“Kita adalah satu bangsa manusia. Tidak ada kemanusiaan Kristiani atau kemanusiaan non-Kristiani. Kemanusiaan itu satu dan kita semua dicintai oleh Allah.”
Inilah pesan utama Pater Arturo Sosa bagi kita semua.
Melalui pesan ini, ia mengajak kita untuk terus mencari Roh Allah yang tak pernah berhenti berkarya untuk mempersatukan bangsa manusia. Roh-Nya mendorong kita keluar dari fanatisme kelompok yang sempit, sehingga kita dapat berkolaborasi untuk melewati momen krisis ini dan menciptakan dunia yang lebih baik. Menurut Pater Arturo Sosa, dunia yang lebih baik ini ditandai dengan struktur politik-ekonomi yang adil, sehingga setiap manusia dapat mengalami “hidup dalam segala kepenuhannya” (Yoh 10:10).
Dunia semacam itu jugalah yang diperjuangkan oleh Yesus melalui sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya. Sebelum sengsara-Nya, Ia berdoa kepada Bapa-Nya, agar murid-murid-Nya “menjadi satu”, sama seperti Ia dan Bapa-Nya adalah satu (Yoh 17:22). Demi mewujudkan persatuan bangsa manusia, Allah telah mengorbankan diri-Nya. Allah telah menunjukkan solidaritas-Nya pada manusia yang menderita.
Kini, kala dunia tengah dihadapkan pada krisis luar biasa akibat pandemi Covid-19, kita semakin dipanggil untuk turut berkorban demi kebaikan bersama seluruh bangsa manusia. Kita mau melakukan ini karena kita semua telah menerima anugerah hidup baru. Kita kini tidak lagi hidup bagi diri kita sendiri, tetapi bagi Dia yang telah mati dan dibangkitkan bagi kita (2Kor 5:15).
Pada Hari Raya Paskah ini, kita dipanggil untuk memperbarui komitmen iman kita. Sejauh manakah kita mencoba mewujudkan iman sebagai upaya membangun persatuan bangsa manusia?
- #solidaritascovid19
- #JesuitIndonesia
- #JesuitSolidarity
- #JesuitStories
- #JesuitInitiatives
- #lawancorona
- #IndonesiaLawanCovid19 #bersatumelawancovid19