capture imaginations, awaken desires, unite the Jesuits and Collaborators in Christ mission

Get CLOSER
join Our Activities or be one of Us

Mari Berdoa EXAMEN…

Ada banyak cara untuk menjelaskan apa itu Doa Examen. Istilah lengkapnya dalam bahasa Latin adalah Examen Conscientiae. Artinya, “pemeriksaan suara hati.” Doa ini dilakukan untuk meninjau kembali perjalanan sepanjang hari (atau, sepanjang separuh hari jika dilakukan dua kali dalam sehari), apakah kita mendengarkan suara hati kita.

Karena sebagai manusia lemah kita melakukan kesalahan atau bahkan dosa, doa ini lalu kerap disebut “pemeriksaan batin.” Sayangnya, banyak orang melakukan ini dengan tujuan melulu hanya untuk melacak kembali di mana, kapan, bagaimana, kita telah berdosa.

Untuk menghindari hal itu, lebih baik menerjemahkan Examen Conscientiae menjadi “pemeriksaan kesadaran.” Kesadaran tentang apa? Kesadaran tentang anugerah hidup itu sendiri. Kesadaran bahwa tiap detik hidupku itu kujalani sebagai anugerah dari Tuhan. Kesadaran bahwa aku senantiasa berjalan bersama Tuhan. atau, kesadaran bahwa aku secara sengaja mungkin telah menolak untuk berjalan bersama Tuhan.

Lima Tahap Pemeriksaan Kesadaran

Daily ExamenLima tahap yang biasa dilakukan pun bisa dijelaskan secara berbeda-beda. Karena “pemeriksaan kesadaran” selalu bersifat “relasional” dalam hubungan dengan Tuhan sendiri (yang hadir dalam diri, sesama, dan alam ciptaan), lima tahap ini bisa kita bayangkan sebagai lima ucapan dasar dalam relasi pribadi dengan Tuhan sendiri:

  1. Help me! (Tolonglah aku):
    Aku memohon kepada Tuhan untuk membantuku menilik kembali hidupku selama sehari atau separuh hari itu. Tanpa bantuan Tuhan, pada dasarnya aku enggan meninjau kembali hidupku secara tulus.
  2. Thank you! (Terima kasih):
    Aku bersyukur bahwa aku masih boleh hidup. Dengan ini, aku membangun sikap hati bahwa aku melakukan doa ini sebagai bentuk syukurku dan ingin bertanggung jawab pada anugerah hidup ini.
  3. Show me! (Tunjukkan padaku):
    Aku minta agar Tuhan memperlihatkan kembali hidupku selama sehari atau separuh hari itu. Ini bukan hanya soal mendata kembali apa saja yang telah kita lakukan. Ini adalah perjalanan berpasrah pada Tuhan yang ingin memperlihatkan apa pun yang Ia mau agar kita lihat. Bisa saja ada satu pengalaman khusus, sedih, senang, kecewa, marah. Atau, beberapa hal, atau apapun. Tuhan yang menuntun ke mana kita harus menilik kembali hidup kita.
  4. Forgive me! (Maafkan aku):
    Aku menyesal dan mohon maaf karena aku melihat kembali saat-saat di mana aku kurang menyadari kehadiran Tuhan, saat-saat aku berdosa, saat-saat aku kurang bersyukur, saat-saat aku secara sengaja mengabaikan kehadiran-Nya, saat-saat aku menolak bisikan-Nya.
  5. Walk with me! (Berjalanlah bersamaku):
    Aku membuat niat untuk hari selanjutnya atau separuh hari selanjutnya agar aku bisa lebih sadar dalam berjalan bersama Tuhan, agar aku menjadi manusia yang lebih baik.

 

Pemeriksaan Kesadaran Sebagai Latihan Rohani

Dalam konteks Latihan Rohani dari Santo Ignasius Loyola, Examen Conscientiae ini mulai diperkenalkan pada tahap sangat awal. Harapannya, orang yang melakukan Latihan Rohani, atau retret, semakin peka terhadap kehadiran Tuhan dalam hidupnya yang kerapkali ditanggapinya dengan ketidaksetiaan dan dosa. Doa ini menjadi doa wajib bagi para Yesuit, dan juga dipraktikkan oleh banyak orang, yang tergerak untuk juga menghayati semangat Latihan Rohani.

Boleh dicoba. Tujuannya, sekali lagi, bukanlah agar aku terobsesi untuk memangkas habis dosa-dosaku, tetapi agar aku semakin sadar bahwa aku senantiasa disertai Tuhan, meskipun aku kerap mengabaikan-Nya.

Jika selalu sepenuhnya sadar akan cinta Tuhan, kita pasti jadi orang yang lebih baik.