Sembilan frater Novis telah mengucapkan Kaul Pertama dalam Serikat Jesus pada Selasa, 24 Juni 2025 pukul 10.00 WIB di Kapel La Storta, Novisiat St. Stanislaus Girisonta. Kesembilan novis yang telah mengucapkan Kaul Pertama adalah:
- Sch. Aloysius Gonzaga Evan Adhi Laksana, S.J. dari Paroki St Theresia, Bongsari
- Sch. Albert Hosea Santoso. S.J. dari Paroki St Yusuf, Gedangan
- Sch. Christoforus Iuliano Mesaroga, S.J. dari St Agustinus, Karawaci
- Sch. Ignatius Damar Adi Wicaksana, S.J. dari St Agustinus, Karawaci
- Sch. Archie Setyo, S.J. dari Paroki St Perawan Maria Ratu Rosario Suci Randusari, Katedral Semarang
- Sch. Leonard Valentino Ngandiri, S.J. dari Paroki St Maria Diangkat ke Surga, Katedral Jakarta
- Sch. Leonardo Amaris Liaupati, S.J. dari Paroki Tyas Dalem Gusti Yesus, Macanan, Yogyakarta
- Sch. Valentinus Religio Perangin-angin, S.J. dari Paroki St Padre Pio, Medan
- Sch. Yohanes Ragil Sumantri, S.J. dari Paroki St Ignatius Ketandan, Klaten
Kaul Pertama para novis ini diterima oleh Provinsial Pater Benedictus Hari Juliawan, S.J. serta dihadiri oleh keluarga, para Jesuit, dan tamu undangan. Dalam homilinya, Pater Provincial menyampaikan masa novisiat merupakan masa untuk mengumpulkan kepingan dan berusaha untuk lebih utuh menjadi manusia di hadapan Allah. Ia mengingatkan para novis bahwa setelah mengucapkan kaul bukan berarti perjalanan mengutuhkan diri sudah selesai, melainkan kaul pertama ini menandai babak baru perjalanan hidup dengan membiarkan Tuhan membawa ke mana arah peziarahan mereka untuk mengutuhkan dirinya dengan berbagai ujian yang sudah menanti di depan.
Di akhir misa, mewakili teman-temannya, Fr Leon membagikan refleksi bersama. Ia bersama teman-temannya ingin membagikan kasih Allah dengan berbagai cara sesuai dengan kekhasan pribadi masing-masing dengan berpedoman pada cara Ignatius Loyola. Artinya, mereka menuruti perintah Yesus, tinggal dalam kasih-Nya untuk disatukan dan diutuhkan menjadi satu tubuh universal hingga akhirnya membuahkan berkat bagi orang-orang di sekitar mereka. Disatukan, Diutuhkan, dan Semakin Berbuah dalam Kristus adalah tema yang mereka angkat dari hasil refleksi bersama ini.
Selanjutnya kesembilan frater ini akan melanjutkan ke jenjang formasi filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta. Selamat melanjutkan formasi, semoga semakin disatukan, diutuhkan, dan berbuah dalam Kristus.
Kontributor: Margareta Revita – Tim Komunikator Jesuit Indonesia