Pilgrims of Christ’s Mission

Berziarah sebagai Utusan Kristus

Date

Kebanyakan pembaca Internos pasti pernah mendengar istilah Kongregasi Jenderal, yaitu institusi tertinggi pengambil keputusan dalam Serikat Jesus. Pesertanya adalah para wakil terpilih dari semua provinsi dan regio dan diadakan sejauh diperlukan. Dalam sejarah Serikat Jesus yang sudah hampir 500 tahun, baru ada 36 kali Kongregasi Jenderal.

 

Nah, saya yakin belum banyak yang mendengar istilah Pertemuan Para Superior Mayor. Ini adalah pertemuan yang ditetapkan dalam Kongregasi Jenderal 34 Dekret 23 (1995), “Kira-kira setiap enam tahun mulai dari Kongregasi Jenderal terakhir, Pater Jenderal akan mengundang pertemuan semua provinsial, untuk menimbang kondisi, persoalan-persoalan, dan inisiatif-inisiatif dalam Serikat universal, sebagaimana juga kerja sama internasional dan supra-provinsial.” Sejauh ini baru ada tiga kali pertemuan seperti itu dan yang terakhir terjadi pada tanggal 17-26 Oktober 2025 di Roma. Saya menghadiri pertemuan tersebut sebagai Provinsial Serikat Jesus Indonesia, bersama sekitar 77 orang superior dan 30 orang petugas kuria generalat yang lain.

 

Mengambil tema “Peziarah dalam Perutusan Kristus,” pertemuan ini membicarakan topik-topik yang sudah ditetapkan sebelumnya. Topik-topik ini dipilih sebagai bahan masukan untuk Pater Jenderal berdasarkan pengalaman yang beragam di berbagai provinsi, semacam konsultasi dengan seluruh Serikat. Untuk saya, yang menarik adalah metodenya. Setiap tema diolah dengan cara bertahap. Mulai dengan presentasi oleh dua orang yang sudah ditunjuk dan mempersiapkan diri. Presentasi ini diikuti oleh doa dan refleksi pribadi oleh peserta. Setelah itu para peserta berkumpul dalam kelompok kecil untuk membagikan hasil doa dan refleksinya memakai cara percakapan rohani. Ringkasan hasil pembicaraan di tiap kelompok ini kemudian disampaikan dalam pertemuan bersama lagi. Sesudah itu, pendalaman tema ditutup dengan mendengar reaksi para peserta secara individu terhadap hasil pleno tadi. Tidak ada tanya jawab di bagian ini. Semua mendengar ketika seseorang berbicara.

 

Dengan metode ini, beberapa topik tampak menonjol yaitu tema kolaborasi dengan awam, restrukturisasi gubernasi/pemerintahan Serikat, dan peran superior lokal. Semua ini menunjukkan bahwa Serikat sedang berubah. Peran awam semakin besar dalam lembaga dan karya Serikat tetapi mereka tidak punya suara dalam pemerintahan Serikat. Menurunnya jumlah Jesuit mengakibatkan penggabungan beberapa provinsi yang tidak selalu berhasil. Misi universal hampir selalu dikalahkan oleh pemerintahan Serikat yang memprioritaskan provinsi. Di komunitas superior lokal sering dilangkahi dalam pemerintahan Serikat, padahal mereka seharusnya punya peran penting baik dalam hal cura personalis maupun cura apostolica.

 

Para peserta Meeting of Major Superiors (MMS) berfoto bersama Paus Leo XIV. (Dokumentasi: Vatican Media)

 

Di antara sesi-sesi pertemuan, para peserta diajak untuk bertemu Paus Leo XIV di hari ketujuh. Semua peserta antusias karena bagi banyak orang ini bakal menjadi perjumpaan yang pertama dengan Bapa Suci yang baru. Bapa Suci menyambut delegasi para superior dengan hangat. Dalam sambutannya Bapa Suci meneguhkan kembali pilihan apostolik Serikat seperti yang ada dalam Universal Apostolic Preferences (UAP). Beliau juga mengingatkan kembali, “Gereja membutuhkan Saudara sekalian di garis depan entah itu secara geografis, kultural, intelektual maupun spiritual … Kemendesakan untuk mewartakan Kabar Gembira sama besarnya di zaman ini seperti di masa Santo Ignatius.”

 

Menariknya juga, Paus Leo XIV tampak sangat membumi. Bahasa tubuhnya rileks, kata-katanya terpilih tapi tetap hangat. Ketika berdialog, tanggapan Bapa Suci sering merujuk pada pengalamannya sebagai misionaris dan sebagai religius. Saya dan para provinsial pulang dari pertemuan ini dengan hati yang berbunga-bunga, tentu saja setelah berfoto dengan beliau.

 

Pater Benedictus Hari Juliawan, S.J. membagikan presentasi pada sesi “membayangkan kembali struktur gubernasi”. (Dokumentasi: Jesuit Global)

 

Rahmat terbesar yang saya peroleh dari pertemuan ini sebenarnya justru pada perjumpaan dengan para superior. Suasana hangat dan terbuka ditambah sesi-sesi sharing dengan cepat mendekatkan kami satu sama lain. Sebagian baru saja menjadi provinsial. Sebagian lagi sudah hampir selesai masa tugasnya. Pater Jenderal dan staf kuria selalu hadir sepenuhnya dan tak berjarak dengan para peserta. Bahkan Pater Jenderal mengundang para provinsial secara bergiliran untuk makan siang bersama di ruang kecil supaya bisa sambil berbincang-bincang santai.

 

Hasil pertemuan ini berupa rekomendasi-rekomendasi yang diserahkan kepada Pater Jenderal. Nantinya Pater Jenderal akan mengambil kebijakan dan menyusun surat-surat dengan memperhatikan usulan-usulan tersebut. Berbekal pengalaman ini, Serikat akan berusaha untuk tetap setia berziarah dalam perutusan yang dipercayakan Kristus di tengah dunia yang sedang penuh ketidakpastian.

 

Kontributor: P. Benedictus Hari Juliawan, S.J.

More
articles