Dunia perkuliahan memang banyak lika-liku yang harus dilewati. Kesulitan dalam memahami suatu materi, kepadatan jadwal mengurus tugas-tugas, usaha lebih untuk aktif di organisasi dan kepanitiaan mewarnai dinamika anak kuliah zaman sekarang. Seringkali situasi ini dijadikan sekat untuk membatasi “ini urusanku” dan “itu urusanmu.” Di akhir pekan pun mungkin ada yang berpikiran untuk healing setelah sepekan sibuk dalam kuliah dan segala dinamikanya. Namun, apakah semua kondisinya begitu dan berjalan monoton tanpa ada hal bisa dimaknai? Tidak, di Komunitas Belajar Realino di Jombor, kami menemukan pengalaman healing berbeda yang membuat hari kami berarti sekaligus memberikan makna bagi sesama.
Kami melihat dan merasa terinspirasi bahwa masih ada orang-orang berdedikasi untuk anak-anak jalanan, kurang mampu, dan dalam kondisi yang terbatas di tengah hiruk-pikuk kesibukan yang harus dilaksanakan. Itulah yang kami lihat dari Realino SPM yang berisikan para relawan berdedikasi tinggi. Mereka setiap minggu hadir memberikan segala perhatian bagi teman-teman kecil di Jombor. Masing-masing relawan ini pasti memiliki kesibukan dan agenda. Meski demikian mereka tetap menyediakan ruang, tenaga, dan waktu membagikan kasih dengan cara yang menyenangkan.
Syukurlah kami, mahasiswa-mahasiswi Farmasi Universitas Sanata Dharma boleh ambil bagian di dalamnya pada Sabtu, 14 September 2024. Hari itu kami datang dengan segala kecemasan dalam pikiran dan hati kami mengenai materi dan dinamika yang akan disampaikan. Apakah akan bisa menarik dan ditangkap adik-adik di Jombor? Walaupun ada kekhawatiran tetapi muncul optimisme akan keberhasilan acara yang kami siapkan. Ternyata ketika dinamika berjalan, kami menemui bahwa adik-adik di sana adalah anak-anak yang asyik, cerdas, dan aktif menyambut permainan juga materi yang kami bawakan. Namun, bukan berarti semua berjalan lancar begitu saja. Tentu ada beberapa adik di sana dengan kondisi dan kecenderungan dirinya memilih asik sendiri. Beberapa lainnya sedikit enggan dalam momen-momen tertentu mengikuti apa yang telah kami rancang dan tuntun. Meskipun demikian, itu tidaklah menjadi soal besar karena kami tahu bahwa itulah fase anak-anak mengeksplorasi dan mengekspresikan diri sehingga tak bisa untuk dibatasi begitu saja. Dari pengalaman di Jombor bersama mereka, secara keseluruhan, kami rasa apa yang sampaikan dapat ditangkap. Semoga materi kami bisa diaplikasikan dalam keseharian dan diceritakan kepada keluarga di rumah.
Healing bagi kami di hari itu adalah mencari pengalaman baru memberikan hati kepada adik-adik di Komunitas Belajar Realino – Jombor. Kampanye Kesehatan merupakan salah satu bentuk cerdas dan humanis, pengetahuan kami tidak berhenti hanya pada kami saja, melainkan disebarkan untuk semakin memanusiakan manusia. Mendidik bukan hanya tugas seorang guru saja tetapi kami sadari juga bagian tugas kami sebagai mahasiswa farmasi yang mempelajari tentang obat-obatan termasuk obat tradisional. Hal yang sebelumnya mungkin bagi adik-adik itu terasa jauh dan tidak pernah ditemui, kami coba letakkan di dekat mata supaya akrab dan jadi bagian hidup mereka.
Lewat pengalaman di Jombor, kami menemukan rancangan Tuhan yang menarik. Refleksi kami, Tuhan ingin menunjukkan bahwa cara menambahkan nilai pada diri sendiri itu tak melulu dari mencari prestasi akademis, memperkaya diri, atau mengejar IPK sempurna. Memperkaya orang lain dengan pengalaman juga menjadi sarana menambahkan nilai pada diri sendiri dengan jalan cinta kasih. Refleksi lainnya, dalam dunia farmasi, semua eksperimen itu memiliki hasil dan parameternya. Dalam pengabdian ini, ada parameternya pula, peningkatan pengetahuan adik-adik lewat hasil post test, diskusi, dan tanya jawab yang berjalan seru. Kemudian, tak kalah pentingnya juga senyum tersungging penuh kepolosan dari anak-anak yang belajar hal baru. Semoga pengalaman dan dinamika ini membawa perkembangan bagi kita semua. Akhir kata, terima kasih kepada Realino Seksi Pengabdian Masyarakat (SPM) yang memberikan kesempatan kepada kami untuk bergabung dalam pengabdian di Komunitas Belajar Realino – Jombor.
Kontributor: Alfonsus Stanley – Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma