capture imaginations, awaken desires, unite the Jesuits and Collaborators in Christ mission

Hadir dan Berbagi Kasih-Nya

Date

Dalam tradisi iman Kristiani, pengabdian sosial bukan hanya sebuah tugas atau kewajiban moral, melainkan bentuk perwujudan nyata kasih Allah kepada sesama. Yesus Kristus sendiri memberikan teladan dalam pelayanan-Nya kepada mereka yang lemah, tersisih, dan termarjinalkan. Setiap kali saya berinteraksi dengan anak-anak dampingan, saya diingatkan akan panggilan saya sebagai umat beriman. Pun saya diingatkan sebagai seorang suster CB yang digerakkan oleh kasih tanpa syarat Yesus Yang Tersalib. Dia memberikan teladan untuk melayani mereka yang berkesusahan dengan kerendahan hati. Ini tercermin dalam sabda Yesus: “Apa yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Matius 25:40).

 

Tentu dalam proses berdinamika di Komunitas Belajar Realino (KBR), saya juga mengalami tantangan. Salah satunya adalah ketika saya harus berhadapan dengan anak-anak yang dalam konteks tertentu ‘haus perhatian.’ Bisa jadi mereka kurang mendapat pendidikan atau perhatian dari orang tua. Hal ini sungguh menguras tidak hanya tenaga tetapi juga perasaan. Meskipun demikian, tantangan ini menjadi kesempatan bagi saya untuk menghayati kesabaran, keterbukaan hati, dan pengertian. 

 

Tuhan sendiri hadir dalam kerapuhan anak-anak ini. Mereka mengajarkan kepada saya tentang makna pelayanan tanpa syarat, sebagaimana Allah melayani dan mencintai saya secara total, tak bersyarat. Tuhan tidak pernah  memandang kelemahan saya dalam hal mencintai. Karena itu, atas dasar cinta Tuhan ini saya dimampukan memberi hati dengan penuh dalam pelayanan di Komunitas Belajar Realino di Bongsuwung dan Jombor.

 

Hal menarik lain adalah ketika saya melihat anak-anak mengembangkan potensi mereka dan mengekspresikan kreativitas dalam hasil karya yang mereka bawa pulang. Saya menyadari betapa penting kehadiran dan pendampingan ini bagi mereka. Setiap pertemuan dan interaksi bukan sekadar rutinitas, melainkan perjumpaan dengan wajah-wajah Allah yang hidup dalam diri setiap anak. Dalam mereka, saya belajar bahwa pengabdian sosial ini adalah bentuk persekutuan dengan Tuhan. Dia memanggil saya untuk hadir dan berbagi kasih-Nya di tengah dunia yang membutuhkan ini.

 

Lewat refleksi ini, saya semakin menyadari bahwa tugas saya sebagai umat beriman bukan hanya melayani, melainkan juga memberikan diri, pikiran dan hati untuk belajar dari mereka yang saya layani. Allah bekerja dan hadir melalui setiap pengalaman. Dia memberikan saya kesempatan untuk mengasihi dan bertumbuh dalam iman melalui tindakan konkret pengabdian sosial ini. Saya merefleksikan dan memahami bahwa kegiatan pengabdian sosial ini menjadi sebuah jalan menuju transformasi pribadi dan spiritual. Dalam pengalaman ini saya merasa semakin dipersatukan dengan misi kasih Allah bagi dunia.

 

Kontributor: Sr. Rafaela, CB – Volunteer Realino SPM

More
articles

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *