Dalam masa pandemi tentu karya pelayanan maupun formasi kita sebagai Jesuit terus berusaha berjalan dengan mencari bentuk-bentuk baru. Di tengah itu semua, kita sebagai Serikat juga tidak melupakan proses regenerasi yang konkretnya berupa harapan kita bahwa ada pemuda-pemuda yang secara bebas dan gembira tertarik untuk menapaki jalan hidup mereka sebagai Jesuit. Oleh karena itu, Program Pendampingan Promosi Panggilan (Prompang) Serikat Jesus juga ikut mencari bentuk, mengevaluasi kinerja selama ini, dan memiliki harapan serta arah ke depan untuk melanggengkan proses regenerasi tersebut, bahkan di tengah situasi pandemi.
Program Prompang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi setiap pemuda yang tertarik masuk Serikat Jesus untuk berproses dalam dua hal pokok, yaitu mengenal diri sendiri (sejarah hidup, motivasi, dsb.) dan mengenal Serikat. Dua hal inilah yang akan menjadi landasan bagi mereka untuk menentukan pilihan hidup. Pada masa sebelumnya, Program Prompang tentu dijalankan secara tatap muka dengan pembagian regio Jakarta dan Yogyakarta. Semenjak pandemi, rekoleksi bulanan yang menjadi kegiatan pokok Prompang terpaksa dialihkan dalam bentuk daring. Tentu ada banyak kelemahan dari model ini yang paling tampak dalam kendala melatih doa dasar, percakapan rohani, community building, dan kesempatan mengenal para peserta secara langsung. Kendati demikian, model daring juga membuka peluang eksplorasi kemungkinan-kemungkinan baru, yaitu bisa memanggil para Jesuit dari seluruh penjuru provinsi untuk mengisi materi, rekoleksi region Jakarta & Yogyakarta yang bisa dilakukan bersama, dan terakomodasinya banyak peserta dari luar Jawa.
Setelah mengantar tiga solisitan angkatan 2021, pada tahun 2022 ini Program Prompang dimulai dengan rekoleksi pembuka pada tanggal 12-13 Februari 2022. Ada 24 pemuda yang memutuskan mendaftar untuk mengikuti Program Prompang ini. Ada yang berdomisili di Lampung, Jakarta, Bekasi, Cimahi, Bandung, Yogyakarta, Ketapang, Surabaya, Medan, Ambawang (Kalimantan), dan Jayapura. Latar belakang masing-masing dari mereka juga beraneka ragam, dari yang masih menjalani studi dari berbagai universitas (termasuk Universitas Sanata Dharma) sampai yang sudah bekerja dalam beraneka ragam profesi. Menggembirakan juga bahwa beberapa peserta lulusan kolese-kolese Jesuit.
Koordinator Tim Prompang Serikat Jesus saat ini adalah Pater Paulus Prabowo, S.J. yang dibantu dua tim regio. Di regio Jakarta terdapat Pater Wahyu, Pater Okta, Fr. Upet, Fr. Teilhard, dan Fr. Cahyo. Di regio Yogyakarta-Jawa Tengah terdapat Pater Pieter, Pater Ardi, Br. David, Br. Marsono, Fr. Andre, dan Fr. Adit. Baru-baru ini, Tim Prompang telah selesai menyusun buku Pedoman Promosi Panggilan yang merupakan pedoman bahan rekoleksi bulanan selama periode satu tahun.
Dalam Program Prompang, rekoleksi bulanan diadakan setiap hari Sabtu hingga Minggu kedua dalam bulan tersebut dengan tema-tema seputar pengenalan diri, Serikat Jesus secara institusional, spiritualitas dan doa Ignatian, motivasi panggilan, karya-karya Serikat, dan sebagainya sesuai alur dalam buku pedoman. Rekoleksi bulanan diawali dengan berbagi pengalaman pribadi selama satu bulan terakhir dalam kelompok-kelompok kecil melalui breakout room. Kemudian, terdapat sesi pertemuan pertama dengan tema tertentu bersama romo atau bruder Jesuit pada malam harinya. Setelah sesi tersebut, hari ditutup dengan eksamen dan persiapan doa keesokan harinya. Pada hari Minggunya, acara diawali dengan doa pagi terpimpin dan dilanjutkan dengan waktu pribadi seperti makan pagi dan persiapan untuk sesi pertemuan yang kedua. Setelah itu, peserta diberi waktu untuk refleksi pribadi berkaitan dengan tema yang dibahas pada saat itu. Rangkaian rekoleksi ditutup dengan pleno dan Ekaristi bersama secara daring. Di luar waktu rekoleksi, para peserta juga berwawancara secara daring setiap bulan dengan para pendamping Prompang dan mengumpulkan refleksi.
Selain rekoleksi bulanan, Prompang juga tetap ikut berusaha menghadirkan wajah Serikat di media sosial. Konten-konten Prompang di Instagram, Facebook, dan Twitter berusaha memperkenalkan Serikat Jesus dalam kemasan yang ringan, singkat, dan kaya ilustrasi. Beberapa konten ikut berusaha mendukung peringatan 500 tahun pertobatan Ignatius dan ulang tahun Provindo dengan mengulas sejarah Serikat di Indonesia dan reportase atas seri webinar sejarah Provindo.
Proses pendampingan panggilan ini juga merupakan proses pembelajaran tersendiri bagi para Jesuit yang terlibat di dalamnya, terutama para frater ad extra yang berinteraksi langsung dengan para peserta. Tentu masih ada aneka hal yang perlu para frater kembangkan, misalnya saja kemampuan untuk mengenali seseorang secara mendalam. Akan tetapi, lebih dari itu, promosi panggilan juga merupakan perutusan setiap Jesuit melalui karya, cara hidup, dan hospitalitas masing-masing. Hal ini ditegaskan oleh Pater Jenderal Arturo Sosa dalam suratnya kepada seluruh Serikat tanggal 12 April 2021 yang mengundang setiap Jesuit untuk membangun “budaya promosi panggilan.”
Pada akhirnya, di tengah segala keterbatasan—baik dari sisi pendampingan maupun teknis pertemuan—semoga Prompang tetap bisa menemani pemuda-pemuda ini untuk semakin mengenal Serikat Jesus tetapi juga pertama-tama mengenal kehendak Tuhan dalam diri mereka. Pater Jenderal juga mengingatkan bahwa promosi panggilan bukan hanya usaha manusiawi kita untuk meregenerasi sebuah institusi, tetapi juga senantiasa membutuhkan doa-doa kita pada Tuhan.
Kontributor : Fr. Ag. Lanang Panji Cahyo, S.J. – Prompang SJ