan diterima. Ia memulai formasi novisiat pada 7 Juli 1985 dan mengucapkan kaul pertamanya pada 8 Juli 1987. Setelah mengucapkan kaul pertama, ia diminta untuk melaksanakan formasi filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta selama empat tahun (1987-1991).
Selesai filsafat, Frater Yumartana menjalani Tahap Orientasi Kerasulan (TOK) sebagai Sub- pamong Seminari Menengah Mertoyudan selama satu tahun (1991-1992). Setelah selesai menjalani formasi TOK dan dirasa siap untuk formasi teologi, Frater Yumartana diutus ke Fakultas Teologi Universitas Gregoriana, Roma untuk studi teologi sekaligus mengambil lisensiat teologi (1992-1977).
Dalam masa studi teologi ini, Frater Yumartana menerima tahbisan diakon pada 18 April 1995 di Roma dari tangan Bapak Uskup Kardinal Achile Silvestrini. Tiga bulan setelah tahbisan diakon, ia menerima tahbisan imam dari tangan Bapak Uskup Julius Kardinal Darmaatmadja, pada 28 Juli 1995 di Gereja Santo Antonius Padua, Kotabaru, Yogyakarta.
Setelah menerima tahbisan imamat dan studi teologi, Pater Yumartana ditugasi menjadi pengajar di Fakultas Teologi Wedabhakti-Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta sekaligus pustakawan Kolese Santo Ignatius, Yogyakarta (1997-1999). Setelah itu, ia diminta mempersiapkan diri untuk menjalani formasi tersiat di Kolese Stanislaus, Girisonta (15 Januari 1999 – 15 Juli 1999) di bawah bimbingan Pater Josephus Darminta, S.J. Setelah menjalani formasi tersiat, Pater Yumartana ditugasi untuk menjalani studi khusus bidang pendidikan agama di Ateneo de Manila University, Filipina (1999-2005). Pada 20 Juli 2009, Pater Yumartana mengucapkan kaul akhir sebagai profes di Kapel Kampus III Universitas Sanata Dharma, Paingan, Yogyakarta dan diterima oleh Pater Jenderal Adolfo Nicolas, S.J.
Pater Yumartana dikenal sebagai pribadi yang ramah, terbuka, dan dekat dengan banyak orang, khususnya orang muda. Dalam masa penyembuhan di Girisonta, sesekali ia menuliskan refleksi hidupnya, termasuk pada saat ulang tahun imamatnya yang ke-30 akhir Juli lalu. Ia merefleksikan bahwa kata “presbiter” memiliki makna “penatua” atau “mereka yang dituakan.” Tetapi mengapa justru banyak imam ditahbiskan saat mereka masih berusia 28 atau 30 tahun. Ia merasa takut karena melihat dirinya tidaklah pantas disebut sebagai orang yang dituakan. Demikian pula dengan istilah “sacerdos” yang baginya justru menimbulkan pertanyaan, bagaimana mungkin seorang pendosa seperti dirinya dapat disebut “yang mendapat anugerah kesucian?” Pater Yumar secara sadar menyatakan bahwa imamat bukanlah untuk keuntungan pribadi, melainkan untuk kebaikan seluruh umat dan sarana untuk menyalurkan berkat Allah.
Riwayat Tugas Pater Markus Yumartana, S.J. setelah Tahbisan Imam
Mengajar di Fakultas Teologi Wedabhakti-Universitas Sanata Dharma | Yogyakarta | 1997-1999 |
Tersiat di Kolese Stanislaus | Girisonta | 1999-1999 |
Studi Khusus bidang Pendidikan Agama Katolik | Manila | 1999-2005 |
Moderator Kerasulan Mahasiswa KAJ Unit Selatan dan pengajar bidang studi Agama di Universitas Indonesia | Jakarta | 2005-2014 |
Direktur Tahun Orientasi Rohani (TOR) Puruhita – KAJ | Jakarta | 2014-2018 |
Acting Superior Lokal Komunitas Apostolik Beato Miguel Pro | Jakarta | 2015-2018 |
Pastor Rekan Gereja Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga | Jakarta | 2018-2019 |
Acting Superior Lokal Komunitas Apostolik Kolese Santo Stanislaus Kostka | Girisonta | 2019-2020 |
Superior Lokal Komunitas Apostolik Kolese Santo Stanislaus Kostka | Girisonta | 2020-2023 |
Ketua Pengurus Yayasan Stanislaus | Girisonta | 2021-2023 |
Direktur Rumah Retret Kristus Raja dan Pusat Spiritualitas Girisonta (Puspita) | Girisonta | 2021-2023 |
Superior Lokal Komunitas Apostolik Seminari Menengah Santo Petrus Canisius | Mertoyudan | 2023-2024 |
Menjalani pemulihan kesehatan di Wisma Emmaus | Girisonta | 2024- wafatnya |
Dalam satu tahun belakangan, kondisi kesehatan Pater Yumartana sering tidak stabil. Hari Selasa pagi, 5 Agustus 2025 yang lalu ia mengalami kondisi lemah dan kemudian dibawa ke RS St. Elisabeth untuk penanganan terbaik. Hari Rabu, 6 Agustus 2025, ia menerima Sakramen Perminyakan dan ketika itu ia masih bisa tertawa bersama Pater Provinsial. Namun setelah tiga hari opname di rumah sakit, kondisinya tidak kunjung membaik hingga akhirnya pada Kamis malam pukul 23.02 WIB, Pater Yumartana dipanggil menghadap Bapa di surga.
Jenazah Pater Yumartana disemayamkan di Domus Patrum Kolese Stanislaus, Girisonta mulai siang ini, Jumat, 8 Agustus 2025. Selanjutnya, Misa Requiem akan diadakan pada:
hari, tanggal : Sabtu, 9 Agustus 2025
pukul : 10.00 WIB
tempat : Taman Makam Maria Ratu Damai, Girisonta, Bergas, Ungaran
dan dilanjutkan dengan pemakaman. Seluruh anggota Provinsi dimohon merayakan Ekaristi khusus bagi kedamaian jiwa Pater Markus Yumartana, S.J.