Bagi Pater Arturo Sosa, sosok Kristus yang tersalib adalah pewahyuan Allah yang paling dalam. Dalam diri Yesus yang tersalib, kita melihat bagaimana Allah merelakan hidup-Nya, agar kita dapat hidup. Di tengah suasana kepekatan hari-hari ini, Pater Arturo Sosa mengundang kita untuk menempatkan diri di hadapan Yesus yang tersalib dan memandang Dia dalam-dalam. “Saat kita memandang Yesus yang tersalib, kita akan bisa melihat orang-orang yang tersalib dalam pandemi ini dan akibat ketidakadilan yang ada di dunia.” Dalam penderitaan merekalah kita menemukan Tuhan di tengah-tengah krisis ini; Tuhan yang memanggil kita untuk melakukan sesuatu bagi mereka.
Pater Arturo Sosa mengajak kita menatap penderitaan Yesus bukan hanya sebagai peristiwa sejarah yang terjadi dua ribu tahun lalu. Beliau mengingatkan kita bahwa hari-hari ini Kristus yang tersalib hadir sangat dekat dengan kita. Kenalan, sahabat, ataupun keluarga kita mungkin tengah berada di rumah sakit atau sudah wafat karena wabah Covid-19. Situasi ini bisa membuat kita merasa betul-betul tidak berdaya. Namun, setiap hari kita juga melihat bagaimana tenaga medis mengorbankan diri untuk membantu mereka yang menjadi korban Covid-19. Seperti Hamba Yahweh (Yes 52), merekalah yang hari-hari ini menanggung penyakit kita dan memikul kesengsaraan kita.
Berkat wafat Kristus, kita beroleh hidup. Kini, Ia meminta kita memberikan diri, agar mereka yang menderita juga dapat memperoleh hidup. Apakah tindakan nyata yang dapat kita lakukan sebagai wujud solidaritas pada Kristus yang tersalib dan mereka yang tengah menderita?
- #solidaritascovid19
- #JesuitIndonesia
- #SerikatYesus
- #JesuitStories
- #lawancorona
- #IndonesiaLawanCovid19
- #BersatuMelawanCovid19