Sampah plastik sering dianggap masalah, namun di tangan siswa-siswi SMK Katolik St. Mikael Surakarta, sampah bisa berubah menjadi peluang. Dengan semangat belajar dan kreativitas, para siswa menjadikan daur ulang sebagai bagian dari pelajaran sehari-hari. Inilah wujud nyata kepedulian mereka dalam merawat bumi untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.
Merangkai ilmu menjadi harapan bagi bumi
Pada 11-14 Agustus 2025, para siswa kelas X SMK Mikael melaksanakan pembelajaran bertemakan Circular Economy. Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan melalui konsep ekonomi sirkular, yakni upaya memperpanjang masa pakai produk melalui prinsip daur ulang (recycle). Serangkaian kegiatan dimulai dari pemaparan konsep dasar Circular Economy oleh tim Recycle dari PT ATMI IGI. Pemaparan materi tersebut meliputi definisi, proses, dampak, dan rencana tindak lanjut kegiatan daur ulang. Antusiasme siswa terlihat jelas dalam sesi tanya jawab yang interaktif. Tim Recycle PT ATMI IGI pun juga turut memberi souvenir berupa gantungan kunci dari tutup botol yang didaur ulang membentuk logo SMK Mikael. Setelah sesi materi, Ibu Yanti selaku guru pengampu mata pelajaran IPAS memberikan tugas lanjutan kepada para siswa, yaitu mengumpulkan tutup botol sebanyak mungkin dalam kurun waktu dua minggu sebagai bentuk praktik nyata dari konsep yang telah dipelajari.
Tiba saatnya para siswa melaksanakan kegiatan daur ulang. Mereka sudah membawa tutup botol dari rumah kemudian dilakukan pembersihan dengan pencucian dan pemilahan berdasarkan warna hingga akhirnya dicacah menggunakan mesin crusher. Tak disangka, ternyata terdapat beberapa siswa yang membawa tutup botol berjumlah ribuan. Hal ini membuktikan bahwa masih banyak sampah plastik yang belum terkelola dengan baik. Beberapa siswa mengatakan bahwa mereka mendapatkan tutup botol tersebut dari lingkungan masyarakat yang memiliki bank sampah. Dari 7 kelas yang mengumpulkan tutup botol, total terkumpul sejumlah 16 kg tutup botol.
SMK Katolik St. Mikael Surakarta menggaet PT ATMI IGI untuk berpartisipasi dalam memberikan edukasi Circular Economy dan fasilitas daur ulang plastik. Fasilitas tersebut mencakup dua mesin yaitu Manual Injection dan Small Press beserta 1 mold/cetakan untuk masing masing mesin. Didampingi oleh guru beserta tim recycle PT ATMI IGI, siswa/i berkesempatan untuk mempraktikkan proses daur ulang secara langsung. Mereka membuat gantungan kunci berbentuk logo SMK Mikael dengan menggunakan mesin press. Proses pencetakan tersebut memakan waktu 1 jam, hal ini dikarenakan cacahan tutup botol perlu untuk dilelehkan kemudian menunggu proses pendinginan. Sementara gantungan kunci di cetak, masing masing siswa secara bergiliran membuat manik-manik menggunakan mesin Manual Injection. Berbeda dengan mesin press yang membutuhkan waktu 1 jam untuk 1 produk, mesin Manual Injection hanya membutuhkan waktu dua menit untuk mencetak 1 set manik-manik. Hasil yang mereka cetak mempunyai corak warna yang sangat indah yang dipengaruhi oleh material tutup botol yang dilelehkan. Perpaduan dua warna berbeda menghasilkan gradasi warna yang memanjakan mata. Pada akhirnya manik-manik yang mereka cetak dapat dirangkai sehingga menjadi rosario, tasbih, gelang, maupun kalung.

Spiritualitas Ignatian dalam upaya merawat Bumi
Kegiatan daur ulang plastik ini linear dengan nilai 4C yang ditanamkan kepada para siswa SMK Kolese Mikael. Competence, dengan kemampuan kompetensi di bidang teknik pemesinan siswa mampu membuat mold/cetakan sesuai dengan kreativitas masing-masing. Compassion, membangun kesadaran dan kepedulian pentingnya menjaga Bumi dari pencemaran sampah. Conscience, mampu membedakan perilaku yang baik maupun buruk dan dampaknya bagi lingkungan sekitar. Commitment, janji untuk merawat alam demi keberlangsungan makhluk hidup. Hal tersebut pun selaras dengan Universal Apostolic Preferences (UAP) keempat tentang Merawat Rumah Kita Bersama dan mendukung program Sustainable Development Goals (SDG’S) nomor 4 tentang pendidikan berkualitas dan nomor 13 tentang Aksi Perubahan Iklim.
Besar harapan agar kegiatan daur ulang ini dapat berkelanjutan dan bisa memberikan nilai lebih bagi SMK Mikael sebagai sekolah peduli lingkungan. Melalui kegiatan ini, para siswa SMK Katolik St. Mikael Surakarta tidak hanya belajar tentang konsep Circular Economy tetapi juga membuktikan bahwa perubahan dapat dimulai dari langkah kecil di lingkungan sekolah. Dengan mengolah sampah menjadi sesuatu yang bernilai, mereka menunjukkan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Kontributor: Fransiskus Marcelino Utama – Siswa SMK Katolik St. Mikael Surakarta
