capture imaginations, awaken desires, unite the Jesuits and Collaborators in Christ mission

Paus Fransiskus dan Pesan Hidup yang Mendalam

Date

Paus Fransiskus, melalui berbagai ensiklik dan seruan apostolik, telah menyampaikan pesan hidup mendalam yang menekankan pentingnya cinta, belas kasih, dan solidaritas. Dalam ajarannya, Paus sering menyoroti panggilan untuk merawat orang yang terpinggirkan, lingkungan, dan hubungan manusiawi yang lebih inklusif. Beliau mendorong umat beriman agar hidup dengan kerendahan hati dan keberanian serta meneladani kehidupan Yesus Kristus yang penuh cinta tanpa syarat.

 

Melalui Christus Vivit, Paus Fransiskus secara khusus mengajak kaum muda agar menjalani hidup dengan sukacita, tidak takut terhadap masa depan, dan terus mendengarkan suara Roh Kudus. Bagi beliau, hidup Kristen bukanlah serangkaian aturan kaku, melainkan perjalanan spiritual penuh kasih, kebebasan, dan keterbukaan terhadap transformasi diri. Pesan Paus mencerminkan keyakinan bahwa setiap orang dipanggil untuk berperan aktif dalam merawat dunia dan membangun persaudaraan sejati antarumat manusia.

 

Paus Fransiskus menghadiri retret Prapaskah bersama para anggota Kuria Roma. Dokumentasi: CNS

 

Sosok Paus Fransiskus

Sejak mendengar kabar bahwa Paus Fransiskus akan datang ke Indonesia pada 3-6 September 2024, perasaan saya mulai berkecamuk. Ada rasa penuh harap agar bisa bertemu dengan beliau meski diiringi kecemasan karena pasti kuota untuk bertatap muka sangat terbatas. Di komunitas Rupert Mayer, tempat saya tinggal, pemilihan kandidat yang berkesempatan bertemu dengan Paus dilakukan melalui undian. Ketika yang terpilih bukan nama saya, saya hanya bisa berpasrah sambil menerima bahwa mungkin belum waktunya untuk mendapatkan kesempatan langka itu. 

 

Akan tetapi, pada 24 Juli 2024, sebuah kejutan datang. Superior dari St. Stanislaus Kostka mengirim pesan melalui WhatsApp bahwa ada anggotanya yang berhalangan hadir sehingga saya ditawari kuota tersebut. Dengan dukungan dari Superior Rupert Mayer, akhirnya saya mendapatkan kesempatan impian tersebut. Inilah salah satu rahmat tak terduga bagi saya.

 

Sosok Paus Fransiskus dikenal sebagai pribadi yang sederhana tetapi memiliki keberanian luar biasa dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran. Paus sering kali menunjukkan kepekaan mendalam terhadap berbagai masalah yang dihadapi umat-Nya. Kepeduliannya terhadap kaum miskin dan marginal sangat menonjol.

 

Hal ini membuatnya menjadi salah satu simbol harapan bagi mereka yang sering kali diabaikan. Dalam setiap tindakan dan keputusan, ia berupaya sungguh mengedepankan kasih dan keadilan bahkan ketika itu harus bertentangan dengan “arus besar” kekuasaan dan kepentingan tertentu.

 

Keberanian Paus Fransiskus tidak hanya terlihat dalam bentuk retorika, tetapi juga dalam tindakan nyata yang diambil. Banyak dari keputusannya yang menentang status quo memicu perdebatan dan kontroversi. Akan tetapi, ia tetap setia pada prinsip-prinsip kebenaran dan kejujuran. Paus tidak ragu dalam mengambil sikap tegas meskipun sering kali itu harus menghadapi oposisi dari kalangan internal maupun eksternal. Kebijakan terhadap reformasi Gereja dan sikapnya terhadap isu-isu sosial global, seperti krisis migran dan perubahan iklim, menegaskan posisinya sebagai pemimpin yang berani melawan ketidakadilan sekaligus menjaga agar Gereja tetap relevan di tengah perubahan zaman.

 

Saya bersyukur karena perjumpaan langsung dengan beliau, mengafirmasi dan menguatkan kesan-kesan yang telah saya tangkap sebelumnya. Dalam kesederhanaannya Paus Fransiskus memberi dampak mendalam bagi banyak orang. Saya bersyukur karena perjumpaan ini membuat saya semakin terhubung dengan semangat dan visi pribadi Paus Fransiskus.

