PERKAMPUNGAN SOSIAL PINGIT
Bukan gagasan melainkan perjumpaanlah yang mengubah. Dalam dua tahun terakhir perjumpaan langsung menjadi aktivitas yang amat dirindukan oleh banyak orang di tengah pandemi Covid-19. Pandemi menjadi tantangan besar bagi Perkampungan Sosial Pingit (PSP) atau yang dahulu dikenal dengan nama YSS Pingit untuk menjalankan aktivitas menemani masyarakat sederhana di area bantaran Sungai Winongo. Seiring dengan membaiknya situasi akibat pandemi, kegiatan-kegiatan PSP yang dimotori oleh para frater teologan Kolsani ini lambat laun berjalan normal kembali. Saat ini Perkampungan Sosial Pingit (PSP) memiliki dua kegiatan utama yaitu menemani warga yang kesulitan memiliki tempat tinggal di Yogyakarta dan menemani belajar anak-anak di area Pingit. Ada tiga warga dampingan saat ini. Mereka bekerja sebagai pedagang asongan Malioboro, pemulung, dan pedagang barang bekas. Sementara itu kegiatan pendampingan belajar untuk anak dilaksanakan setiap Senin dan Kamis pukul 18:30-19:30 WIB. Dalam menunjang kegiatan belajar ini, PSP memiliki lima ruang kelas sederhana dan satu ruang perpustakaan. PSP menemani anak-anak mulai dari Taman Kanak-kanak hingga SMP. Selain menemani belajar anak, PSP berusaha untuk juga memperhatikan perkembangan karakter dari setiap anak melalui kegiatan seni.

Dokumentasi : Divisi Medsos PSP
Laboratorium Sosial Mahasiswa
Dalam mengelola PSP, para frater Kolsani dibantu oleh banyak volunteer muda. Pada tahun ini, PSP memiliki 54 volunteer yang terdiri atas 12 volunteer laki-laki dan 42 volunteer perempuan. Mereka datang dari berbagai universitas di Yogyakarta seperti Universitas Sanata Dharma, Universitas Atma Jaya Jakarta, Universitas Gajah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Mercu Buana, dan Universitas Kristen Duta Wacana. Mereka pun juga berasal dari berbagai daerah, suku, ras, dan agama. Ternyata banyak orang muda yang antusias untuk menjadi volunteer di PSP. Dari kurang lebih 80 orang muda yang mendaftar akhirnya diputuskan untuk menerima 54 orang yang sebagian besar adalah mahasiswa dan tentunya minimal sudah dua kali vaksin.
Dalam menjalankan tanggung jawabnya para volunteer dibagi ke dalam tiga divisi, yaitu divisi warga, divisi anak, dan divisi media sosial. Para volunteer sangat antusias menemani anak-anak dan warga dampingan meskipun kekhawatiran pada covid masih ada. Tak dapat dipungkiri bahwa perjumpaan langsung belum bisa tergantikan oleh teknologi apapun. Maka terdorong akan kerinduan untuk berjumpa inilah para volunteer sangat antusias dan semangat untuk menyediakan waktu khusus di tengah kesibukan kuliah. PSP menjadi laboratorium sosial bagi mereka untuk berjumpa dengan realitas kemiskinan dan mengasah kepedulian sosial di tengah gemerlapnya Kota Yogyakarta. Tidak segan-segan banyak volunteer yang merasa bahwa PSP adalah tempat formasi untuk melatih skill mengajar. Namun lebih daripada itu, PSP adalah tempat untuk mengasah nurani dan kepedulian pada sesama yang membutuhkan.

Dokumentasi : Divisi Medsos PSP
RAMADHAN tanda PASKAH
Masa Ramadhan di PSP tahun ini terasa amat spesial karena berdekatan dengan perayaan Paskah bagi umat Kristiani. Dalam kesempatan merayakan Ramadhan tahun ini, para pengurus dan volunteer PSP bekerja sama dengan RT/RW setempat untuk mengadakan tiga acara besar yaitu Buka Bersama Anak, Buka Bersama Warga, dan Bazar Pakaian Pantas Pakai. Acara ini berturut-turut diadakan dari 21-30 April 2022. Bagi kami dan seluruh warga Pingit RT 01, 02, 03, dan RW 01 acara ini menjadi RAMADHAN yang PASKAH. Masa Ramadhan kali ini sungguh menjadi tanda PASKAH- kebangkitan bagi seluruh warga setempat beserta anak-anak dan seluruh kegiatan PSP. Pasalnya selama dua tahun terakhir ini kegiatan Perkampungan Sosial Pingit menjadi sangat terbatas. Meskipun pada bulan November 2021 kemarin sempat diadakan Bhakti Sosial Pengobatan Gratis bagi warga setempat. Ketika pandemi meningkat, kegiatan kembali tersendat. Maka Ramadhan kali sungguh menjadi tanda kebangkitan-paskah bagi kami semua di PSP. Apabila anda juga ingin mengikuti kegiatan-kegiatan Perkampungan Sosial Pingit silakan follow akun Instagram kami @pingit_berbagi atau tik tok kami @Perkampungan Sosial Pingit.
Kontributor : Pusparani, Anna Galuh, Emanuella Agusta, dan Ludwinia Clarissa – Divisi Medsos PSP