 

Keberanian Paus Fransiskus dalam menyuarakan kebenaran tidak pernah mengurangi kerendahan hatinya. Ia sangat tegas tetapi tetap rendah hati. Ia tidak hanya berbicara tentang keadilan tetapi juga berani mengambil tindakan nyata dalam membela yang lemah dan termarjinalkan. Dengan kerendahan hati yang luar biasa, ia terus menunjukkan kepemimpinan yang dapat membawa perubahan dan menggerakkan banyak pihak ke arah yang lebih baik.

 

Tim relawan kebersihan Gerakan Laudato Si Indonesia dalam misa bersama Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno. Dokumentasi: Gerakan Laudato Si Indonesia.

 

Dokumen Penting Laudato Si

Salah satu dokumen yang paling mendalam dari Paus Fransiskus adalah ensiklik Laudato Si’ yang menyoroti urgensi untuk menjaga lingkungan hidup secara berkelanjutan. Selain menyerukan urgensi kepedulian pada lingkungan fisik dokumen ini juga menggambarkan kedalaman refleksi Paus atas hubungan manusia dengan alam ciptaan. Dalam ensiklik tersebut, Paus mengajak seluruh dunia untuk merasakan keterhubungan manusia dengan bumi dan sesama makhluk hidup, sambil menekankan bahwa setiap tindakan kita terhadap alam akan mempengaruhi kesejahteraan seluruh umat manusia.

 

Dokumen ini juga saya rasakan sangat relevan dengan visi Perkumpulan Strada dalam membangun sekolah yang ekologis. Perkumpulan ini berkomitmen untuk menanamkan nilai-nilai ekologi dalam setiap aspek pendidikan, baik dalam kurikulum maupun dalam kegiatan sehari-hari. Saya percaya bahwa melalui pendidikan berwawasan ekologi, generasi muda dapat lebih sadar akan pentingnya merawat bumi serta memahami tanggung jawab mereka sebagai penjaga lingkungan.

 

Dalam Laudato Si’ Paus juga mengingatkan bahwa pemeliharaan bumi merupakan panggilan moral bagi setiap manusia. Ia mengajak kita untuk memandang bumi sebagai rumah bersama yang perlu dijaga demi keberlanjutan generasi mendatang. Hal ini merupakan panggilan bersama yang memerlukan kerja sama lintas agama, budaya, dan negara, karena krisis lingkungan tidak mengenal batas wilayah atau kepentingan sempit.

 

Pater Bei bersalaman dengan Paus Fransiskus. Dokumentasi : © Vatican Media

 

Pengalaman Perjumpaan

Bertemu secara langsung dengan Paus Fransiskus meninggalkan kesan yang begitu mendalam bagi saya. Uluran tangan beliau memberikan dorongan dan undangan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Saya merasa kehadiran Paus memancarkan rasa damai dan harapan. Ada kekuatan ilahi yang terpancar dalam pribadi dan langkah-langkahnya.

 

Paus Fransiskus dalam kesempatan pertemuan keluarga dengan para Jesuit di aula Kedutaan Vatikan menyampaikan inspirasi tentang pentingnya doa dalam kehidupan sehari-hari, terlepas dari kesibukan apa pun yang dijalani. Doa menjadi fondasi yang memberikan ketenangan dan keteguhan hati. Jangan sampai doa hanya sekadar ritual, tetapi juga sarana untuk memperoleh kedamaian batin dan kedewasaan spiritual yang memandu setiap tindakan manusia. Dalam setiap aspek kehidupan—baik dalam keberhasilan maupun kegagalan—kepercayaan kepada Tuhan dan keteguhan dalam doa merupakan elemen penting yang dapat membawa orang pada kedewasaan iman dan spiritualitas secara yang lebih mendalam. 

 

Melalui perjumpaan dan teladan Paus Fransiskus, saya semakin menyadari bahwa hidup adalah panggilan untuk melayani dan berbuat baik kepada sesama serta alam kehidupan. Paus Fransiskus mengajarkan bahwa pelayanan tidak hanya terbatas pada tindakan besar tetapi juga pada hal-hal kecil yang dilakukan dengan cinta dan ketulusan. Setiap tindakan yang dilakukan, sekecil apa pun, memiliki potensi membawa perubahan positif bagi dunia di sekitar. Panggilan ini menuntut kita senantiasa waspada akan kebutuhan sesama serta lingkungan yang menjadi bagian dari kehidupan.

 

Dalam kesempatan Ekaristi bersama di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Paus Fransiskus menyampaikan pesan mendalam ketika mengangkat pengalaman Petrus yang gagal menangkap ikan sepanjang malam. Kisah ini sangat relevan dengan hidup kita karena mencerminkan realitas kehidupan di mana kegagalan dan kegelapan sering kali tidak terhindarkan. Pengalaman Petrus menjadi cerminan bagi banyak orang yang terjebak dalam “padang gurun” prestasi, di mana segala upaya tampaknya sia-sia. Melalui kisah ini, Paus Fransiskus mengajak umat untuk merenungkan kegagalan sebagai bagian dari perjalanan iman yang tidak bisa dipisahkan dari tantangan kehidupan. Selain itu, yang menyentuh dari kisah tersebut adalah bagaimana Petrus, yang sebelumnya tak berdaya, akhirnya berhasil menangkap ikan setelah mengikuti perintah Yesus. Hal tersebut menjadi pelajaran penting tentang pentingnya kepercayaan kepada Tuhan. Dalam momen-momen sulit, ketika usaha pribadi tidak cukup, mengikuti petunjuk ilahi adalah solusi yang membawa pencerahan. Pesan ini mengajak kita semua agar tidak mudah menyerah, khususnya ketika berhadapan dengan kegagalan. Kita diajak untuk tetap menempatkan kepercayaan kepada Tuhan sebagai sumber kekuatan tak terhingga.

 

Paus Fransiskus dalam homilinya di Misa akbar di Gelora Bung Karno, Jakarta. Dokumentasi : Indonesia Papal Visit Committee

 

Cara bertindak Paus secara simbolik mengingatkan kita akan pentingnya kerendahan hati dan penyerahan diri total kepada Tuhan dalam setiap situasi. Hidup tidak selalu mudah. Akan tetapi, melalui doa dan pengharapan, kita dapat menemukan kekuatan untuk melangkah maju bersama-Nya.

 

Pesan-pesan Paus Fransiskus juga dapat kita rasakan tidak hanya memberikan penghiburan tetapi juga menuntun kita semua untuk semakin bertindak dengan bijaksana dan penuh kasih terhadap dunia di sekitar kita. Paus selalu mendorong kita agar lebih peduli terhadap sesama dan lingkungan, menjadikan bumi sebagai rumah bersama yang perlu dijaga dan dilestarikan. Sikap penuh kasih terhadap ciptaan Tuhan mengundang kita semua untuk menjalani kehidupan secara lebih bertanggung jawab, memperkuat solidaritas, dan menjadikan setiap langkah kita sebagai wujud nyata panggilan iman yang melampaui batas-batas individu.

 

Epilog

Sebagai catatan akhir, pengalaman berjumpa dengan Paus mengingatkan kita atau setidaknya saya bahwa rahmat sering kali hadir di saat dan cara yang tidak diduga. Pertemuan dengan sosok seperti Paus Fransiskus tidak hanya sekadar momen istimewa secara personal, tetapi juga pemantik refleksi yang mendalam akan makna kepemimpinan penuh kasih, kejujuran, dan keberanian dalam melawan ketidakadilan.

 

Paus Fransiskus dengan kesederhanaan dan keteguhan hatinya menunjukkan bahwa pemimpin sejati adalah mereka yang tidak hanya tunduk mendengarkan suara kekuasaan, tetapi juga hati nurani. Dalam konteks ini, kesempatan bagi saya untuk berjumpa dengan beliau bukan hanya sebuah kehormatan pribadi, tetapi juga dorongan terus berpegang pada prinsip-prinsip kebenaran, sekaligus menyadari bahwa dalam setiap momen hidup kita, selalu ada ruang bagi cinta Tuhan yang mengubah.

 

Kontributor: Pater Odemus Bei Witono, S.J. – Direktur Perkumpulan Strada

More
articles

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *